Malam sudah tiba, bisa dipastikan bahwa tak ada satu orang pun yang berada di tempat tidurnya dikarenakan sedang latihan bersama rekan dari tim yang berbeda.
Para manager pun juga sibuk menyiapkan makanan untuk makan malam, sementara itu (name) hanya berkeliling-liling karena bosan.
Para manager dari Fukurodani menyuruh (name) berhenti membantunya dikarenakan hampir semua pekerjaan (name) selesaikan dengan cepat dan itu tak adil untuk (name) jadilah mereka menyuruh (name) untuk berhenti membantu mereka dan menyarankan (name) melakukan kegiatan yang (name) inginkan.
Jalan-jalan di sekolah orang lain yang letaknya di luar kota memang tidak enak, apalagi di malam hari dan sendirian dan sebenarnya (name) tipe yang akan mengkhayalkan sesuatu saat dalam keadaan mencekam.
Seperti saat ini, bukannya mencoba berfikir positif (name) malah mengkhayal yang tidak-tidak seperti pria yang berjalan sempoyongan dengan banyak darah yang mengucur atau perempuan berambut panjang dengan rupa yang berantakan.
Sebenarnya (name) merasakan bahwa ada yang mengikutinya sedari tadi tetapi (name) tidak berani untuk mengeceknya atau sekedar menengok ke belakang, ia takut malah bertatapan dengan makhluk tak sedap.
(name) kini bisa mendengar jelas bahwa seseorang tengah mendekat ke arahanya. Ia mungkin bisa bernafas lebih lega karena mengingat hantu tidak bisa menapak bumi.
Tetapi bagaimana jika yang membuntutinya orang yang berbahaya? Terlebih lagi gerbang SMA Nekoma tengah dibuka lebar-lebar karena para pelatih dan guru sedang minum bersama, jadi tak menutup kemungkinan bahwa orang asing akan leluasa memasukinya.
Badan (name) berkeringat, kakinya bergetar ketakutan dipakai untuk jalan pun sangatlah susah apalagi berlari, tangannya yang sudah tidak mampu digunakan untuk memegang benda dan mulutnya yang tak mampu ia gunakan untuk berteriak minta tolong.
Secara tiba-tiba pundak (name) dipegang oleh seseorang, (name) hanya mematung disana ia tidak berani untuk melihat siapa pelakunya.
"Hei? Kau manager baru dari karasuno kan?"
(name) mengenal suara ini, kini ia dapat bernafas lega bahwasanya sedari tadi yang mengikutinya adalah kapten dari Nekoma, Kuroo Tetsurou.
(name) pun berbalik, "Ha'i ada yang bisa dibantㅡ KYAAAAAAAAA"
Kuroo kaget bukan main, teriakan yang tidak bisa dibilang pelan tersebut memekikkan telinga dua orang didepannya.
"Hei tenanglah ini aku," ucap Kuroo sambil mengguncang pundak (name)
(name) dengan refleks memeluk Kuroo seraya terisak pelan, "Disebelahmu ada makhluk menakutkan, aku takut"
Kuroo yang mendengarkan ucapan (name) pun langsung menoleh ke sebelah kanannya untuk memastikan makhluk apa yang dimaksud oleh (name)
"Aku?"
Kuroo dengan muka datar pun memukul kepala Bokuto ke depan dan menendang punggung Bokuto, "Rambutmu kenapa kau turunkan?! Itu menyeramkan!"
"Hei aku tadi habis mandi!" protes Bokuto tidak terima
Kuroo yang merasa ini kesempatan bagus pun langsung mengelus kepala (name) dan berkata "daijoubu" yang banyaknya bukan main, dan setelah (name) tenang ia pun mencoba menjelaskannya.
"(name) makhluk yang kau lihat tadi bukan makhluk menyeramkan kok dia Ace dari Fukurodani, Bokuto Koutaro," jelas Kuroo
(name) dengan sigap langsung melepas pelukannya dan melihat ke arah Bokuto, "Gomenasai!"
Bokuto terkekeh, "Tidak apa-apa tetapi aku cukup keberatan kau menyebutku sebagai makhluk yang menakutkan aku meminta pertanggungan jawabmu"
(name) meneguk ludah, ia sudah kepalang malu karena memeluk Kuroo dan menganggap bahwa Bokuto adalah makhluk menyeramkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karasuno's Perfect Manager [ Haikyuu × Reader ] END
Fiksi RemajaTim Karasuno yang digadang-gadang sebagai gagak yang tidak bisa terbang pun secara mengejutkan dapat melaju ke nasional. Peningkatan Karasuno bukan hanya karena tekad dan usaha tetapi kehadiran sang manager baru juga berpengaruh besar bagi mereka. T...