Membuat Keputusan

121 20 1
                                    

Ara duduk berdiam diri di bangku tunggu di depan ruang pemeriksaan rumah sakit. Wajah nya tampak tegang dan pandangannya kosong, entah dia sedang memikirkan apa, Ara melamun. Sampai Ayura tiba di rumah sakit, Ara tidak menyadari kedatangannya.

" Ara, bagaimana keadaan Jo ?" Ayura menepuk pundak Ara, membuyarkan semua lamunan Ara.

Ara terkesiap, dia menoleh ke arah Ayura yang tiba-tiba sudah duduk di sampingnya itu, wajah Ara terlihat bingung " Nyo..nya, sejak kapan anda duduk di sini ?" Tanya Ara sedikit gugup.

Ayura mengernyit " Aku dari tadi memanggil-manggil namamu beberapa kali, tapi kau diam saja, apa yang kau pikirkan? Apa anakku terluka parah ?" Tanya Ayura, dia sangat khawatir dengan keadaan anaknya.

" Ara tidak tahu nyonya, dokter masih memeriksanya. " Ucap Ara sambil menunduk sedih, dia merasa bersalah atas insiden yang terjadi kepada Jojo.

" Maafkan aku nyonya.." Imbuh Ara dengan suara sedikit tertahan, air matanya tak kuasa mengalir di pipi nya yang mulus.

Ayura memegang dagu Ara, dan mengangkat wajah nya agar menghadap kepada Ayura, lalu dia menyeka air mata yang membasahi pipi Ara dengan lembut. " Bukan salahmu Ara, aku sudah mendengar semua cerita kejadiannya dari pengawal Jo, itu adalah pilihannya untuk menyelamatkanmu, kau jangan menyalahkan dirimu sendiri ." Ucap Ayura, kemudian dia memeluk Ara dengan hangat.

Ara merasa tenang, hatinya terenyuh mendengar ucapan lembut Ayura yang tak menyalahkannya atas kecelakaan yang sudah menimpa anaknya, tiba-tiba bayangan senyum Jojo saat kejadian itu terlintas kembali di pikiran Ara, membuat Ara memejamkan matanya dan menarik nafas dalam-dalam, kemudian melepaskan diri dari pelukan Ayura.

Belum sempat Ara menanggapi ucapan Ayura, seorang dokter yang keluar dari ruang pemeriksaan mengalihkan pandangan Ayura dan langsung beranjak berdiri menghampiri dokter tersebut. Ara pun menoleh ke arah belakangnya, pandangannya mengikuti arah Ayura berjalan, kemudian ikut beranjak dan menghampiri mereka.

" Bagaimana dokter ? anak saya baik-baik saja kan ? " Ayura menunjukkan wajah panik.

Dokter sejenak terdiam " Apa anak nyonya pernah terbentur kepala nya sebelum ini ?"

Deg...

Jantung Ayura seakan berhenti sejenak, dia merasakan hal ini pernah di alaminya dulu, saat dokter memberitahu kondisi Jojo setelah kecelakaan itu. Dia takut akan mendengar sesuatu yang mengerikan lagi tentang anaknya. " I...iya dokter, dia pernah kecelakaan sebelumnya " Ucap Ayura dengan terbata.

" Kecelakaan kali ini hanya menyebabkan gegar otak ringan, tapi dalam ct - scan kami menemukan suatu keganjalan dalam otak anak nyonya, ada beberapa saraf yang terganggu, apa ada efek samping dari kecelakaan waktu itu ?" Tanya dokter lebih banyak lagi.

" Iya dokter, anak saya berubah menjadi seorang anak kecil kembali, otaknya seperti di reset oleh kecelakaan itu, dia kehilangan sebagian ingatannya di masa sekarang. " Ucap Ayura mengenang kejadian mengerikan yang menimpa anaknya.

" Anak ibu mengalami amnesia lakunar dan retrogade secara bersamaan , dimana pasien akan melupakan hal-hal tertentu secara acak dan hanya mengingat memory masa kecil nya saja, kasus ini sangat jarang terjadi, biasanya dulu nya pasien sering mengalami kekerasan fisik atau mental. Seperti penyiksaan, kurangnya kasih sayang atau kekecawaan yang sangat besar, Sehingga saat terjadi benturan yang keras di kepala, dengan di sertai kerusakan beberapa sistem syaraf, hal ini bisa saja terjadi " Tutur dokter menjelaskan hal yang pernah Ayura dengar sebelumnya dari dokter saraf yang menangani Jojo saat kecelakaan.

Ayura merasa tertekan, kata-kata itu selalu membuatnya merasa bersalah. " Saya tahu dokter, saya tahu semuanya...." Ayura merasa tertekan dia menangis sejadinya menyesali sikap nya terhadap Jojo di waktu kecil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tuan Muda IdiotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang