Setelah berkutat dengan skripsinya di perpustakaan, Erina memutuskan untuk keluar dari perpustakaan dan menuju ke kantin untuk mengisi perutnya yang sudah berdemo sejak tadi. Sepanjang perjalanan menuju ke kantin banyak sekali adik tingkat yang melihat ke arah Erina dengan tatapan seperti baru pertama melihat seseorang yang belum dikenalnya.
"Ini kenapa pada ngeliatin gue sih, ada yang aneh apa ama dandanan gue hari ini?" tanyanya pada diri sendiri, saat menuju ke kantin tiba-tiba ponselnya berdering dengan sigap Erina mencari ponselnya di dalam tas.
"Halo"
"....."
"Oh gue lagi mau ke kantin nih, lu kesini aja gih males gue ke fakultas lu jauh banget,"
"....."
"Iya iya, emang mau makan apaan sih?"
"....."
"Ya udah buruan kesini, gue tunggu. Ga dateng 5 menit gue tinggal balik."
"...."
Tut tut
Telepon di matikan sepihak oleh pihak penelfon, Erina hanya mencebikkan bibirnya lucu sambil memasukkan ponselnya ke dalam tas dan mulai memesan makanan untuknya dan untuk sang teman.
"Mang, batagor 1 sama siomay 1 ya, Mang. Bu, jus strawberry 1 sama es teh 1 makasih." Ucap Erina kepada pedagang yang ada di kantin dan langsung mencari tempat duduk kosong. Sambil menunggu makanannya datang Erina sempat-sempatnya membuka laptop dan mengecek skripsinya lagi.
10 menit kemudian, makanan dan minuman yang dipesan pun datang. Erina langsung memakan batagornya dengan lahap. Ketika sedang makan tiba-tiba saja Erina di kagetkan dengan seseorang dari belakang.
"DOR!"
"KIMING ITEM, ASTAGFIRULLAH KIMING IH," dengan reflek, Erina memukul bahu Mingyu.
"HAHAHA, sorry sorry, masih ae manggil item lu," ucap Mingyu sambil tersenyum.
"Ya lu ngagetin gue, nih siomay lu makan gih." Ucap Erina sambil memberikan piring siomay milik Mingyu
"Thank you beb, lah lu makan batagor ama minum jus doang? Kenyang emang?" tanya mingyu
KAMU SEDANG MEMBACA
Zero Location
Fiksi PenggemarKisah para penghuni komplek zero yang tidak bisa di tebak Penasaran?? yuk kepoin bahasa non baku dan baku alias campur