Sesampainya di rumah, Ara dan Jojo bergegas untuk membersihkan diri dan mengganti pakaian pesta mereka dengan pakaian santainya. Kali ini Jojo melakukannya sendiri karena sudah terbiasa memakai baju ternyaman nya saat ini, sebuah kaos dan celana pendek selututnya, pakaian Jojo memang tak banyak, karena tidak banyak baju peninggalan almarhum suami Iren yang muat di badan Jojo, dan Ara juga tidak bisa membelikan banyak baju baru untuk Jojo. Tapi Jojo tetap senang, dia selalu merasa nyaman yang penting Ara selalu ada bersamanya.
Ara sedang duduk di meja makan, menuangkan air putih dari botol ke dalam sebuah gelas kosong, lalu meminumnya dengan cepat, menghilangkan rasa haus yang menyerang tenggorokannya yang terasa kering. Pesta itu sangat membuat nya kelelahan. Saat itu pun Jojo menghampiri nya dan duduk di kursi sebelah Ara yang kosong.
Ara tersenyum saat melihat Jojo, lalu menawarkan untuk minum namun Jojo menolaknya. Wajah Jojo terlihat muram tidak seperti biasanya.
" Kamu kenapa ?" Tanya Ara sambil melipatkan tangannya di atas meja.
Jojo merasa gugup " Aku minta maaf Ara, karena sudah mengacaukan pesta mu tadi." Ucap Jojo memberanikan diri, dia berucap dengan nada penuh penyesalan.
Ara menarik kedua sudut bibirnya, mengulas sebuah senyuman yang tulus " Kau tidak salah, itu cuma kecelakaan yang penting kamu baik-baik saja sekarang " Ucap Ara dengan lembut.
Jojo tersenyum bahagia mendengar ucapan Ara yang menyejukan hatinya " Ara, apa aku boleh tetap tinggal bersamamu ? Aku tidak ingin kembali ke keluargaku, mereka tidak semuanya baik. " ucap Jojo, akhirnya dia mau menceritakan masalah keluarganya.
Ara mengerutkan dahi, mencoba mencerna ucapan Jojo. " Apa yang terjadi dengan keluargamu Jojo ?" tanya Ara dengan penasaran.
Jojo menelan ludah dengan berat, sebenarnya dia enggan menceritakan perihal keluarganya tersebut. " Mommy ku orang baik, dia sangat baik. Tapi aku punya paman yang sangat jahat, dia sering memarahiku dan mengurungku di dalam kamar gelap kalau keluarga ku yang lain sedang tidak ada, aku sangat takut padanya Ara " Jojo nampak gemetar saat menceritakan perihal pamannya, Ara menyentuh tangan Jojo membuatnya merasa nyaman.
" Tenang lah, pelan-pelan saja ceritanya " Ara memberikan segelas air putih pada Jojo, kali ini Jojo menerimanya dan meneguknya sampai gelasnya kosong.
" Kalau daddymu bagaimana?"tanya Ara dengan hati-hati.
" Aku tidak tahu, kata mommy, daddy sedang bekerja di luar negeri dan belum kembali " Tutur Jojo
Ara hanya menggangguk - anggukan pelan kepalanya. " Kau beneran tidak ingat dimana rumahmu Jojo, apa kau hanya pura-pura saja karena kau takut dengan pamanmu itu ? "
Jojo hanya diam saja, dia meremas tangannya dengan gugup . " Aku memang sengaja lari saat bermain waktu itu, karena takut bertemu dengan paman jika pulang nanti, tapi aku benar-benar lupa dimana rumahku, aku tidak tahu karena mereka selalu membawaku memakai mobil " Jojo menjelaskan dengan wajah yang menunduk.
" Apa mereka yang mengajakmu bermain ke pemakaman saat itu ? " Ara jadi curiga kalau orang-orang itu sengaja membuang Jojo di pemakaman.
Jojo menggeleng " Orang-orang itu suruhan mommy, mereka tidak jahat, aku berpura-pura ingin buang air kecil saat itu, saat mereka lengah, aku berlari secepat mungkin dan bertemu denganmu " Jojo menatap sendu wajah Ara.
Ara merasa iba, mungkin kehidupan Jojo yang dulu memang tidak menyenangkan, tapi bagaimanapun juga Jojo masih punya orang -orang yang menyayangi nya, mereka pasti sangat merindukan Jojo. Ara kembali memegang tangan Jojo.
" Jojo, aku tahu kamu sangat takut dengan pamanmu, tapi bagaimana dengan mommy mu? dia pasti sangat merindukan dirimu saat ini." Ucap Ara memberi pengertian. " Kau juga pasti merindukannya " Imbuh Ara lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Muda Idiot
RomanceKarena rasa kasihan dan ingin membalas jasa, Tyara Arriella terpaksa harus menerima tawaran pernikahan dari ibu seorang pria yang mempunyai keterbelakangan mental, guna menyembuhkan penyakitnya tersebut. Disetiap fase kesembuhannya, sang suami mempu...