Hayo.. Coba tebak siapa mereka

257 24 10
                                    

Saat tangan Kanglim ingin menyentuh gagang pintunya bersamaan dengan tangan laki-laki itu, keduanya terhenti dan menatap satu sama lain.

"wae yeogi iss-eo?"

"Naze anata wa koko ni iru nodesu ka?"

Keduanya berucap bersamaan dengan bahasanya masing-masing.

"Nantekotta, naze koko de giron sae aru nodesu ka?" Suara perempuan terdengar, membuat semuanya mengalihkan perhatian dan melihat sumber suara.

"Mōshiwakearimasen? Mendokusai iiarasoi mo suru"

Sahut suara yang terdengar seperti Leon.

Mereka semua berbalik dan melihat, ada Leon, Yoojung, seorang laki-laki berambut putih juga perempuan yang digendong oleh Leon, Hyunwoo juga ada disana.

"Apa yang sebenarnya terjadi disini? Aku jadi bingung" Hari menatap bergantian antara mereka dan Leon yang ada diseberang.

"Kau tidak sendiri Hari" ujar Sara menepuk pundak Hari.

Sejenak, Gaeun menghela nafas panjang." Aku mencium bau-bau penjelasan panjang" ucapnya.

"Sepertinya Gaeun benar" jawab Shinbi menyembulkan kepalanya dari dalam tas Hari.

"Leon??"

"Haru??"

Sekali lagi, Kanglim dan bocah merah itu berucap bersamaan memanggil sebuah nama.

"nae mal geuman ttalawa!!"

"Watashi no kotoba ni shitagau no o yame nasai!!"

Keduanya tampak kesal terhadap satu sama lain karena terus-terusan berbicara bersamaan.

Melihat keduanya terus berdebat dengan bahasa masing-masing membuat yang lain sedikit pusing.

"jungji!!"

"Yamero!!"

Teriak Leon dan perempuan yang digendong nya secara bersamaan.

Keduanya bertatapan sejenak dan kemudian, Leon menurunkan perempuan itu.

Perempuan itu berjalan mendekati laki-laki rambut merah dan berbicara sejenak dengannya. Kemudian pergi dengan laki-laki itu yang menatapnya tajam, diikuti oleh laki-laki berambut putih.

"Apa masalah orang itu?" Kanglim tidak mau kalah dia juga menatap tajam balik kearahnya. Seolah-olah sedang menantangnya.

"Tenang lah... Ceritanya nanti saja" Leon paham setelah semua ini pasti mereka ingin penjelasan. Dan ia sedang malas bercerita.

"Setidaknya beritahu kami, siapa gadis yang barusan digendong mu itu?"

"Kami hanya teman yang dipertemukan oleh sebuah insiden" setelah mengatakan itu Leon kemudian pergi.

"Biar ibu saja yang menjelaskan. Ayo, kita pergi ke kamar Kanglim, ibu akan jelaskan disana" ujar Yoojung dan mengajak semuanya.

Semuanya mengikuti Yoojung sementara Hyunwoo tampak berjalan menyusul Leon.

"Kau mau kemana?" Tanya Heewon melihat Hyunwoo.

Berbalik sebentar dan berkata "Aku ada urusan dengan Leon" kemudian, Hyunwoo kembali menyusul Leon.

"Sudah biarkan saja, hanya urusan kecil" kata Yoojung dan mulai berjalan. Diikuti oleh yang lainnya.

"Jangan khawatir, Leon itu bukan orang yang lemah. Dia lebih kuat dari apa yang kalian bayangkan" lanjut Yoojung.













Sementara itu, Leon dan Hyunwoo tampak berjalan menelusuri sebuah lorong panjang berwarna putih.

Dan saat sampai diujung lorong terdapat sebuah pintu berwarna putih bersih. Ketika pintu itu terbuka terlihat sebuah ruangan putih bersih dengan banyak peralatan canggih.

Di sebuah meja yang sedang menampilkan hologram, terlihat perempuan yang sebelumnya berdiri disana memperhatikan pancaran hologram tersebut.

"Bagaimana statusnya, Haru?" Tanya Leon begitu memasuki ruangan tersebut.

"Baik-baik saja, projek nya sudah 90%, kita hanya perlu beberapa detail penting untuk menyelesaikan nya" jelas perempuan itu.

Haru Shinkai.

Jangan tertipu, oke?

"Itu... Projek untukku?" Tanya Hyunwoo menatap hologram yang menampilkan sebuah bayangan.

"Yup, itu untukmu. Terimakasih karena dengan sukarela mau untuk menerima projek ini" kata Haru dengan senang.

"Tidak masalah, kau tau hanya diam dan melihat saat orang butuh bantuan dalam pertempuran itu terasa seperti aku hanya beban yang seharusnya tidak ada. Kalau seperti ini setidaknya aku bisa membantu sedikit, ngomong-ngomong apa kemampuannya?" Hyunwoo tampak bersemangat.

"Kalau projek nya sudah selesai nanti ku beritahu, sekarang bagaimana jika aku mengambil sedikit sampel DNA mu? Kau tidak keberatan kan?"

"Tentu tidak, tapi untuk apa kau butuh DNA ku?"

"Untuk digunakan seperti kunci, jika DNA mu ku masukkan kedalam projek ini, maka sistemnya secara otomatis hanya bisa digunakan olehmu jadi tidak ada kemungkinan orang lain bisa menyalah gunakan ini"

"Wow itu keren!! Ayo kita lakukan segera!!! Aku sudah tidak sabar!!!" Hyunwoo menjadi tambah semangat, dan mulai menarik-narik tangan Haru karena sudah tidak sabar. Sedangkan Haru dan Leon sendiri hanya bisa tertawa kecil.

"Temanmu yang satu itu tampak sangat energik"

Leon menoleh dan melihatnya, Unryuji Knight. Tersenyum sembari mendekatinya.

"Yah, begitulah" sahut Leon yang menatap kedua temannya yang mulai menjauh.

"Apa ada alasan lain kau melakukan ini?" Kata Unryuji, melihat kearah hologram yang masih menyala.

"Bagiku... Semua orang yang kukenal adalah orang-orang penting yang harus ku lindungi. Kehilangan adalah hal yang... Mungkin tidak bisa ku hindari, namun aku hanya ingin mencegahnya untuk sesaat. Cepat atau lambat semuanya akan sirna"

"Kau tau melindungi orang itu bukan hal yang mudah, karena kau tidak bisa selalu bersama mereka. Itulah sebabnya kau melakukan ini semua?"

"Yah, mau bagaimana lagi. Aku hanya... Tidak ingin itu terulang"

Leon tampak sedih, dan Unryuji melihat ekspresinya itu. Ia mengusap pelan kepala Leon.

"Aku tahu, kehilangan itu adalah sebuah mimpi buruk yang tidak pernah diharapkan"

Memangnya siapa yang mengharapkan sebuah mimpi buruk?

Pernikahan Dini Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang