Epilog.
"Ketika kamu memainkan sebuah permainan, akan kita ikuti itu. Di balik sifat kita yang terlihat bodoh, sebenarnya kamilah yang memegang kendali permainan."
__________
15 Mei 2018
Galih Dewangsa,Putra kedua Azad Dewangsa, sekaligus pemilik G'D Kelab---- sebuah kelab malam yang memiliki beberapa cabang di pulau Jawa-Bali. Ia adalah tersangka pembunuhan Zayn dan Derya. Pria berusia lima puluh tahun itu tertangkap di salah satu kelab miliknya yang berada di wilayah Kemang saat melakukan evaluasi kinerja. Penangkapan Galih begitu menyita perhatian publik karena publik baru tau jika Galih Dewangsa adalah bagian dari keluarga Dewangsa dan mereka tak menyangka jika Galih tega membunuh keponakannya sendiri.
Andiani yang terlibat dalam investigasi kasus ini begitu tak percaya akan kebenaran yang ada. Bagaimana bisa kelakuan Cakra dan ayahnya sama persis, seorang pembunuh berencana. Ia juga tak menyangka jika pernah berkencan dengan seorang pembunuh dan bodohnya ia tak bisa move on hingga kini. Hatinya merasa sangat bersalah pada masyarakat karena seharusnya polisi mengayomi masyarakat tapi ia malah jatuh cinta pada seorang pembunuh. Tidak, ia tak salah karena ia dulu tak tau bila Cakra seorang pembunuh. Yang ia tau dulu, Cakra adalah pria ramah, baik dan pernah di tinggal selingkuh oleh kekasihnya namun sayang, sepertinya itu hanya topeng dari pria itu. Terlebih, ia sudah melihat semua kelakuan Cakra dan mungkin itu menurun dari ayahnya.
Hari ini sidang perdana akan di gelar, polisi dan kejaksaan tak membutuhkan waktu lama untuk melaksanakan sidang pertama karena mereka sudah menyelidiki kasus ini secara matang. Dalam gelaran sidang hari ini, ada berita yang sangat mengejutkan bagi semuanya tentang motif Galih membunuh Zayn dan Derya. Sebuah motif yang begitu membuat dada terasa sesak akan rasa sakit.
Galih memang sengaja ingin menyingkirkan Zayn sedari dulu namun tak kunjung mendapatkan kesempatan. Pada malam itu, Galih mendapatkan telpon dari Cakra jika ia tak mampu untuk membunuh Zayn seperti permintaan darinya. Akhirnya ia turun tangan sendiri dan berhasil. Tujuannya membunuh Zayn karena pria itu sangat mumpuni dan hebat sehingga semakin sulit baginya untuk mengendalikan Syzygium Grup sesuai dengan sistem manajemen yang ia inginkan. Terutama ayahnya sendiri, Azad Dewangsa begitu mempercayai Zayn, bukan putranya Cakra yang tak kalah hebat. Rasa bencinya pada Zayn semakin tinggi saat keponakannya itu melaporkan dirinya yang menjadi mafia narkoba pada ayahnya, sehingga ia di coret dalam hak waris keluarga Dewangsa.
Galih mengaku tak ada masalah apa pun dengan Derya hanya saja wanita itu menghambat kinerja putranya, Cakra. Dalam sidang kali ini, Galih juga mengatakan bahwa ia hanya berusaha untuk melindungi putranya Cakra serta meminta hak-nya sebagai seorang anak pada ayahnya.
Meski Andiani tak hadir dalam sidang tersebut, ia punya banyak telinga yang membantunya mendengar semua berita itu. Ia tak menyangka jika ayah dari Cakra memberikan keterangan yang jujur. Mungkin itu siasat agar mendapatkan keringanan hukuman. Ia sudah hapal akan hal itu, nanti saat putusan hakim untuk penetapan vonis, pasti Galih akan berkata jika menyesal dan ia tak akan percaya akan penyesalan itu.
"Selama menyelidiki kasus ini, aku merasa menjadi bagian dari kehidupan Bu Derya," gumam Andiani sembari mengaduk-aduk jus jeruk di meja kantin.
"Rasanya begitu memilukan, aku merasa sedih untuk Bu Derya dan Pak Zayn dan juga untuk diriku sendiri." Andiani tersenyum hambar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Truth || Zayn Malik [Tamat]
ActionRate Usia 18+ Kematian yang membuka rahasia besar akan masa lalu mereka yang telah tiada, membuka misteri persaudaraan, persahabatan, percintaan dan penghianatan. Semuanya terbungkus rapi dalam file Dark Truth yang sengaja ditinggalkan oleh Zayn dal...