Chapter 4: Action Figure.
"Entah apa itu tepat janji."
___________
13 Maret 2018
Adnan menghampiri Andiani yang duduk menghadap Mi instan kuah yang masih mengeluarkan asap. "Kopi," tawar Andan pada Andiani dengan duduk di depan Andiani sembari meletakkan mangkuk Bubur Ayam dan dua gelas kopi di atas meja.
Andiani menggeleng pelan, "Sepertinya aku harus membatasi konsumsi kafein karena tugas akhir-akhir ini semakin berat."
"You need caffeine for relaxe," ujar Adnan dengan mengaduk Bubur Ayam.
"Itu tidak berlaku bagi penderita penyakit magg," kata Andiani kemudian ia menyantap Mi instan kuah itu dengan memejamkan mata. Merasakan betapa enaknya rasa Mi instan kuah itu.
Adnan tersenyum melihat rekan kerjanya itu, "Magg dengan semangkuk Mi instan kuah."
Andiani nyengir mendengarnya sembari terus memakan Mi instan dengan menggunakan garpu.
Ponsel Andiani bergetar dan ada telpon masuk dari salah satu anak IT yang membantu tugas Tim Investigasi menyikap kematian Derya dan Zayn. Andiani langsung mengangkat telpon tersebut setelah menelan Mi instan yang baru dua kali kecap. "Ya, aku sedang sarapan di kantin bersama Adnan." Setelah menjawab panggilan di sebrang sana, ia menutup panggilan telpon dan beralih menatap Adnan.
Adnan yang merasa di tatap pun mendongakkan kepalanya dengan tatapan tanya. "Kita harus segera kembali setelah sarapan. Anak-anak IT bilang, Pak Bayu kembali dari rumah Bu Derya dan Pak Zayn." Cerita Andiani dengan antusias kemudian ia kembali menyeruput Mi kuahnya yang tinggal setengah mangkuk.
"Aku curiga, ada hubungan apa mereka sebenarnya. Bagaimana bisa Pak Zayn ke apartemen Bu Derya bila mereka tak memiliki hubungan apa pun. Apalagi, Pak Zayn menginap di sana." Kemudian Andan menyuapkan Bubur Ayam yang di aduk itu pada mulutnya.
Andiani mengidikan bahunya. "Teman-teman mereka bilang, mereka gak saling kenal."
"Bagaimana dengan teman-teman mereka di luar negri? Bukanya Bu Derya dan Pak Zayn dulu bekerja di Seattle."
Andiani meminum air putih. "Rangga, kenapa kita gak tanya masalah ini ke dia? Kemarin aku baca LinkedIn Rangga dan dia dulu kerja di Seattle juga. Apalagi dia akhir-akhir ini buat tweet yang nyerempet masalah ini dengan nada cemburu."
Adnan menelan suapan terakhir Bubur Ayamnya. "Riwayat Bu Derya dan Pak Zayn sangat bersih. Bukankah itu mencurigakan?"
*.*.*.*
"Keluarga kedua almarhum mengkonfirmasi bahwa anak mereka tidak saling mengenal. Begitu juga dengan Tim Canna, mereka berkata bahwa tidak ada riwayat yang menunjukkan keduanya memiliki hubungan." Wakil Ketua Investigasi memberikan hasil laporan yang ia dapat.
Semuanya hening, memikirkan sesuatu. "Benang merah dalam kasus ini adalah, hubungan Pak Zayn dan Bu Derya." Puput selaku anak IT bersuara.
Andiani menggeleng, "Jika mereka sepasang kekasih dan merahasiakan hubungan mereka, tidak mungkin Tim Canna bertindak sejauh ini dan Pak Zayn pasti tak akan tinggal diam."
"Jabatan dan ambisi seseorang bisa merubah segalanya, termasuk cinta." Ketua Tim Investigasi berujar, "Tim Canna bisa jujur akan riwayat Bu Derya dan Pak Zayn tentang hubungan mereka dan bisa juga menutupinya."
"Tapi, bukan ini yang kita tindak lanjuti. Kita harus fokus pada rekaman CCTV Pak Zayn yang masih terus bekerja untuk menyikap kasus ini," lanjut ketua Tim Investigasi. "Putar rekaman selanjutnya dan bila tuntas dengan semua rekaman, kita bisa menyimpulkan berdasarkan fakta. Bukan opini kita karena ini kasus serius, bukan gosip selebritas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Truth || Zayn Malik [Tamat]
AcciónRate Usia 18+ Kematian yang membuka rahasia besar akan masa lalu mereka yang telah tiada, membuka misteri persaudaraan, persahabatan, percintaan dan penghianatan. Semuanya terbungkus rapi dalam file Dark Truth yang sengaja ditinggalkan oleh Zayn dal...