Chapter 12: Shit Promise.
"Why you doing this to me? You look like another man who i don't know. You broke my soul with all the nonsense promise like a shit."
______
Seattle, 2013
Derya menatap nanar Zayn, ia tak percaya. Pria yang berada di depannya dengan bersimpuh itu bukanlah Zayn. Melainkan orang lain karena Zayn yang ia kenal selama ini tidak seperti ini. Zayn selalu menepati janji dan tak akan pernah menganti janji yang telah di ikrarkan dengan janji tidak masuk akal. Ia tak percaya dengan apa yang barusan terjadi. Bagaimana bisa hidupnya akan berakhir seperti ini. Bagaimana dengan mimpi-mimpi indah itu. Mimpi indah untuk melakukan banyak hal bersama dan hidup bersama dengan cinta yang tulus. Ini bukanlah cinta yang tulus melainkan cinta yang buruk. Sangat buruk.
Gaun pengantin yang indah itu tak seharusnya basah oleh air mata Zayn dan pipi merah mudah itu tak seharusnya penuh akan air mata Derya. Seharusnya, mereka berbahagia hari ini karena akan segera melangsungkan pernikahan secara siri. Jalan satu-satunya untuk menyelamatkan hubungan mereka dari ancaman Cakra. Tapi, rencana yang telah di atur sedemikian rupa itu telah hancur. Hancur karena kebodohan Zayn yang lebih memilih untuk tetap menjalankan rencana Cakra.
"Aku janji, setelah kasus ini kadaluarsa, kita akan bisa hidup secara normal dan menikah. Kita hanya perlu untuk bersabar lebih lama lagi." Zayn mengatakannya sebanyak tiga kali dengan bersimpuh di hadapan Derya yang juga terduduk lemas di atas lantai.
"Maafkan aku, Dee. Aku janji, akan tetap melindungi kamu dan bersumpah tidak akan mengkhianati cinta kita." Zayn mencium punggung tangan Derya dan air matanya menetes di punggung tangan Derya.
Derya tak bergeming. Perempuan itu hanya menatap Zayn dengan pandangan sakit. Sakit yang sangat mendalam. Ingin rasanya tak mengenal Zayn sejak awal namun tak ada kuasa untuk menyesal saat ini. Rasanya hatinya telah mati dan jiwanya begitu lemah sehingga raganya membeku.
Mama Tricia berjalan mendekati Zayn dengan penuh amarah kemudian menarik tubuh Zayn agar menjauh dari Derya namun di tepis oleh Zayn. Tenaga seorang ibu yang sedang marah besar pada putranya mampu mendorong tubuh Zayn sehingga menjauh beberapa senti dari Derya. Kemudian sebuah tamparan dua kali menghujam rahang Zayn. Tamparan yang meninggalkan bekas merah pada pipi Zayn dan rasa panas kemerahan pada telapak tangan mama Tricia.
"Mama gak pernah mendidik kamu untuk menjadi brengsek, Zayn," teriak mama Tricia penuh emosi kemudian ia memukul-mukul bahu Zayn penuh tenaga.
"Ma, aku gak mungkin hianatin Cakra. Dia bakal bertindak lebih bila pernikahan ini benar-benar terjadi," ucap Zayn di sela tangisnya. Ia tak bisa berbohong, keputusan bodohnya ini begitu menyiksanya.
Mama Tricia menampar Zayn sekali lagi sembari berteriak, "Brengsek kamu!" Kali pertama bagi mama Tricia bertindak seperti ini karena putranya itu benar-benar keterlaluan.
"Bagaimana kamu bisa mengorbankan hidup kamu hanya demi orang lain dan melukai hidup Derya. Dia perempuan yang dengan tabah menerima ini semua dan sekarang kamu minta dia menunggu. Kamu pikir Derya perempuan macam apa? Setelah kamu cumbu dan tidak kamu nikahi, hah? Dimana otak kamu, nak?"
Rasanya hati mama Tricia hancur berkeping-keping seperti apa yang Derya rasakan saat ini.
"Cakra bukan orang lain. Dia sepupuku, ma dan aku gak mau buat dia kesusahan lagi karena selama ini semua keluarga Dewangsa hanya menjunjungku namun tidak dengannya. Jika aku ingkar janji padanya, siapa yang akan percaya padanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Truth || Zayn Malik [Tamat]
ActionRate Usia 18+ Kematian yang membuka rahasia besar akan masa lalu mereka yang telah tiada, membuka misteri persaudaraan, persahabatan, percintaan dan penghianatan. Semuanya terbungkus rapi dalam file Dark Truth yang sengaja ditinggalkan oleh Zayn dal...