Prolog

348 38 12
                                    

Namanya Tyara Ariela, biasa di panggil Ara, dia lahir dari keluarga yang kaya, awalnya dia hidup bahagia bersama kedua orang tua nya, hingga suatu hari orang tuanya mengalami kecelakaan mobil dan merenggut nyawa ibunya..

Setelah ibu nya tidak ada, hari- hari nya menjadi sangat suram, ayahnya selalu saja pulang malam. Selang satu bulan ibunya meninggal ayah nya menikahi seorang wanita berstatus janda beranak satu.

Seperti kata pepatah, jika ibu tiri hanya mencintai suami nya saja, dia tidak akan peduli dengan anak dari suami nya, selama ayahnya ada di rumah, ibu tiri nya sangat lah baik terhadapnya tapi, jika tidak ada suaminya dia pasti kejam dengan Tyara. Tapi Ara bukan lah gadis lemah seperti di cerita dongeng, yang hanya bisa menurut dengan kekejaman ibu tirinya.

Dia selalu melawan setiap kali ibu tiri nya ingin menyiksanya, dan selalu berusaha membuat ayahnya sadar bahwa ibu tirinya itu sangat jahat, tapi ibu tiri nya itu terlalu licik dia selalu bisa memutar balikkan keadaan sehingga Ara selalu salah di mata ayahnya.

Hingga suatu hari, ayahnya akan pergi keluar kota untuk mengerjakan beberapa pekerjaan, entah mengapa perasaan Ara sangat tidak enak, tidak seperti biasanya. Dia mencoba melarang ayahnya untuk pergi karena dia mendapat firasat buruk. Karena semalam dia bermimpi ayahnya sedang berjalan menjauh bersama ibu kandung nya, dia mencoba untuk mengejar ayah dan ibunya tapi seakan Ara tidak punya kekuatan untuk itu. Sampai dia terbangun dari mimpinya.

Ara menceritakan mimpi itu pada ayahnya, tapi ayahnya hanya menggangapnya sebagai bunga tidur, memang benar yang di katakan ayah nya, mimpi itu hanya bunga tidur, tapi kenapa hatinya begitu tidak tenang.

Saat keberangkatan ayahnya pun tiba, Ara mengantarkan ayahnya ke depan pintu sambil terus menggandeng tangan ayahnya, kemudian dia memeluk ayahnya erat sekali sampai ayahnya heran dengan tingkah anaknya itu..

"Papa akan baik-baik saja..jaga dirimu.." Pesan Ayahnya, Ara tidak pernah menyangka itu adalah pesan terakhir dari sang ayah, satu jam setelah ayahnya berangkat Ara mendapatkan sebuah panggilan dari pihak kepolisian yang mengabarkan ayahnya mengalami kecelakaan mobil, mobil tersebut masuk jurang, orang di dalamnya tidak dapat di selamatkan karena terjepit badan mobil.

Ara bagai di sambar petir, hati nya hancur berkeping-keping. Kini dia adalah seorang yatim piatu , dia sungguh akan hidup sebatang kara di dunia ini,.

Setelah kepergian ayahnya, ibu tirinya semakin tak punya perasaan, dia berani mengusir Ara dari rumah nya sendiri, awalnya Ara menolak tapi ibu tiri nya malah menunjukkan sebuah surat wasiat dari ayahnya yang menyatakan bahwa seluruh harta beserta rumah yang di tempati telah di wariskan atas nama ibu tirinya.

Awalnya Ara menolak, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa saat pengacara ayahnya pun membenarkan surat wasiat itu, entah kenapa ayahnya begitu tega membiarkan anak kandungnya sendiri kehilangan segalanya.

Ara benar-benar frustasi, dia tidak pernah hidup dalam kekurangan, apalagi sekarang dia benar-benar harus tidur di jalanan, dia bingung harus pergi kemana.

Tidak ada satupun keluarganya yang tinggal di kota itu, hanya ada pamannya yang tinggal di luar kota, keluarga yang dia punya. Bahkan dia tidak tahu alamat pamannya itu karena selama ini pamannya itu selalu datang berkunjung ke rumahnya.

Sampai di suatu tempat Ara sedang duduk melamun sendirian, dia bingung harus tidur dimana, karena hari sudah gelap. Tiba - tiba seorang wanita paruh baya membuyarkan lamunan Ara dengan menepuk pundak Ara.

Ibu itu bertanya kepada Ara kenapa dia duduk sendirian di tempat sepi seperti itu, akhirnya Ara menceritakan kejadian yang telah menimpanya. Ibu itu merasa iba dengan nasib gadis itu, lalu dia menawarkan Ara untuk tinggal bersamanya, kebetulan dia tinggal seorang diri. Suami dan anaknya telah meninggal setahun yang lalu, dia juga sebatang kara sehingga dia merasa mereka senasib, dan dia berpikir bahwa Ara adalah gadis yang di kirimkan Tuhan untuk menemani nya di sisa hidupnya.

Iren, itulah nama yang di sebutkan ibu itu saat dia memperkenalkan dirinya pada Ara, Ara sangat berterimakasih pada bu Iren dan dia tidak mau merepotkan bu Iren lebih banyak, sehingga dia memutuskan untuk berhenti kuliah,usianya masih 20thn saat itu sehingga agak susah mencari pekerjaan dengan ijazah SMA nya, dia mau bekerja apapun yang penting halal untuk biaya hidup nya selama ini, Setelah lama dia mencari pekerjaan, akhirnya dia mendapatkan pekerjaannya sebagai pelayan di sebuah restoran mewah di kota H, gajinya tidak seberapa tapi setidaknya dia tidak merepotkan bu Iren lebih banyak lagi.

Kisah cinta Ara senasib dengan perjalanan hidupnya yang sangat menyedihkan, pacarnya di rebut oleh saudara tirinya sendiri. Walaupun Ara tak pernah mencintai pacarnya itu tetap saja dia sakit hati. Sebenarnya pacaran adalah hal yang sangat di hindari oleh Ara, dia selalu bermimpi ketika dia bertemu dengan cinta sejati nya mereka akan langsung menikah dan pacaran setelah itu.

Karena desakan teman - temannya Ara terpaksa menerima Rio, laki - laki yang selalu mengejar cintanya sejak lama, Rio memang laki - laki baik dan perhatian. Tapi tak di sangka dia juga meninggalkan Ara saat dia tahu Ara sudah tak punya apa - apa.

Kini fokus Ara hanyalah bekerja dan bekerja, tak ingin tetap hanyut dalam masa lalunya yang kalut, karena kehidupan akan terus berlanjut.

Kesederhanaan yang di ajarkan Iren membuat Ara mengubah pola pikirnya, selama dia hidup bersama ayahnya, dia tak pernah menghargai yang namanya uang, bagaimana uang itu di dapat oleh orang tuanya dengan susah payah dia tak mau tahu, yang dia tahu hanyalah cara menghabiskannya saja.

Ara tak ingin mengenal cinta, walau banyak pria yang memintanya untuk menjadi kekasihnya, Ara tak pernah menanggapinya dengan serius, selalu ada alasan Ara untuk menolak perasaan cinta mereka. Ara menjadi seorang gadis yang menutup diri dari orang lain terutama kaum laki - laki.

***

Waktu pun berlalu dengan sangat cepat, hari - hari Ara lalui dengan penuh semangat. Hingga dua tahun berlalu, Ara sudah terbiasa dengan kesederhaannya bersama bibi angkat nya Iren, hanya wanita itulah yang selalu membuatnya bersemangat setiap hari. Kasih sayangnya yang tulus membuat Ara merasa tak sendiri dalam menghadapi ujian kehidupannya saat ini.

Tuhan pasti memberikan hikmah di balik cobaan yang di berikan pada setiap hamba- Nya, bagaimana mereka menyikapi setiap cobaan dengan sabar dan berbuah keindahan.

Hingga saat seseorang itu datang dalam kehidupannya, membuat hari-harinya lebih berwarna, ia merasa di hargai dan di butuhkan. Seperti mendapatkan kehidupan baru yang penuh dengan tantangan dan keceriaan, sosok laki-laki itu yang mampu membuat Ara menjadi lebih ceria dari biasanya. Ada kasih sayang yang tidak biasa, ada perasaan aneh yang selalu membuatnya nyaman bersama laki-laki itu.

🐷🐷🐷

Hy Readers, janlupa Komen and Votee yaa biar makin semangat nih ngetiknyaaa.

Tuan Muda IdiotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang