One Day With Woozi

22 6 0
                                    

Happy reading guys !!!

Sudah terhitung 2 jam sejak pukul 09.00 Senayu sudah menjadi guru les untuk Fey dan Maudy. Tadi malam memang Maudy sudah minta Senayu untuk mengajarinya pelajari fisika, walaupun dulu di SMA Senayu mengambil jurusan ips tapi dia lumayan mahir dalam hitung-hitungan, ya walaupun gak nyambung sama jurusan kuliahnya sekarang.

"Gimana kalian udah paham belom?"

"Udah teh, udah paham banget. Coba dari kemaren minta tolong teteh, pasti nilai fisika aku lebih dari 80," jawab Fey semangat.

"80 juga udah hebat banget loh itu, aku aja dulu nilai tugas paling gede cuma dapet 68. Tapi pas ujian mah, beuhh 97 aku embat."

"Gede banget nilainya, anak ipa keren-keren ya," ujar Maudy iri.

"Siapa bilang aku ambil ipa pas SMA, aku anak ips tau."

"LAH? Kok gak nyambung, mana jurusan kuliah teteh melenceng jauh dari itung-itungan pulak," ujar Maudy terheran-heran.

"Namanya juga scenario hidup, kaya nano-nano, banyak surprise-nya AHAHHA."

"Kirain aku karna banyak asemnya di hidup teteh."

"Y,ya.. itu bener juga si."

"Tau ih, aku dulu kaget banget pas denger cerita kamu," sahut Erina.

"Yang mana teh?!"

"Yang kamu tersesat di hutan."

"YA ALLAH TEH, diem ah. Itu kejadian paling aneh di hidupku."

Begini ceritanya waktu Senayu tersesat di hutan. Dulu sekali, waktu Senayu berusia 13 tahun Senayu sangat suka untuk berjalan-jalan sendiri, sampai dulu tak sekali dua kali Senayu selalu mendapatkan ibunya memarahi dia ketika pulang dari aktivitas tersebut, lagian siapa si orang tua yang gak khawatir kalau putrinya main jauh.

Karena dulu ada suatu kejadian yang mengharuskan Senayu dan keluarganya pindah ke rumah neneknya jadi sekitar 1 bulan mereka harus tinggal disana. Dan lingkungan rumah neneknya Senayu bisa dibilang pegunungan, sekitar 3km dari rumah nenek ada gunung yang banyak hutannya.

Sebagaimana remaja pada umumnya yang punya rasa penasaran yang tinggi, Senayu juga merasakan itu. Singkat cerita Senayu langsung berangkat ke atas—gunung tersebut, setelah 2 jam di perjalanan Senayu sudah sampai di gunung tersebut, rencananya ia akan melihat lebih dalam ke hutannya, 15 menit pertama tidak ada yang aneh, sampai Senayu merasakan tidak familiar dengan jalannya. Ya, Senayu tersesat saat itu juga.

Senayu sangat ketakukan, pikirannya sudah di penuhi kemungkinan terburuk jika ia tidak bisa keluar dari hutan itu, mulai dari dimakan harimau atau diculik hantu ke alam lain. Senayu menangis, dia berteriak minta tolong, untungnya sedang ada pendaki yang mau turun dan Senayu di antar balik oleh pemuda tersebut.

Dan kejadian selanjutnya di rumah, Senayu langsung meminta maaf pada ibunya karena sebelumnya ia tidak pernah menuruti kalimat ibunya untuk tidak main sendiri ke lokasi yang jauh.

"Nah gitu ceritanya sampe aku bisa hampir ilang di hutan, terus tau gak si? Abis itu aku gak pernah keluar rumah lagi karna takut kejadian ilang di hutan keulang lagi hahhaha."

"Emang paling bener nurut sama orang tua ya teh"

"Nah bener. Btw, tugasnya udah dikerjain semua belom?"

"Aku udah"

"Tunggu! Aku belom, aku masih ada tugas biologi," kata Maudy.

"Duh, aku gak jago biologi, teh Erina jago banget tuh."

"Ngadi-ngadi kamu Sen, yaudah mana sini tugas kamu Dy."

"Yeuu awalnya gamau, akhirnya mau juga kan."

Zero LocationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang