Menghadiri Pesta

73 15 1
                                    

Waktu terus berlalu, sebulan sudah Jojo tinggal bersama Ara, tapi tidak ada satu orang pun keluarga Jojo yang datang menjemput Jojo ke rumah Ara. Ara tidak tahu harus kemana mencari keluarga Jojo, padahal foto Jojo sudah sering di upload di akun sosial milik Amel, bahkan Ara juga suka memperlihatkan foto Jojo pada pengunjung restoran yang datang. Jojo juga sudah tidak pernah bermimpi buruk, dia sangat nyaman tinggal bersama Ara .

Hari itu, adalah hari jadi restoran tempat kerja Ara. Sehingga Danil sebagai pemilik restoran itu telah mengadakan night party di sebuah hotel bintang 5, dia sengaja mengadakan acara nya di luar restoran, karena acara itu Danil khususkan untuk para pegawai serta koki restoran miliknya, para pegawai juga boleh membawa keluarganya untuk hadir pada acara tersebut. Mereka di beri kesempatan untuk bersenang-senang dan memakan makanan mewah yang di sediakan oleh pihak hotel. Danil benar - benar ingin memanjakan para karyawannya. Sebagai bentuk terima kasih nya, atas kerja keras mereka membantu membangun restorannya yang kini sudah memiliki banyak cabang di beberapa kota besar.

Tapi walaupun demikian Danil tetap mengundang para rekan bisnis dan para investor yang membantu dalam hal finansial untuk bisnisnya itu.

Tema dari acaranya pesta itu adalah berbaur dengan sesama. Tidak ada tingkatan kasta, si kaya atau si miskin, atasan atau bawahan semua nya sama dan acara tersebut di adakan di outdoor ballroom hotel tersebut.

Acara pestanya di mulai pukul tujuh malam, Ara sudah berdandan sangat cantik malam itu, dia sedang menunggu taxi online menjemputnya, karena Ara tidak mau kalau dandanannya harus hancur gara-gara harus berdesakan naik bus.

"Ara, kamu mau kemana?" Tanya Jojo saat melihat Ara tengah duduk di depan teras dan terlihat sangat cantik.

"Hari ini restoran tempatku bekerja ulang tahun, jadi bosku mengadakan pesta untuk merayakannya di sebuah hotel mewah." Tutur Ara sambil sesekali merapikan rambutnya yang kelihatan masih rapi.

"Apa aku boleh ikut, aku bosan di rumah terus." Rengek Jojo. "Aku janji, aku tidak akan mengacau disana." Imbuhnya sambil mengacungkan dua jarinya ke atas.

Ara sejenak diam, "Sebenarnya di pesta itu membolehkan karyawan membawa keluarga nya, tapi bibi Iren gak mau ikut." Seru Ara

"Kau yakin mau ikut Jojo?" Tanya Ara meyakinkan.

"Hmm ...." Jojo menggangguk dia terlihat bersemangat. "Aku tidak akan mempermalukanmu, aku akan diam saja disana." Bujuk Jojo dengan penuh harap.

Ara akhirnya tidak tega, tidak buruk juga jika mengajak Jojo, secara tampangnya lumayan tampan dan dia cukup diam dan makan saja disana, tidak akan ada orang yang tahu kalau dia sebenar nya adalah seorang tuna grahita.

"Baiklah, ayo masuk! Aku akan mendandanimu." Ajak Ara.

Jojo hanya menurut saja dan mengikuti Ara masuk ke dalam rumah. Jojo setuju saja saat Ara menyuruhnya menggunakan baju agak modis yang sempat Ara belikan saat dia gajian. Baju itu sengaja di beli untuk Jojo tapi belum sempat di pakai oleh Jojo. Karena Jojo tidak mau memakai pakaian itu, tapi sekarang dia terpaksa menurut saja, karena ingin sekali di ajak Ara pergi ke pesta.

"Kau tampan sekali Jojo." Ucap Ara sambil memutar tubuh Jojo ke kiri dan ke kanan, Jojo hanya diam saja mendapat perlakuan berlebihan dari Ara. Jojo memang terlihat sangat tampan dengan setelan kaos streat berwarna putih dan di balut blazer berwarna abu muda serta celana jeans berwarna hitam, sungguh menampakan ketampanan yang sempurna.

Belum puas Ara melihat penampilan Jojo yang layaknya seorang pengusaha muda, tiba-tiba terdengar suara klakson mobil di depan rumahnya, sepertinya taxi online yang di pesannya sudah datang, Ara langsung menarik tangan Jojo untuk keluar. Tak lupa dia berpamitan dulu pada Iren.

"Ingat Jojo! Nanti kalau jalan kau harus berdiri tegak, jangan loyo seperti ini!" Seru Ara mengingatkan Jojo, dia menepuk punggung Jojo agar bisa berdiri tegak seperti yang Ara contoh kan. "Dan jangan berbicara dengan orang asing!" imbuh Ara lagi. Jojo hanya mengangguk mengiyakan.

Kemudian mereka masuk ke dalam taxi online yang Ara pesan. Tak membutuhkan waktu lama taxi online yang di tumpangi Ara dan Jojo telah sampai di hotel tempat pesta itu di adakan. Terlihat nama Kingsley's Hotel terpampang di atas gedung hotel yang menjulang tinggi itu.

Mereka berdua keluar dari taxi dan bergegas menuju ballroom outdoor hotel tersebut, karena acara nya sedang di adakan di sana.

Ara dengan sengaja menggandeng tangan Jojo, agar dia tidak kabur kemana-mana. Jika di lihat dari luar mereka laksana sepasang kekasih yang yang serasi. Ara yang tampak cantik dengan balutan dress creamy tanpa lengan menjuntai sampai mata kaki, baju pesta Ara yang selalu dia simpan semenjak dia jatuh miskin. Dengan rambut yang di kepang kecil di kedua sisinya dan di jepit di tengah yang lainnya di biarkan tergerai indah, Ara terlihat bak seorang putri cantik dari negeri khayalan. Begitupun dengan penampilan Jojo. Ketika mereka memasuki area pesta banyak mata tertuju pada mereka, termasuk Danil. tidak akan ada yang menyangka kalau Ara adalah seorang pelayan sebelumnya.

Danil sangat terpukau melihat kecantikan Ara, tapi tiba- tiba wajahnya berubah muram, tatkala dia melihat Ara menggandeng laki-laki lain. Danil tahu laki-laki itu pasti bukan saudara atau pun keluarga Ara, karena yang dia tahu Ara adalah anak yatim piatu yang hanya tinggal bersama bibi angkat nya.

Ara menghampiri Amel yang saat itu tengah asyik mengobrol dengan tamu yang lain.

"Mel..." Panggil Ara sambil menepuk pundak Amel.

Amel menoleh, lalu menajamkan kedua alisnya menatap seseorang yang menyapa nya itu, setelah beberapa detik mata Amel pun terbuka lebar lalu dia menutup mulutnya yang ternganga dengan telapak tangannya.

"Astaga.... Aku hampir tidak mengenalimu Ara." Seru Amel dengan kehebohannya.

Ara hanya tersenyum kecil sambil memutar tubuhnya di depan sahabatnya itu.

"Bagaimana penampilanku? Cantik kan?" Ara bergaya dengan centilnya.

Amel membentuk huruf O dengan jari tangannya "Perfect..." Sahut nya. Lalu pandangan Amel beralih pada laki-laki yang berdiri di belakang Ara, Amel mendekati laki-laki itu dan memperhatikannya dengan seksama.

"Apa dia Jojo?" Tanya Amel sedikit ragu.

"Hmm .." Ara menganggukkan kepalanya.

Amel memegang kedua bahu Jojo. "Kau benar-benar berubah Jojo, dengan penampilanmu seperti ini, tidak akan ada orang yang tahu kalau kau sebenarnya ...." Amel berhenti berucap saat tangan Ara berhasil membekap mulutnya yang comel itu.

"Kau selalu saja berisik Amel, jangan sampai semua orang tahu tentang Jojo, dia akan di permalukan nantinya." Bisik Ara di telinga Amel, lalu melepaskan bekapannya.

"Ups... Maaf aku selalu keceplosan." Celetuk Amel sambil menggaruk tengkuk lehernya. Sedangkan Jojo hanya diam saja mendengarkan dua gadis di hadapannya, karena selalu ingat pesan Ara dia tidak boleh bicara dengan orang asing. Tapi tampaknya ada seseorang yang selalu memperhatikan Jojo, sepertinya dia mengenali Jojo, lalu orang itu langsung mengambil ponsel nya dan menghubungi seseorang. Terlihat dia hanya mengangguk pelan dengan ponsel masih menempel di telinga nya, tak lama dia mengakhiri panggilan teleponnya tersebut. Dan kembali memperhatikan gerak-gerik Jojo.

🐷🐷🐷

Hy Readers, janlupa Komen and Votee yaa biar makin semangat nih ngetiknyaaa.

Tuan Muda IdiotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang