Chapter 14: Key and Strategy.

9 1 0
                                    

Chapter 14: Key and Strategy.

"Sebuah kesalahan fatal tak bisa di tebus dengan hal seperti ini namun setidaknya ada perasaan menyesal di dalamnya."

__________

26 Februari 2018

Pria berusia dua puluh satu tahun itu duduk di atas batu berukuran sedang yang terletak di tepi tebing. Ia menggunakan jas hujan hitam dengan menatap kamera yang berada di atas tripod. Ia tau ini hal nekat---- berada di tepi tebing saat hujan di malam hari. Namun demi kecintaannya pada dunia fotografi dan seni keindahan alam saat malam hari, membuatnya melakukan hal nekat ini. Ia akan mengambil banyak gambar dari atas tebing pada malam ini. Apa pun yang menarik perhatiannya akan ia jepret menggunakan kamera kesayangannya, sekaligus sahabatnya. Terutama hal menarik tentang mobil Jeep besar berwarna hitam yang melaju kencang dengan lampu yang menyala kelewat terang. Mobil Jeep itu melintasi tikungan dan melaju keluar jalur kemudian ada sebuah mobil Porsche putih yang melaju lawan arah dengan Jeep tersebut. Setelah itu mobil Porsche menabrak pohon saat menghindari tabrakan dengan mobil Jeep tersebut.

Tangan pria itu gemetar dan ia menjatuhkan kameranya di atas tas ranselnya setelah melihat mobil Porsche itu menabrak pohon. Dan mobil Jeep itu melaju meninggalkan lokasi dengan putar balik. Tak lama, sebuah mobil SUV hitam yang melaju dari jalur yang sama dengan Porche tersebut berhenti di belakang mobil Porsche itu. Empat orang keluar dari dalam mobil dan dua di antaranya terlibat pertengkaran sedangkan satu orang lainnya mendekati Porche tersebut.

Ia tak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang, orang-orang yang mengendarai mobil SUV itu membersihkan tempat kejadian bahkan orang-orang dari mobil SUV satunya yang baru tiba langsung ikut membersihkan tempat kejadian perkara. Setelah itu dua mobil SUV itu pergi dari lokasi dengan menyiramkan air sepanjang perjalanan mereka---- seperti menghapus jejak mobil mereka. Dua mobil itu putar balik, melaju kembali ke arah kedatangan mereka tadi. Meninggalkan mobil Porsche putih itu beserta pengemudi Porsche tersebut.

Sedari tadi ia ingin menelpon polisi namun urung karena takut, takut keberadaannya di ketahui oleh orang-orang tersebut karena dua dari orang-orang itu menyisir lokasi. Senter mereka hampir saja menyorot dirinya serta kamera yang masih terpasang di tripod.

Tak lama mobil polisi datang kemudian ambulan dan dua mobil SUV tadi kembali datang. Anehnya, mereka seperti terkejut dan salah satu dari mereka terlihat sangat terpukul. Ia melihat ada dua orang yang di evakuasi dari dalam Porche tersebut. Pria dan wanita. Dua korban di evakuasi dalam ambulan kemudian ambulan melaju setelah putar balik.

"Apa ini sedang syuting film atau sinetron atau film pendek YouTube," tanya pria itu sembari membereskan kameranya namun ia terkejut karena kamera yang berada di atas tripod tersebut masih menyala dan kemungkinan merekam semua kejadian kecelakaan tersebut. Bahkan kejadian sebelum kecelakaan.

Sesampainya di rumah, pria itu membersihkan diri setelah itu melihat semua hasil jepretannya barusan. Ia begitu tertarik pada foto mobil Jeep dan Porche itu---- rasa penasaran yang membuncah membuatnya melihat semua rekaman tadi. Ia berulang kali mengulang bagian kecelakaan tersebut hingga bagian orang-orang dalam dua mobil SUV yang membersihkan tempat kejadian perkara.

"Apa ini kasus pembunuhan berencana," tanyanya pada diri sendiri dan ia ragu, apa harus melapor pada polisi atau tidak. Jika ia melapor, ia takut akan terkena masalah karena ia yakin dengan orang seperti apa yang akan ia hadapi nanti. Sementara dirinya hanya mahasiswa yang berasal dari keluarga biasa saja, bukan keluarga berpengaruh. Tapi jika tidak lapor, sama saja ia ikut andil menutupi kasus barusan. Ia bingung dan mengacak-acak rambutnya.

Dark Truth || Zayn Malik [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang