Membawa Pulang

69 13 1
                                    

Ara terdiam memikirkan perkataan Ayura, dia sebenarnya ingin membantu Jojo untuk sembuh, tapi dia bingung kenapa dia harus ikut ke rumah mereka.

" Memangnya bantuan seperti apa yang bisa aku lakukan untuk Jojo ?" Ara mulai melunak, dia tak tega dengan Ayura yang terus saja memohon.

Jojo yang sengaja di suruh masuk ke kamar dulu oleh mommy nya sejak dia menangis tadi, tidak bisa mendengar percakapan mereka lagi.

Ayura menegakkan tubuhnya dia nampak lebih serius " Kau hanya perlu merawatnya dengan kesabaranmu, dan juga....." Ayura ragu untuk melanjutkan ucapannya.

Ara mengernyit " Dan juga apa ?" Ara nampak penasaran.

" Dan juga .... Kau harus menikahi Jo. " Ucap Ayura dengan suara lirih.

Ara membelalakkan matanya sempurna, begitu pun dengan Iren, mereka sangat terkejut dengan permintaan Ayura agar Ara menikahi anaknya yang sedang mengalami gangguan mental itu

" Yang benar saja nyonya, pernikahan bukan main-main " Ara kembali tersulut emosi.

Ayura paham, dia yakin Ara pasti marah dan menolaknya, tapi Ayura tetap berusaha tenang " Kamu dengar dulu Ara, salah satu syarat kesembuhan Jo, bahwa dia harus menikah dan melakukan hubungan suami istri, tapi itu di lakukan nanti saat Jo akan mendekati tahap kesembuhan. Tentu saja kau harus menikah dulu dengan nya. " ucap Ayura menjelaskan. " Nanti dokter saraf yang akan menjelaskan rinciannya kepadamu " Imbuh Ayura lagi.

Ara semakin tak mengerti, dia menggeleng-gelengkan kepalanya pelan " Tapi, aku tidak ingin pernikahan yang seperti itu nyonya, aku juga ingin menikahi pria yang aku cintai. " ucap Ara melunak lagi.

Ayura menghela nafas " Aku mengerti Ara, tapi aku mohon bantulah Jo kali ini, aku akan memberikan apapun yang kau mau sebagai syarat persetujuanmu. Ku mohon Ara " Ucap Ayura dengan memelas, sambil mengatupkan kedua tangannya di depan Ara.

Ara terdiam, dia melirik ke arah Iren memberi isyarat seperti minta saran padanya. Iren pun mengerti.

" Maaf nyonya Ayura, berilah waktu untuk Ara agar dia bisa memikirkan keputusannya, aku hanya bibi angkat nya Ara, jadi aku tidak bisa memaksa Ara untuk menerima tawaranmu, semua keputusan ada di tangan Ara. " ucap Iren memberi saran.

Ayura terdiam, suasana jadi hening seketika, Ara merasa perkataan Iren ada baiknya, setidaknya dia bisa memikirkan cara yang pantas untuk menolak permintaan konyol dari mommy nya Jojo itu.

" Baiklah nyonya Iren, Ara, aku akan memberi waktu padamu " Ayura membuka tas kecilnya dan mengambil sebuah kartu nama di dalamnya " Ini kartu namaku, jika kau sudah mendapat jawabannya hubungi aku di sini, aku harap jawabanmu adalah bersedia " Imbuh Ayura sambil menggenggam tangan Ara.

Ara tersenyum tipis, dia semakin tidak enak hati mendengar perkataan Ayura. " Akan ku pikirkan nyonya " ucap Ara hati-hati.

Ayura tersenyum " Terimakasih Ara " ucapnya dengan senyum penuh harapan.

" Aku permisi dulu kalau begitu, aku akan membawa Jojo pulang ke rumah " Pamit Ayura.

Ara beranjak dari duduknya hendak memanggil Jojo di kamarnya " Biar aku yang panggil Jojo nyonya " Pinta Ara.

Ayura mengangguk, dia pun memperhatikan punggung Ara yang menjauh menuju kamarnya.

Ceklek

Suara pintu yang di buka oleh Ara, membuat Jojo yang sedang memainkan game kecilnya pun menoleh ke arah pintu " Apa kalian sudah selesai ?" Tanya Jojo menunjukkan wajah penasarannya.

Ara tersenyum " Sudah " Jawabnya " Kau di tunggu mommy mu, dia akan membawamu pulang " Imbuh Ara mengajak Jojo untuk keluar kamar.

Jojo memberenggut, wajahnya tampak muram " Aku tidak mau pulang Ara, aku ingin di sini bersama mu " Sahut Jojo sambil melipatkan tangannya di depan dada dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Ara menghela nafas panjang, lalu berjalan mendekati Jojo dan duduk di sisi ranjang

" Kau harus pulang, mommy mu sangat merindukanmu, apa kau tidak sayang kepadanya?" Tanya Ara sambil memegang pundak Jojo.

Jojo menoleh, sejenak menatap mata Ara "Aku sayang mommy, tapi juga tidak mau berpisah denganmu " Ucap Jojo polos.

Ara tertegun, dia tak menyangka Jojo akan begitu dekat dengannya, sampai dia tak mau jauh dari Ara. " Aku bukan keluargamu Jojo, kau tidak bisa selamanya tinggal bersamaku " Ucap Ara yang membuat Jojo semakin mengerucutkan bibirnya.

" Apa kau tidak sayang padaku Ara ? aku bahkan sangat menyayangimu ." Ucap Jojo

Deg.... Ara membulatkan matanya, kenapa jantungnya seperti berhenti berdetak saat Ara mendengar perkataan Jojo barusan, padahal Ara tahu laki-laki yang mengatakan sayang kepadanya saat ini adalah seorang anak kecil yang berwujud laki-laki dewasa.

" Kau menyayangiku ?" Tanya Ara meyakinkan.

"Hmm.." Jojo mengangguk dengan yakin.

Ara tersenyum, dia sadar Jojo hanya lah anak kecil sekarang " Aku juga menyayangimu Jojo, tapi aku tidak bisa tinggal terus bersamamu, kau bisa bermain setiap hari kesini menemui bi Iren dan aku " Bujuk Ara

Jojo terdiam, dia menunjukkan raut wajah yang sangat kecewa. " Bukankah tadi mommy mengajakmu ikut , kenapa kau tidak mau ikut ?" Jojo terus saja berusaha membujuk Ara untuk ikut bersamanya.

" Aku sudah bilang, aku bukan keluargamu, aku tidak bisa ikut denganmu, aku berjanji aku akan sering-sering mengunjungimu nanti, aku sudah tahu alamatmu sekarang " ucap Ara dengan wajah yang ceria.

Jojo menunduk dia sangat tidak rela berpisah dengan Ara.

" Ayo keluar ! " Ajak Ara sambil menjulurkan tangannya, berharap Jojo ikut bersamanya keluar kamar.

Jojo memperhatikan tangan Ara, kemudian menatap tangan dan wajah Ara bergantian. Jojo pun terpaksa menerima uluran tangan Ara dan menggenggamnya erat. Ara pun tersenyum lalu menarik Jojo untuk keluar kamar.

Di luar kamar Ayura sedang menunggu Jojo sambil berbincang kecil dengan Iren, saat Jojo dan Ara datang keduanya pun menoleh

" Jojo , kita pulang ya !" Ajak Ayura

Jojo semakin mengeratkan genggamannya pada Ara, Ara menoleh pada tangan nya yang di genggam Jojo, entah kenapa hati Ara begitu sakit, Jojo benar-benar tidak ingin berpisah dengan Ara.

Ayura beranjak berdiri, lalu berpamitan dengan Iren dan juga Ara, Ara pun dengan terpaksa melepaskan tangan Jojo yang terus menggenggamnya. " Pergilah Jojo, aku janji aku akan menyusulmu " Ucap Ara tanpa sadar, kata-kata itu tiba-tiba saja lolos dari mulutnya.

Ayura tersenyum senang, dia berpikir Ara akan menerima permintaannya. " Terima kasih Ara, aku harap jawabanmu sesuai dengan janjimu barusan pada Jojo " ucap Ayura sambil mengandeng tangan Jojo.

Ara tersentak, dia tersadar dengan ucapannya pada Jojo, padahal dari awal dia berniat untuk menolak permintaan Ayura, tapi kenapa dia malah berkata seperti itu pada Jojo. Ara hanya tersenyum kecil menanggapi perkataan Ayura.

Ayura dan Jojo pun meninggalkan rumah Ara dengan menaiki mobil yang Ara tahu itu adalah mobil termewah di negara nya. Berarti memang benar, Jojo bukan orang biasa-biasa saja, dia pasti orang hebat sebelumnya.

Tuan Muda IdiotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang