Esok harinya
Sesuai kesepakatan mereka datang dan berkumpul di apartemen Shinbi. Mari kita absen!!
Gaeun Lee? Hadir
Hyunwoo Kim? Hadir
Hari Koo? Hadir
Ian? Hadir
Heewon Kyuno? Hadir
Shinbi? Hadir
Geumbi? Hadir
Kanglim Choi? Dia gak ada disana Sara juga.
Doori Koo? Dia juga gak hadir. Sebenernya Doori gak boleh hadir jadi dia main aja kerumah temennya.
Mereka sudah menunggu cukup lama tapi yang ditunggu tidak kunjung datang. Mereka mencoba menunggu sebentar lagi.
Lima menit kemudian barulah sosok yang ditunggu datang Kanglim dan Sara. Kenapa wajah mereka seperti sedih?
"Apa yang kau lakukan? " Seketika Heewon panik karena kalau Leon datang bagaimana mereka pergi ke masa lalu?
"Kupikir kita sebaiknya menghentikan rencana ini" Sara mulai bicara, kenapa dia ingin ini dihentikan?
"Apa maksudmu? " Heewon belum mengerti apa yang terjadi.
"Aku dan Leon....." Kanglim menjeda sejenak kalimatnya tadi dan menatap semua orang disana.
"Akan menikah" Lanjutnya. Hening beberapa saat sampai.
"Kanglim aku tahu Leon sedang hamil tapi kau tidak harus bertanggung jawab atas kandungan nya Leon, kita hanya perlu pergi ke masa lalu dan menemukan pelakunya, biarkan pelakunya saja yang bertanggung jawab" Jelas Hari sebenarnya dia memiliki perasaan yang kurang enak. Sebut saja firasat, dari tadi pagi dia merasakan itu dan itu sangat membuatnya tidak bisa tenang.
"Tidak perlu melakukan itu sebaiknya kita simpan energinya Geumbi" Itu Sara yang bicara.
"Dan ini juga karena kita sendiri" Lanjutnya membuat semuanya kebingungan.
"Saat itu kita memang datang dari masa depan dan itu membuat kekacauan tanpa kita sadari" Semuanya kaget dan melihat kearah Sara.
"Bukanya membantu mereka kita justru menjadi penyebab utama dari hal ini" Sara masih berusaha menjelaskan apa yang akan terjadi jika mereka pergi ke masa lalu.
"Lalu sekarang bagaimana? Kita tidak bisa ke masa lalu karena kalau kita kesana bisa saja apa yang dikatakan Sara benar. Kita penyebab utama Leon menjadi seperti ini" Ian mulai kebingungan sekarang bagaimana?
"Kita diam saja disini dengan begitu Leon tidak akan hamil kan? " Shinbi menyarankan agar mereka tidak kembali ke masalalu. Semua orang setuju dan wajah mereka menjadi tenang. Tidak semunya begitu Kanglim dan Sara masih sedih.
"Ada apa kenapa kalian masih sedih? " Gaeun cukup peka jadi dia yang pertama kali bertanya tentang itu.
"Meskipun begitu akan ada orang lain yang pergi ke masa lalu dan membuat ini terjadi " Semuanya kaget lagi.
"Kalau begitu kita harus menghentikan orang itu" Seru Hyunwoo kemudian diangguki oleh semuanya.
"Aku belum selesai bicara! " Sara berusaha mencegah mereka.
"Maksudnya? " Hari mulai jengkel. Sesaat Sara menarik nafas untuk menenangkan diri.
"Jelaskan" Ujar Geumbi.
"Baiklah jadi begini, kalaupun kita kesana kita akan menjadi kita adalah penyebab utama ini terjadi... "Sara menjeda ucapan nya dan melihat temanya satu-persatu.
" Kalau kita tidak pergi kesana akan ada orang lain yang datang dan membuat ini terjadi" Teman temanya menganggukkan kepala mereka tanda mengerti.
"Dan karena ada orang lain yang datang dan berusaha untuk membuat ini terjadi kita pergi ke masa lalu untuk mencegahnya tapi sayangnya gagal"
"Jadi maksudmu adalah kalau kita kesana ataupun tidak itu tetap saja akan membuat Leon hamil baik penyebab itu terjadi kita ataupun orang tersebut, begitu? " Hyunwoo menjelaskan dengan singkat, apa yang maksud dari perkataan Sara. Dan Sara menganggukkan kepalanya.
"Kalau begitu kita sama sama salah dong" Hari mulai prustasi.
"Bagaimana kalau kita mencegah orang yang akan pergi ke masa lalu sebelum dia kesana, dan kita tinggal diam saja disini" Usul Gaeun.
"Benar juga, kalau begitu kita lakukan usul Gaeun bagaimana? " Ian setuju dengan usul Gaeun. Mereka mengangguk.
"Apa ada masalah lagi? " Tanya Heewon.
"Yup masalahnya adalah orang itu berada di antara ruang dan waktu" Sara menjawab pertanyaan Heewon. Semuanya kaget."Kau yakin akan hal itu?!" Hari memastikan bahwa Sara gak typo. Antara ruang dan waktu serius?
"Wah ternyata gak gampang guys" Ternyata Hyunwoo masih sempetin ngomong begitu disaat seperti ini.
"Mustahil dong kalo begini! " Hari jadinya prustasi.
"Sepertinya kita tidak punya pilihan lain selain pasrah" Shinbi mulai pusing.
"Bagaimana kalau kita menunggu mungkin orang itu akan keluar, sepertinya dia membenci Leon ku yakin dia akan membuat Leon menderita lebih dari ini. Kalau begitu kan mudah" Heewon masih berusaha untuk mencari solusi.
"Memang mudah tapi kalau begitu terlalu lama, bisa bisa Leon keburu sayang sama anaknya. Menjalani semua ini tidak mudah semua perjuangan yang dia lakukan pasti akan terbalas semua rasa sakit, sedih dan penderitaan lainnya yang sudah ia lalui demi bisa melihat senyum dan tawa anak yang ia kandung selama sembilan bulan bukankah itu salah satu momen paling indah dalam hidup? " Gaeun menjelaskan panjang lebar,semua itu benar penderitaan yang Leon alami akan terbayar begitu melihat senyuman dari kehidupan yang tumbuh di rahimnya setelah berjuang selama sembilan bulan ditambah dengan status nya yang seorang laki-laki pasti akan lebih sulit lagi. Semuanya terdiam.
"Terima kasih sudah mau peduli sepertinya memang kita tidak memiliki peluang untuk mengubah ini" Kanglim berujar lembut sembari tersenyum menatap Hari.
"Aku minta maaf Hari"
"Tidak masalah mungkin takdir tidak merestui ini" Kanglim tersenyum,Hari untungnya orang yang pengertian.Yang lainnya dikacangin.
"Tapiiiii nanti kalau mau berhubungan sama Leon jangan lupa video ini ya" Seketika Kanglim ngeblus dengar ucapan Hari. Sementara Hari tertawa.
"Video nya kirimin ke aku juga ya" Dan Kanglim pun dimintai teman temannya video saat dia dan Leon berhubungan badan. Sesat mereka.
"Hei dia baru berusia tiga belas tahun ilegal tau" Ujar Kanglim.
"Ngomong soal Leon.... Aku gak liat orang yang dari tadi kita omongin" Hyunwoo menyadari Leon gak ada disana. Lah kan gak diajak.
"Leon ada dirumah ku" Ujar Kanglim santai.
"Ngapain dia disana? " Tanya Heewon.
"Pantes aja kemaren kagak balik, tengah pendekatan ama mertua lah tuuu" Suasana yang sebelumnya tegang kini menjadi hangat dengan canda tawa dan ejekan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Dini
Fanfictioncerita gaje yang author dapet dari gambar yang membagongkan