Chapter 3: Ginkgo Hiloba.
"Berbohong demi sebuah ambisi, padahal ia sendiri yang selama ini susah payah menyembunyikan kebenaranya."
_________
Apartemen Derya
16 Februari 2018
Patek Philippe yang Zayn kenakan menunjukan pukul satu dini hari. Ia masih berada di apartemen Derya dan ia tak akan sampai hati meninggalkan Derya dalam keadaan seperti ini. Selama ini ia selalu memantau kondisi Derya dan hidup Derya, jadi ia tau jika Derya menderita vertigo. Pingsannya Derya tadi karena vertigo dan ia menidurkan Derya di pinggir ranjang dengan posisi miring, itu akan membantu vertigo yang Derya derita meredah. Dari raut wajahnya ia benar-benar khawatir serta merasa bersalah. Terlebih, Derya tak mengkonsumsi obat vertigo, hanya mengkonsumsi obat herbal.
Zayn keluar kamar Derya, ia menuju dapur Derya untuk memeriksa stok ginkgo hiloba dan daun teh karena Derya mengkonsumsi dua herbal itu untuk meredakan vertigo yang di derita. Ia tau pasti kapan Derya mulai mengalami vertigo, yaitu tiga tahun yang lalu. Sejak Derya memutuskan untuk kembali ke Indonesia setelah resign dari perusahaan startup di Seattle.
"Mungkinkah ini dampak dari perlakuan buruk Ayah-nya dan keinginan Mama-nya agar Derya tumbuh menjadi hilarious agar Ayah-nya mau mengakuinya?" Zayn tersenyum sakit.
Tangan Zayn membuka tempat penyimpanan obat herbal dan ia tersenyum lega saat persediaan ginkgo biloba dan daun teh masih ada. Jadi ia nanti tinggal menyeduhnya untuk Derya saat Derya bangun. Ia menutup lemari penyimpanan obat herbal dan berjalan keluar dapur. Kemudian duduk di sofa ruang keluarga sembari menyenderkan tubuhnya di sandaran sofa.
"Aku harus membereskannya." Zayn merogoh saku celana kainya untuk mengambil ponsel. Setelah mendapatkan ponselnya ia menghubungi seseorang yang berada di belahan bumi lain.
Ia berbicara tentang banyak hal serta meminta bantuan untuk kesekian kalinya pada seseorang yang berada di sebrang sana. "Dark truth." Ia menutup panggilan telpon nya dan berdiri sembari membawa laptopnya ke ruang kerja Derya.
Memasuki ruang kerja Derya serasa memasuki ruang kerja di perusahaan startup tempat ia bekerja dulu. Ya, Zayn pernah bekerja di sebuah perusahaan startup. Sama dengan Derya, hanya saja mereka berada di perusahaan yang berbeda.
Mengeluarkan laptop beserta flashdisk miliknya dan meletakkan dua benda itu dalam bufet setelah itu kembali mengunci bufet dan meletakkan kuncinya pada tempat semula, yaitu cangkir tempat menyimpan kunci.
Zayn duduk mengotak-atik komputer milik Derya dan memasukkan beberapa kode di sana setelah itu ia mematikan komputer dan melihat sebuah foto yang berada di meja kerja Derya. "Kamu terlihat sangat bahagia dalam foto ini."
"Tak seharusnya kamu memasuki dunia birokrasi seperti saat ini. Ini bukan dunia kamu meski pun kamu pengiat lingkungan hidup." Zayn berucap sambil berdiri dari duduknya.
"Aku akan mengembalikan semuanya sesuai dengan impian kita dulu." Ia keluar dari ruang kerja Derya kemudian menutup kembali ruang kerja itu.
Kembali memasuki kamar tidur Derya untuk memastikan kondisi Derya dan Derya terlihat tidur dengan lelap. Dan wajah lelahnya tetap terlihat dengan jelas. "Tanggung jawab ini terlalu berat untuk kamu, jadi ini saatnya kamu meninggalkan jabatan ini."
Sesuai dengan tujuan awal ia datang kemari, yaitu membuat Derya mengundurkan diri dari jabatan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sebelum Tim Canna yang bergerak, ia akan bergerak duluan karena jika Tim Canna yang bergerak, Derya akan menanggung banyak rasa malu nanti. Lebih baik ia yang memberikan Derya pilihan dan pilihan itu akan menyelamatkan Derya dari kekacauan yang akan terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Truth || Zayn Malik [Tamat]
ActionRate Usia 18+ Kematian yang membuka rahasia besar akan masa lalu mereka yang telah tiada, membuka misteri persaudaraan, persahabatan, percintaan dan penghianatan. Semuanya terbungkus rapi dalam file Dark Truth yang sengaja ditinggalkan oleh Zayn dal...