Chapter 6: Opsi Ketiga.
"Mereka punya cara rahasia untuk menyelamatkan orang yang dicinta."
________
Syzygium Office Tower, Jakarta Pusat
21 Februari 2018
Zayn menatap layar komputer dengan gusar. Ia tak menyangka jika Cakra ikut campur dalam urusan bisnisnya. Ini bukan wilayah Cakra dan tak seharusnya dia ikut campur. Seharusnya hanya cukup Sergio yang berperan dalam keberhasilan bisnis ini, sedangkan dia fokus pada job disk-nya. Dan apa ini, Sergio tak tau tentang rencana Cakra dan Tim Canna. Apa tujuan Cakra melakukan ini dan kenapa dia begitu ambisius.
Di satu sisi perusahaan real estate-nya akan mencari lokasi baru bila ini gagal mendapatkan persetujuan Derya dalam satu bulan ini.
Ia menekan tombol telpon yang ada di meja kerjanya, memanggil sekretarisnya untuk menemuinya sekarang. Setelah menelpon sekretarisnya, ia mengetikkan sesuatu pada laptop yang berada di dekat komputer kemudian mengirimkannya melalui surel.
Suara pintu di ketuk, sekertaris-nya memasuki ruangan. Abraham, pria tiga puluh dua tahun itu berdiri di depan meja kerja Zayn dengan membawa tiga berkas yang ia letakkan di atas meja Zayn. Berdiri menguggu sang Direktur Eksekutif selesai membacanya.
"Bagus, kita adakan rapat internal dengan Komisaris dan Top Manajer serta beberapa pemegang saham untuk membahas isu ini," ucap Zayn kepada sekretaris-nya yang langsung mencatat sesuatu pada layar tabletnya.
"Sesuai rencana Pak Zayn, rapat internal bisa kita lakukan pukul lima sore."
Zayn mengangguk karena rencananya berhasil dan ia memang harus segera mengadakan rapat internal. Tak ada harapan untuk melobi Derya lagi karena wanita itu tak akan melangar janji yang sudah ia buat pada Presiden serta rakyat. Wanita itu tak ingin mencederai kepercayaan rakyat yang sudah di berikan kepadanya. Jadi, harapan untuk membangun Global Smart City di sebagian wilayah hutan hujan trans Jawa batal. Jadi, lokasi strategis terbaru adalah membangun pulau reklamasi demi tercapainya Global Smart City.
"Tim Canna dan Syzygium Security Agent tidak perlu tau soal ini." Ingat Zayn pada Abraham dan Abraham mengangguk paham kemudian undur diri dengan membawa tiga berkas itu kembali.
Setelah Abraham keluar dari ruangannya, ia mengirim surel kepada Sergio untuk tetap mencari cara agar Derya mau bekerja sama. Tentunya dengan rencana yang baik tanpa melukai harga diri Derya. Tentu saja Zayn mengusulkan rencana itu agar Tim Canna tak perlu ikut campur dalam rapat kali ini. Terutama, ia belum bisa menebak apa rencana Sergio dan Cakra. Kenapa mereka berseberangan dan ia mencium aroma penghianatan di antara mereka berdua.
Ponsel Zayn bergetar, panggilan dari Cakra. "Ada apa," tanya Zayn langsung pada Cakra.
[Biarkan berjalan sesuai rencana gue dan bilang ke Sergio buat nurut aja!] Zayn mengkerutkan kening mendengar apa yang baru saja Cakra katakan. Ia merasa ada yang tidak beres dengan Cakra dan Sergio.
"Ini bukan wilayah lo, lo gak usah ikut campur. Ini tugas Sergio. Harusnya lo paham job disk lo!" Zayn paling tidak suka bila membicarakan hal sepenting ini melalui panggilan telpon. Terlihat seperti pengecut karena tidak ada keberanian untuk menghadap.
[Gue paling gak suka kegagalan! Meski bukan wilayah gue, tapi Tim Canna berada dalam perusahaan yang gue pimpin. Jadi, lo harus percaya sama gue!]
Zayn tak bergeming. Ia berpikir. Mempercayai Cakra bukanlah hal sulit karena tak mungkin mencelakai Derya tapi, Cakra adalah orang berdarah dingin yang tak segan untuk membunuh orang lain demi rencananya berhasil. Itulah kenapa Cakra ditunjuk untuk menjadi Komisaris perusahaan keamanan yang ia bentuk. Mungkinkah sebuah kesalahan menempatkan Cakra dalam posisi itu sekarang karena Cakra tak bisa dikendalikan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Truth || Zayn Malik [Tamat]
ActionRate Usia 18+ Kematian yang membuka rahasia besar akan masa lalu mereka yang telah tiada, membuka misteri persaudaraan, persahabatan, percintaan dan penghianatan. Semuanya terbungkus rapi dalam file Dark Truth yang sengaja ditinggalkan oleh Zayn dal...