Dark Truth || Zayn Malik [Tamat]

Chapter 2: Before.

Chapter 2: Before.

"Hal yang membigungkan adalah, saat sudah sepakat untuk menyembunyikan namun bertindak seoalah tak tau apa pun."

________

Markas Tim Canna

15 Februari 2018 (11.45)

Tim Canna melakukan rapat kordinasi untuk membahas langkah selanjutnya dalam proyek Global Smart City. Mereka terus berupaya agar proyek Real Estate perusahaan keluarga Dewangsa bisa berjalan lancar dan pembangunan bisa dimulai awal tahun depan. Semua kendala sudah mereka bereskan, termasuk membujuk dan menyuap para petinggi negara. Namun, kendala mereka tinggal satu. Yaitu Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Derya Wahab yang belum setuju dan bersikukuh menolak proposal tersebut. Jika Derya tidak setuju, maka Presiden juga tidak setuju. Keputusan proyek itu berjalan atau tidak ada di tangan Derya karena Presiden lebih percaya dengan penilaian serta kinerja Derya dalam hal ini.

"Bu Derya melakukan wawancara dengan berbagai media sekarang," seru Amanda, wakil ketua Tim Humas Tim Canna.

Mereka semua fokus pada layar besar yang ada di hadapan mereka. Bersiap mencerna apa yang akan Derya katakan pada media mengenai beberapa mentri dan anggota legislatif telah setuju atas proposal pembangunan Global Smart City.

Wanita tiga puluh empat tahun itu terlihat sangat berwibawa dan ramah. Ia tersenyum kepada awak media saat mendengar pertanyaan awak media yang terdengar sensitif itu. "Bagaimana tanggapan Ibu tentang desakan dari Dewan untuk segera menyetujui proyek Global Smart City?"

Derya menarik seulas senyum, "Saya sudah memberikan penjelasan tentang alasan saya menolak proposal tersebut, jadi saya rasa itu sudah cukup untuk menjawab pertanyaan barusan." Kemudian tim pengawal memberikan jalan untuk Derya agar segera masuk ke dalam mobil dinas yang sudah menunggu.

Derya sudah pernah menjelaskan kepada awak media dalam perlis yang ia buat satu bulan yang lalu. Ia menegaskan akan menolak pembangunan Global Smart City karena itu akan mengambil tiga puluh persen lahan hutan hujan. Artinya, akan menyumbang banyak emisi karbon dan banyak spesies-spesies yang akan terusir dan membuat lingkungan tak seimbang lagi.

Tayangan telah berakhir. Ruangan mendadak hening, semua tengah berpikir karena batas yang di berikan oleh Syzygium Real Estate semakin mendekati hari akhir dan mereka harus berhasil meyakinkan Derya, baru Presiden akan setuju.

"Apa hubungan Presiden dengan Bu Derya?" Narina bertanya pada semua yang berada di ruang rapat.

Semua memandang Narina. "Tidak ada data yang menjelaskan tentang ini dan kita sudah mencarinya selama ini," jawab Timo.

"Mungkin ini karena Bu Derya adalah perempuan yang berintegritas dan sangat jujur. Kepribadian dan kinerja Bu Derya mendapatkan perhatian khusus dari Presiden," ujar Devi kemudian membasahi bibirnya.

"Dia perempuan idealis yang punya prinsip serta integritas yang membuatnya tidak bisa di hasut serta di suap." Timo berujar dengan memperhatikan foto Derya saat Derya ikut ambil alih memadamkan kebakaran hutan di Riau.

Tak hanya Timo yang heran, semua Tim Canna juga heran dengan fakta ini. "Bahkan dia tidak punya celah kesalahan fatal yang bisa kita gunakan untuk menariknya ke pihak kita atau pun mundur dari jabatan."

"Ya, dia perempuan netral, idealis dan lurus. Sangat sulit untuk mengetahui kelemahannya," sahut Timo setelah meneguk air mineral equals yang di tuang ke dalam gelas bening.