CHAPTER 38 [BROKEN]

504 113 21
                                    

"Mengapa ibuku begitu sedih padahal ia sedang tersenyum?"pikir sang pangeran kecil yang kini menatap ibunya dari jendela

"Yang Mulia...

"Ya? Maafkan aku, aku tidak sedang melamun"

"Apa yang sedang Pangeran Akashi pikirkan?"tanya pengajar sang pangeran

"Mengapa Ayah tetap menerima Tuan Putri di Istana Harem, padahal ada Ibuku?"tanya Akashi

"E..ehm...Mari kita teruskan pelajaran kita hari ini Yang Mulia"ujar sang pengajar sembari kembali membuka bukunya

Sementara itu, kini Reizei nampaknya baru saja kembali ke Istananya dan tertegun menatap sang Putra telah menunggunya.

"Apa yang membawa putra mahkota kemari?"tanya Reizei

"Kabur dari pekerjaan yang menumpuk"

"Mereka akan semakin menumpuk ..."ujar Reizei

"Seandainya Kaisar juga bekerja..."

"Hm?"

"Kaisar dan Yang Mulia Ratu bisa-bisanya berlibur disaat aku begitu sibuk... Betapa teganya mereka berdua...

"Kunjungan ke negeri lain menjadi definisi "libur" untuk putra Mahkota"pikir Reizei

"Anda harus segera kembali dan bekerja"

"Para menteri telah mendesak untuk segera melakukan pemilihan putri mahkota"

Reizei nampaknya terdiam sejenak kemudian duduk dihadapan sang putra mahkota.

"Aku akan mengatur seleksinya untuk putri para bangsawan"ujar Reizei

"Tidak perlu. Aku sudah mengatur tanggal pernikahan sebelum ulang tahun anak-anak"ujar Suzaku membuat Reizei terbelalak menatapnya

"Selamat untukmu nii-san"ujar Reizei pelan

"Terima kasih"ujar Suzaku

"Oh..kurasa aku harus segera menjemput Haru..."ujar Reizei

"Kita ... Bagaimana?"tanya Suzaku

"Mengapa tiba-tiba membicarakan hal ini? "Ujar Reizei sembari mengerutkan keningnya

"Karena aku bingung. Sudah tidak mungkin kembali, namun aku juga takut untuk maju"

"Ayah akan segera mundur dari takhta, dan kau akan segera mewarisinya. Jadilah Kaisar yang berbeda dari Ayah!"

"Namun ...

"Kau kasihan padaku ?! Aku tidak butuh dikasihani!!"ujar Reizei

"Kupikir kau sudah mulai menerimaku. Rupanya kau juga sama saja, hanya ingin bersenang-senang"ujar Suzaku

"Yah... Jika kau begitu inginnya berhubungan intim jangan ragu untuk datang ----

Suzaku terhenti begitu ia mendapatkan tamparan keras dipipi kanannya.

"Apa yang sebenarnya ingin kau katakan ?!"tanya Reizei kesal

"Aku .. Ingin melamarmu"ujar Suzaku sembari meletakkan sebuah kotak perhiasan di atas meja dan buru-buru keluar begitu saja

"Y-Yang Mulia..."ujar sang pelayan panik ketika melihat Reizei terisak

"Keluar! Aku tidak ingin siapapun menggangguku!" Ujar Reizei kesal

"Baik Yang Mulia" Ujar sang pelayan pelan

.

.

.

.

Beberapa hari Reizei mendekam di dalam kamar tentu saja membuat Suzaku menyimpulkan jawabannya.

"Aku begitu menjijikan untuknya"

ANOTHER LOVELESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang