Prolog season 2+ info revisi

52 6 2
                                    

Disepanjang lorong putih berisi banyak sekali senjata. Laki-laki muda tampak dengan santainya menyusuri lorong demi lorong yang begitu sepi, hingga ia akhirnya tiba di satu ruangan. Pintu terbuka dan sekelompok orang yang sudah lebih dulu ada di sana beralih menatapnya.

"Maaf, aku terlambat." Ucapnya dengan sopan.

"Tidak masalah."

Di dalam ruangan berisi sepuluh orang berbeda usia itu berdiri mengelilingi sebuah meja. Terdapat lima orang berjubah dengan lambang bunga ungu, dua orang berpakaian formal dan satu orang dengan baju hitam bermodel Chinese juga satu orang jubah Aegis.

"Jadi, kau benar-benar bisa melakukannya?" Tanya salah satu dari orang berjubah bunga ungu.

"Aku bisa. Ini adalah gulungan sihir yang menarik, mengingat asalnya. Jelas ini bukan gulungan sembarangan. Tapi itu yang membuatku tertarik dan tidak sabar." Jawab seorang laki-laki berambut panjang sepinggang yang memakai baju hitam.

"Kita sudah sepakat. Selama kalian menepati kesepakatan nya, maka aku tidak keberatan." Orang berjubah Aegis itu turut menyahut.

"Bagus. Tapi seperti yang Leon katakan waktu itu, Atacomba memiliki banyak jebakan dan bentuknya seperti labirin, jadi sepertinya kita hanya akan pergi berempat."

"Aku tidak keberatan."

"Terima kasih."
















     Misteri baru dari dunia yang akan diungkap.

Dendam, cinta dan kehilangan.

Identitas, nyawa dan jiwa.

Makhluk dan manusia.

Kali ini.

Ini bukan tentang perasaan yang hilang.

Ini bukan tentang nyawa yang melayang.

Ini bukan tentang identitas yang dilupakan.



Ini tentang perang yang tak terelakkan.

Tidak peduli seberapa kuat manusia.

Seberapa banyak jumlah nya.

Manusia tetaplah makhluk yang suatu saat ini pasti akan mati.





Orang-orang pernah bilang,

“Jika kau menginginkan sesuatu, maka ada sesuatu dari yang harus kau korbankan.”

Tapi,
Bahkan setelah pengorbanan yang menyakitkan.

Kau mendapatkan apa yang kau inginkan.

Lalu kemudian kau mulai memikirkan apa yang kau dapatkan.

Apa yang kau korbankan demi dunia ini?

Dan untuk apa kau “Mengorbankannya”?
















Yah,

Seperti judulnya. Cerita ini niatnya mau saya revisi. Maunya sih revisi dari awal, tapi saya sadar saya gak akan sanggup karena ke halang sama urusan rl. Jadi saya putusin buat revisi dari chapter 16 aja dan chapter selanjutnya. Mungkin kalian bakal bingung sama ceritanya di bagian chapter 16. Belum sempet saya revisi semua karena kepepet dan ke halang sama kuota juga.

Intinya saya mau rombak semua cerita yang sudah saya pikirkan. Karena memang ketika saya pikir ulang, alur cerita aslinya benar-benar alay.

:)

Mungkin masih tetap slow update tapi saya usahain buat tetap lanjutin. Maaf karena chapter ini pendek dan gak kaya biasanya. Aku juga baru ngeh kalau beberapa chapter akhir cerita ini gak sampe 1000 kata kaya biasanya. Menurut kalian, kalian lebih suka chapter yang panjang atau pendek?

Jangan lupa ramaikan kolom komentar dengan kritik atau saran. Gak vote gak apa-apa. Aku lebih suka lihat komentar yang ramai :)

Pernikahan Dini Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang