Hari kedua di vila, Liana menjadi orang pertama yang bangun, ia bangun tepat jam empat lewat dua puluh lima menit, sebuah rekor baru. Liana berjalan ke arah dapur, berharap ada makanan yang bisa ia kunyah. Liana membuka kulkas lalu mengambil buah apel dan kembali ke ruang tamu, duduk sendiri di sofa sambil fokus pada ponselnya.
Sedangkan Mingyu yang baru keluar kamar langsung terkejut melihat Liana, pasalnya Liana sedang menggerai rambutnya dan menggunakan piyama berwarna putih.
"Itu siapa?" ujar Mingyu dengan suara seraknya dan matanya yang belum terbuka sepenuhnya.
Liana yang mendengar suara Mingyu langsung menoleh cepat ke arah Mingyu, "Kirain siapa, kaget tau a..."
"Kamu ngapain di sana? Kirain tadi bukan manusia, segala pake baju putih."
"Lagi makan a, laper. Aa mau ngapain?"
"Mau sholat."
"Yaudah, aku bantu bangunin yang lain deh."
"Yaudah sana."
Liana langsung bangkit dari sofa, lalu mengetuk satu per satu pintu, "Ayo bangun dulu, terus sholat." Begitu ujarnya, sampai ke pintu terakhir—pintu yang berisi anak DREAM. Sekali dua kali pintu di ketuk tapi tidak ada respon dari dalam, sampai akhirnya Liana berteriak di depan pintu, "AA UDAH TELAT, SEKARANG UDAH JAM 7 PAGI, KALIAN UDAH SHOLAT BELOM??"
Jenan yang mendengar suara teriakan Liana dengan jelas langsung membuka pintu sambil panik, "SERIUS UDAH JAM 7?!"
"Maaf a bohong, tolong bangunin yang lain ya," ujar Liana dengan eye smile-nya.
"Anjir..."
"Udah cepetan bangun a, sana sholat, sebelum nanti di sholatin," jawab Liana santai.
"LIANA KAMPRET ASTAGFIRULLAH."
Berhubung beberapa orang masih sholat, sedangkan yang lain sudah mengoceh meminta makan, tim masak pagi ini langsung membuat sarapan, sandwich gemuk dengan isi telur, beragam sayur dan saus rahasia Wonwoo yang membuat hidangan terasa sangat lewat.
Sementara Elle yang mau ke dapur mengambil makanan dengan rasa kantuknya tiba-tiba hampir terpleset karena ada tumaphan air yang masih menggenang, "AAAA!"
Dino yang memang baru balik dari dapur dengan kain di tangannya melihat Elle yang hampir jatuh ke belakang langsung reflek lari ke arah Elle dan menahan badan Elle bak di drama Korea, "El gapapa?" ujar Dino khawatir.
Elle masih menatap lekat netra Dino yang sangat dekat, "Gapapa a, i-ini kapan di lepasin badan gue ya?"
Dino langsung melepaskan dekapannya, "Oh iya sorry sorry hehehe, Elle gapapa kan??"
"Gapapa a."
"Serius gapapa? Tadi kok bisa hampir jatuh?"
"Iya a, gue gapapa asli, cuman kaget aja tadi. Tadi itu mau ke dapur, ambil makanan, tapi ternyata ada air terus gue gak liat, jadinya hampir jatuh, terus tadi juga lagi ngantuk makanya gak liat-liat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Zero Location
ФанфикKisah para penghuni komplek zero yang tidak bisa di tebak Penasaran?? yuk kepoin bahasa non baku dan baku alias campur