13. Papah

3 1 0
                                    


Happy reading (´∩。• ᵕ •。∩')

Irene membantu Mamah nya membersihkan sebuah kamar kecil untuk kamar Ayu nanti, ada rasa malas di dirinya, ia merasa hari Minggu nya sia sia.

Irene membereskan kasur kecil dan memasangkan seprei dan sarung bantal, sedangkan mamahnya sedang membereskan buku buku bekas yang ada di meja belajar.

Irene telah selesai dengan kegiatannya, dia langsung meminta untuk selesai, namun mamah nya menyuruh nya untuk menyapu dan mengepel terlebih dahulu sekalian.

"Mpel dulu nangung, udah ini terserah deh mau ngapain."

Irene pergi ke dapur untuk mengambil sapu dan lap pel, badanya sudah lengket oleh keringat, rasanya ia sudah tidak kuat ingin mandi.

Sepupunya itu akan tiba malam hari, jadi mamahnya menyuruhnya dengan cepat membersihkan karena waktu yang sudah menunjukkan jam tiga sore. Irene mengerjakan semuanya dengan cepat sesuai dengan perintah mamah nya.

Setelah semuanya sudah selesai, Irene langsung pergi ke kamar mandi membersihkan dirinya sendiri. Rasanya segar saat air mengalir dari rambut hingga kakinya.

Irene mengunkan baju sehari hari nya, lalu keluar kamar untuk makan, ia lupa ia belum mengisi apapun di perutnya dari pagi. Ia mengambil piring lalu mengisi nya dengan nasi dan lauk pauk.

"Irene! Kakak!" Baru saja ia akan menyuapkan nasi mamah nya memanggil nya.

"Kenapa ma?"

"Mamah bau keterminal sekarang sama papah, kamu tunggu di sini ya," kata mamah nya yang sudah bersiap.

"Oh iya mah."

"Yaudah mamah berangkat dulu," setelah memastikan mamahnya sudah pergi Irene melanjutkan makanya Dengan tenang.

Setelah makan Irene masuk kedalam kamarnya, ia akan mengerjakan tugas sekolah nya yang harus di kumpulkan besok. Ia mengeluarkan buku bukunya lalu mulai mengerjakan.

Hampir dua jam Irene berkutat dengan tugas sekolah nya akhirnya selesai, ia meregangkan tubuhnya baru bangkit dari meja belajar, mengambil ponselnya yang ia anggurkan dari tadi.

Banyak pesan masuk dari ponselnya tapi yang ia buka lebih dulu adalah pesan paling atas, dari papanya.

Papah
Kak, mamah sama papah makan di luar ya, mamah kamu pengen banget katanya, kamu mau nitip gak?

Irene melihat jam yang menunjukkan jam tujuh malam, ia tidak merasa lapar sama sekali.

Gak ada pah.

Irene kembali menyimpan Ponselnya ia berbaring di atas kasur sambil memeluk guling, sambil membayangkan akan seperti apa rumah nya saat sepupunya tinggal di sini.

"Gue pasti gak akur."

Irene mengehela nafas, membayangkan nya saja sudah lelah. Bagaimana menjalani nya.

"Bete banget."


Ponsel Irene berbunyi, menandakan panggilan masuk langsung saja mengangkat nya, bibirnya terangkat ke atas membaca nama orang yang memanggil nya.

"Hallo kenapa Bian?"

"Bisa temanin gue ke steam mobil gak?"

"Sekarang?"

"Iya."

"Bisa dong, kalau gitu gue siap siap dulu ya..."

ABOUT IRENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang