Mengaku Kekasih

77 15 0
                                        

Ara mengajak Jojo untuk mengambil beberapa makanan dalam piring, lalu dia menggiring tubuh Jojo ke arah sebuah meja tamu yang agak pojok dekat dengan sebuah kolam renang yang terlihat sepi. Ara tidak mau kalau ada orang yang menyadari sikap Jojo yang sebenarnya, jadi dia berusaha untuk menjauhkan Jojo sedikit dari keramaian.

Ara menarik sebuah kursi yang berada disana dan menyuruh Jojo menduduki nya " Duduk lah disini " Pinta Ara. Jojo pun menurutinya mendaratkan tubuhnya untuk duduk di kursi itu. Lalu Ara menarik kursi lainnya dan juga duduk disana.

Mereka menyimpan makanan yang mereka bawa di meja yang ada di depan mereka, kemudian langsung melahapnya dengan pelan. Ara memperhatikan cara makan Jojo, dia heran kenapa Jojo bisa makan setenang itu, biasanya dia sangat pecicilan, gak bisa diam kalau tidak di suapi makanannya pasti berantakan. Jojo yang sadar dirinya di perhatikan malah membalikkan tubuhnya ke arah lain sambil membawa makanan di piring dengan tangannya.

"Hei... Kenapa kau memegang makananmu seperti itu?" Tanya Ara dengan heran.

Jojo memasukan makanan ke dalam mulut nya dan mengunyahnya dengan cepat. "Kau selalu melihat makananku, kau mau merebutnya dariku kan?" Ucap Jojo dengan sinis.

Mendengar itu Ara jadi tertawa. "Hahaha... Kau ini ada-ada saja, aku juga punya makanan. Ini makananku." Ara mengangkat piring makanan miliknya sedikit ke atas.

"Kamu bisa makan dengan baik seperti itu aku sangat senang. Apa makanannya sangat enak? Sehingga kau sangat takut aku merebutnya." Tambah Ara sambil menahan tawanya.

"Hmmm." Jojo mengangguk dengan mulut yang penuh dengan makanan. "Di rumahmu tidak ada yang seperti ini." Sambung Jojo sambil melahap terus makanannya, namun tiba-tiba Jojo terhenti mengunyah saat melihat raut wajah Ara yang berubah muram. Dia dengan cepat menelan makanan di mulutnya.

"Tapi aku lebih suka makan di rumahmu, jika kau yang menyuapinya, makanan apapun akan terasa sangat lezat." Seru Jojo mencoba menghibur Ara.

Ara tersenyum pelik. "Maaf ya Jojo, aku tidak bisa memberikanmu makanan mewah seperti ini setiap hari, mungkin di kehidupanmu yang dulu makanan seperti ini selalu kamu dapatkan." Keluh Ara dengan wajah sedih.

"Tidak, kau salah aku lebih suka makananmu." Seru Jojo sambil melototkan kedua matanya, membuat Ara merasa lucu, dia pun tertawa melihatnya.

"Kau tidak perlu melotot seperti itu, aku semakin gemas melihatmu." Ucap Ara sambil mencubit kedua pipi Jojo.

Jojo menepis tangan Ara. "Ara, jangan menyubitku! Nanti wajahku jadi jelek. Apa kau mau, aku mempermalukan mu disini." Seru Jojo dengan polosnya, dia mengelus-elus kedua pipinya dengan pelan.

Ara kembali tertawa, dia tak sadar kalau Daniel selalu memperhatikannya dari jauh, hati Daniel terasa sakit melihat kemesraan Ara dan laki-laki yang di bawa Ara. Dia berdiri sambil meremas gelas minuman yang di pegangnya, sampai ada seseorang yang tak sengaja menyenggol tubuh Daniel, sehingga membuat gelas nya hampir jatuh dari tangannya, hanya percikan air dari gelas itu yang tumpah sedikit mengotori baju Daniel.

"Aduh ... maaf bos, aku gak sengaja." Ucap orang yang menabrak Daniel dan tak lain adalah Amel karyawannya sendiri.

Daniel berdecak, dia membersihkan tumpahan air yang ada di bajunya dengan menggunakan tangannya. "Hati- hati kalau jalan!" Ucap Daniel tak ramah, karena dia masih terbawa akan emosinya saat melihat Ara tadi.

Amel ketakutan. "Maaf Bos!" Ucapnya sekali lagi sambil membungkukkan setengah badannya.

Daniel mendongakan pandangannya dari baju miliknya, dia memperhatikan Amel dengan jelas "Apa kau teman Ara?" Tanyanya, saat dia sadar kalau yang menabraknya adalah orang yang sering dia lihat selalu bersama Ara sebelumnya.

Tuan Muda IdiotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang