7. Berusaha Melupakannya

12 1 0
                                    

Jinyoung kembali ke kamarnya dengan lesu. Jujur dia menyesal menemani Jiwon hari ini. Seluruh tubuhnya tetasa sangat lelah, bahkan hatinya. Apa dia harus menyerah?

"Bagaimana kencannya?" tanya Jeno.

Jinyoung hanya tersenyum pahit. Jeno yang mengerti pun langsung memanggil Sunwoo dan Soobin yang sedang bermain catur di balkon.

"Patah hati, tuh!" Jeno menunjuk Jinyoung.

"Kenapa?" Pertanyaan Sunwoo hanya dibalas kedikkan bahu oleh Jeno.

"Ada hubungannya sama Eric?" tanya Sunwoo.

Jinyoung tiba-tiba merasa emosi. Entah kenapa ada rasa tidak suka yang sangat dalam pada Eric. Tidak sampai membenci, mungkin efek cemburu.

"Kenapa Eric?" tanya Soobin.

"Jiwon sama Eric pacaran." Jinyoung langsung naik ke atas kasurnya.

Soobin dan Jeno cukup terkejut dengan kabar tersebut. Lain halnya dengan Sunwoo yang justru merasa bersalah. Dia sudah tahu sejak awal akan jadi seperti ini. Seharusnya dia memberitahu Jinyoung bahwa skandal itu benar adanya.

"Bae, mau kue coklat? Ada chocochipsnya loh." Soobin naik ke atas ranjang Jinyoung, berusaha membuat suasana hati Jinyoung membaik.

Jinyoung tergiur dengan kue coklat yang di pegang Soobin. Terlihat sangat manis dan enak. Saat Jinyoung ingin mengambilnya, Soobin justru menjauhkan kuenya.

"Enak saja, ini dari Lia, tidak akan aku bagi-bagj." Soobin turun dari ranjang Jinyoung.

Jinyoung mengerucutkan bibirnya. Matanya tertuju pada kue coklat di bawah sana. Tunggu, kenapa Soobin membagi kue itu pada Jeno dan Sunwoo? Ini tidak adil.

"Kemarilah, aku hanya bercanda, hahaha!"

Mendengar ucapan Soobin, Jinyoung pun melesat ke bawah laku memakan beberapa potong kue. Jujur Suasana hati Jinyoung mulai membaik.

"Ada yang mau ini?" Sunwoo mengeluarkan beberapa Jajangmyeon instan dari kopernya.

"Mau!!!!" Soobin, Jinyoung, dan Jeno menyahut kompak.

Acara mukbang dadakan pun terjadi. Jeno turut menyumbang beberapa keripik yang dia bawa dari dunia manusia. Jinyoung pun mulai melupakan kisah cintanya yang tragis. Memang makanan enak adalah obat paling ampuh.

***

Jinyoung terbangun dari tidurnya. Jinyoung sebenarnya masih sangat mengantuk, tetapi hari ini dia harus sekolah. Dia melihat jam dinding telah menunjukkan pukul delapan pagi. Dia tiba-tiba membelalakan matanya.

"Gawat, aku kesiangan." Jinyoung melihat Jeno dan Sunwoo yang masih tertidur.

"Hei, kalian!!! Ayo bangun!!!" Jinyoung berteriak sambil menuruni tangga tempat tidurnya.

Soobin terlihat sedang mengucek matanya. Setelah menyadari kenapa Jinyoung berteriak, Soobin membantu membangunkan Jeno dan Sunwoo.

"Cepat bangun, kita telat!!!" Jinyoung dengan penuh cinta memukul kepala Sunwoo menggunakan buku paket yang tebalnya melebihi buku catatan dosa Jeno.

Soobin membangunkan Jeno dengan menggelitikinya sampai yang dikelitiki kegelian, bahkan menangis. Saat melihat jam yang menunjukkan pukul delapan lebih lima belas menit mereka semua langsung melesat ke kamar mandi.

"Jeno, sabunnya jangan dipakai sendiri!" Jinyoung merebut sabun dari tangan Jeno.

"Aish, sempit!" Soobin kesulitan bergerak karena memang mereka terlalu memaksakan mandi bersama-sama di kamar mandi yang untuk mandi berdua saja sempit.

Soobin menarik pinggang Jinyoung yang terhimpit Jeno dan Sunwoo yang dengan bar-barnya justru bermain perang-perangan menggunakan busa shampo. Jinyoung yang ditarik pun berterima kasih pada Soobin. Jinyoung dengan penuh emosi langsung mengguyur Jeno dan Sunwoo. Mereka akan makin terlambat jika Jeno dan Sunwoo terus bermain-main.

***

Benar saja, mereka sekarang sedang berada di taman belakang sekolah. Mereka mendapat hukuman karena telat sepuluh menit. Hukuman yang mereka dapatkan cukup merepotkan. Walau mereka bisa dengan cepat menyelesaikannya karena mereka werewolf.

"Gara-gara kalian jadi dihukum, kan!!!" Jinyoung melempar rumput ke Jeno dan Sunwoo.

"Salah Sunwoo, dia duluan yang melempar busa shampo ke badanku!!" Jeno tidak terima di salahkan.

Saat Sunwoo ingin memberi pembelaan terhadap dirinya, tiba-tiba Soobin memotong. "Bisa tidak usah bertengkar? Cepat selesaikan ini dan kembali ke kelas!!"

Pertikaian tersebut berakhir damai. Bukan karena mereka telah menyadari apa kesalahan mereka, tetapi karena mereka takut terkena luapan amarah seorang Choi Soobin. Orang pendiam kalau marah paling seram.

TBC

Wolves ; 00line ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang