Chapter 9: Dark Truth.

12 0 0
                                    

Chapter 9: Dark Truth.

"Semakin di paksa tertutup rapat, maka cela kecil akan tercipta dan menimbulkan robekan yang lebih besar."

_________

Syzygium Office Tower

28 Maret 2018

Tim Canna, mereka berhasil mencapai tujuan mereka. Yaitu memilih mencalonkan Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang baru. Tentunya, ini bukanlah ide asli Tim Canna yang di pimpin oleh Sergio, melainkan ide Cakra. Mentri baru yang mereka calonkan telah di pilih oleh Presiden dan hari ini Presiden akan melantik mentri baru tersebut. Sebuah keputusan yang menguntungkan Syzygium Real Estate karena sebentar lagi proyek pembangunan Global Smart City akan terlaksana. Tak perlu ragu lagi karena Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan berada dalam kendali mereka. Termasuk Presiden kali ini.

Ya, kematian Derya membuat Presiden bersikap lebih lunak saat ini. Terutama pada Syzygium Grup dan Tim Canna. Entah apa yang membuat Presiden bersikap demikian yang terpenting itu keuntungan bagi Syzygium Real Estate. Meskipun mereka juga tetap waspada karena Presiden bisa saja merencanakan rencana yang lebih besar dari ini.

Di tempat lain, Cakra menghadiri acara pengangkatan CEO Syzygium Real Estate yang baru, pengganti Zayn. CEO baru itu adalah adiknya sendiri, sepupu Zayn dan itu akan membuatnya semakin muda untuk mengendalikan semua pihak. Ia akan mencapai tujuannya, membentuk kota pintar global yang bisa ia kendalikan dan kuasai. Jika itu semua sukses, ia semakin mudah untuk mendapatkan kekuasaan itu. Kekuasaan yang lebih tinggi dari Presiden itu sendiri. Kesuksesan kota pintar nanti akan menggiring seluruh Indonesia untuk berada dalam kendalinya.

Ia berharap Zayn masih hidup dan melihat bahwa apa yang ia harapkan selama ini dapat terwujud. Sayangnya, sepupunya yang terlalu bucin itu telah tiada. Seharusnya tetap hidup dan melihat semua kejayaan yang ia bangun.

"Keluarga Dewangsa tidak akan membandingkan diriku dengan Zayn lagi karena dia telah tiada." Cakra menatap gedung pencakar langit yang berdiri kokoh di bawahnya. Ya, dia sedang berada di rooftop Syzygium Office Tower.

Cakra menyesap rokoknya lalu mengembuskan asap rokok dan membentuk kepulan asap putih yang terbang terkena angin. Kedua matanya memicing, melihat ke bawah, ia melihat beberapa mobil polisi yang parkir di depan Syzygium Office Tower. "Untuk apa lagi para polisi sialan itu kemari?"

Ia merogoh saku jasnya dan mengambil ponsel pintarnya lalu menelpon Sergio namun tak di angkat. Ia baru ingat, jika Sergio hari ini tengah menjalani bimbingan konseling di Syzygium Hospital. Ia mengangkat ponselnya saat ada telpon masuk dari asistennya dan kedua rahangnya mengeras setelah itu menutup panggilan dengan membanting ponsel di atas rooftop.

"BRENGSEK!"

"LO EMANG BRENGSEK ZAYN!"

Wajahnya yang tadi secerah matahari siang ini berubah menjadi semerah pewarna kain. Ia benar-benar marah. Sangat marah. Serta tak menduga bila ini semua terjadi. Ia harap dengan meninggalnya Zayn dan Derya, langkahnya untuk menuju kejayaan akan lebih mudah. Ternyata ia salah, mereka yang telah meninggal itu diam-diam memberikan petunjuk akan masa lalu serta kasus kematian mereka.

"Lo emang dari dulu gak pernah bisa buat gue jadi kebanggaan keluarga kita." Dengan nada rendah, ia memunguti ponselnya dan berjalan menuju tempat sampah dan membuang remukan ponsel itu di sana.

Dark Truth || Zayn Malik [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang