Happy reading!!____
Hari ini Irene sudah berjanji untuk bermain dengan anak anak komplek setelah sekian lama tak bertemu, kemarin mamah Chiko mengirimkan pesan kepadanya menyuruhnya untuk datang ke komplek karena Chiko akan mengandakan pesta ulang tahunnya.
Irene turun dari angkutan umum seperti biasa sambil menjingjing sebuah paperbag berisikan kado ulang tahun untuk Chiko. Irene berjalan menatap setiap rumah yang berjajar hingga matanya menemukan sepasang adik dan kakak alias Bian yang berdiri dengan pakaian rumahannya sambil menggandeng Dio.
"Dio!" Irene memanggil bocah itu dan berlari mendekati ke arah dua adik kakak itu.
"Hai kak Irene,"sapa Dio melambaikan tangannya pada Irene dan di balas oleh Irene.
"Kamu ngapain di sini?" Tanya Irene pada Dio,"kenapa gak masuk?"
"Kata Abang aku sama kak Irene aja, Abang males ke sana," Irene menatap Bian yang sedang membuang muka.
"Yaudah ayo."
Irene mengganti menggandeng tangan Dio saat Bian melepaskan nya.
"Nanti anterin kerumah ya," ujar Bian sambil tersenyum.
"Iya," Jawab Irene dengan nada pasrah
"Ok titip gue pergi dulu," Bian pergi meninggalkan Irene dan Dio sebelum itu ia mengacak rambut Dio dulu.
Irene mengajak Dio masuk kedalam rumah Chiko kedatangan Irene langsung di sambut oleh anak anak geng komplek, siapa lagi jika bukan Chiko, Fika, Ryan, Dan Aul. anak kecil itu memanggilnya, Irene langsung saja menghampiri, dan saat itu juga banyak rentetan pertanyaan yang membuat Irene kaget. Semua nya menanyakan Irene kenapa ia jarang kemari lagi.
"Kakak kenapa gak kesini lagi?" Tanya Chiko yang sudah berpakaian rapih dengan topi kerucut nya.
"Kakak kan sibuk sekolah," Jawab Irene sedikit berbohong, karena ia tidak terlalu sibuk juga.
"Kita nungguin di taman terus tau," kali ini ujar Fika dengan wajah cemberut nya.
"Iya maaf lain kali kakak bakal sering main kesini," Irene berucap lembut, dan mengusap kepala Fika.
"Yeyyy," seru anak anak itu.
"Eh Irene udah datang. Ayo duduk sini bareng ibu, eh Dio sama siapa? Abangnya mana? Kata bundanya kamu sama abang?" Mamah Chiko datang dan bertanya saat melihat Irene yang datang dan langsung di didekati segerombolan anak anak.
"Oh iya tadi abangnya nitipin ke aku."
"Oh kalian kayaknya makin deket aja ya, ayo masuk biarin anak anak main sebelum acaranya di mulai."
"Oh iya ini ada hadiah buat Chiko," Irene memberikan paperbag yang ia pegang tadi kepada mamah Chiko.
"Wah makasih padahal gak usah bawa hadiah juga gapapa, Chiko liat kamu juga udah senang," ucap mamah Chiko tersenyum, membuat Irene tersipu.
Irene mengikuti mamah chiko yang mengajaknya masuk kedalam rumah terlihat sudah banyak ibu-ibu tua ataupun muda yang sedang duduk sambil mengobrol. Irene duduk di samping mamah Chiko dan bergabung dengan ibu-ibu anak-anak komplek yang Irene kenal.
Ia jadi malu sendiri ikut bergabung dengan ibu ibu walaupun ia hanya diam saja mendengar kan.
"Eh neng Irene nih, mau sama anak ibu gak?" Keberapa kalinya Irene di tanyai seperti itu. Mamah Ryan menunggu jawaban Irene.
"Eh mening sama abangnya Chiko ya neng," Mamah Chiko langsung merangkul Irene yang ada di samping nya.
"Eh," Irene bingung harus menjawab apa, kenapa ia jadi di jodoh-jodohkan seperti ini.