Dengan debaran jantung diatas batas wajar, Lia berjalan ke arah sebuah tenda. Di tangan Lia nampak sebuah mangkuk yang mengepulkan asap. Lia melihat seseorang berjalan ke luar dari dalam tenda.
"Yoonbin!" Orang yang merasa dirinya terpanggil pun menoleh.
"Eh, iya?" tanya Yoonbin bingung.
"Apakah ada Soobin di dalam?"
"Oh, ada, ingin kupanggilkan?" Yoonbin tersenyum ramah.
"Bolehkah? Terima kasih." Lia balas tersenyum.
Yoonbin masuk ke dalam tenda dan memanggil Soobin yang sedang asik memeluk guling. Iya, Soobin sempat-sempatnya membawa guling dari asrama.
"Lia, ada yang bisa aku bantu?" tanya Soobin yang baru saja keluar dari tenda.
Lia menyodorkan mangkuk yang sejak tadi dia bawa. "Ini, aku membuat ini khusus untukmu."
Soobin menerimanya dengan senang hati. "Apa ini? Baunya enak sekali."
Lia dan Soobin mendudukkan diri mereka di depan tenda. Lia terus memperhatikan Soobin yang sedang memakan tteokbeokki buatannya. Dia takut rasanya akan mengecewakan Soobin.
"Apa kau suka?"
"Uhum!" Soobin menganggukkan kepalanya, lalu tersenyum.
"Syukurlah." Lia tersenyum ceria.
Soobin makan dengan lahap, bahkan dia tidak menyisakan kuahnya barang setetes. Lia tentu senang, artinya Soobin benar-benar menyukai masakannya.
Mereka keheranan ketika beberapa orang berlari dengan cepat di depan mereka. Wajah orang-orang itu terlihat sangat panik. Sejujurnya Soobin penasaran ke mana orang-orang itu akan pergi, tapi dia masih enggan beranjak dari tempat ini.
"Ternyata Jinyoung benar, hahaha!" Lia tertawa riang.
"Ada apa memangnya?" Soobin mengernyitkan alisnya.
"Dia tadi mencoba masakanku, dia bilang rasanya sangat lezat."
Soobin dengan cepat berlari, meninggalkan Lia yang kebingungan dengan perilaku Soobin yang tiba-tiba. Lia ingin mengejar Soobin, tetapi Soobin terlalu cepat.
***
Tenda Jinyoung dikerumuni banyak orang. Terlihat beberapa petugas medis sedang memeriksanya. Keadaan Jinyoung sekarang seperti orang yang habis berlari mengelilingi dunia sepuluh kali, napas tersengal dan keringat mengalir diseluruh tubuhnya.
"Kau tidak tahu penyebabnya?" tanya Jeno pada Sunwoo.
"Tidak, tadi aku sedang memancing. Saat aku kembali, dia sudah seperti ini." Sunwoo menatap Jinyoung khawatir.
Tiba-tiba seseorang menepuk bahu Sunwoo dengan cukup keras. Sunwoo terlonjak kaget, bahkan dia hampir berteriak. Ternyata pelakunya adalah seorang Choi Soobin yang terlihat sangat panik.
"Aku tahu penyebabnya." Perkataan Soobin membuat Jeno dan Sunwoo menatapnya penuh tanya.
"Apa penyebabnya?" tanya Sunwoo penasaran.
"Dia memakan tteokbeokki kuah kari buatan Lia, tadi." Soobin menatap Jinyoung prihatin.
"Biar kutebak, ada udang di dalamnya?" Jeno mengacak rambutnya frustasi.
"Apa mungkin Lia sengaja?" ucap Sunwoo
"Apa maksudmu?" Soobin menatap Sunwoo, menuntut penjelasan.
"Lia cemburu pada Jinyoung, Chaewon yang memberitahuku." Sunwoo mentap Soobin tajam.
"Kenapa menatapku seperti itu?"
"Lia cemburu padamu karena melihatmu terlalu dekat dengan Jinyoung!" Sunwoo sedikit menaikkan nada bicaranya.
"Itu tidak mungkin, aku dan Jinyoung memiliki status yang sama sebagai alfa!!" Soobin balas menaikkan nada bicaranya.
"Bukankah wolf Jinyoung belum diketahui? Darimana kau yakin dia adalah seorang alfa?" Perkataan Jeno membuat mereka bertiga menatap Jinyoung dengan pandangan yang tidak bisa diartikan.
"Apa mungkin? Kemungkinannya hampir nol persen, tidak mungkin!" ucap Soobin.
"Jika benar Lia sengaja, itu sangat keterlaluan." Sunwoo mengepalkan tangannya, mengingat Jinyoung semalam menyelamatkan nyawa Lia saat perburuan.
Pikiran Soobin menjadi kalut, dia berlari meninggalkan tenda Jinyoung. Kilat amarah terlihat jelas dari kedua mata birunya. Tujuannya sekarang adalah tempat di mana Lia berada.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Wolves ; 00line ✓
Hayran KurguObsesi akan menghancurkan segalanya. - - - Update seminggu sekali, ya!!!