Murid baru 2

389 46 5
                                    

Besok paginya seperti yang Hyunwoo beritahu ada murid baru yang masuk ke sekolah. Tapi mereka tidak tahu dimana kelas murid baru itu karena murid baru itu masuk ke kelas yang berbeda dari semuanya.

Saat ini guru sedang rapat jadi mereka memberikan tugas khusus yang dimana setelah selesai mengerjakan tugas itu dan kemudian ditunjukkan ke penjaga gerbang untuk diperiksa apa benar tugas nya sudah dikerjakan, jika sudah mereka boleh pulang atau bebas mau ngapain aja disekolah, kecuali ngelakuin maksiat.

Saat ini sudah banyak siswa siswi yang menyelesaikan tugas itu siang hari pun belom nyampe tapi dah sepi tuh sekolah.

Saat ini semuanya sedang ada di kantin sekolah yang cukup sepi karena tinggal sedikit murid yang ada kebanyakan pada pulang. Yang sisa disekolah itupun cuma buat nyelesai in tugas khusus. ( Cuman ada Hari and the geng yang dikantin)

Mari kita absen!

Kanglim Choi? Hadir

Leon Choi? Hadir

Hari Koo? Hadir

Doori Koo? Gak bisa hadir ke sekolah lagi sakit badan

Gaeun Lee? Hadir

Hyunwoo Kim? Hadir

Sara Deon? Hadir

Mereka berkumpul disana sebenarnya Kanglim, Leon, Hyunwoo dan Gaeun sudah selesai mengerjakan tugas tapi karena mereka sudah janjian main bareng jadi mereka nungguin Hari sama Sara yang belum kelar ngerjain tugas. Sekalian jajan dikantin.

"Sudah selesai belum?" Tanya Hyunwoo yang sudah bosan.

"Belum, masih banyak pertanyaan yang belum dijawab." Sara menjawab sambil fokus kepertanyaan dikertas.

"Bisa-bisa kita ngendong disekolah gini mah." Leon juga sepertinya sama sama bosan.

"Ini, main hp aja sana. Download game." Secara tiba-tiba Kanglim menyodorkan hpnya. Leon sendiri nerima aja, karena hpnya mati karena lupa dicas. Kalau gak mah dia udah main hp terus.

"Mau liat, gabut." Kata Hyunwoo dan mendekati Leon. Daripada gambut katanya.

"Hilih gabut pr lu aja numpuk." Sindiran yang sangat alus.

"Biarin, nanti kalau dah pulang saja ngerjainnya."

"Seterah deh." Leon kemudian kembali lanjut untuk main game di hp Kanglim. Sementara Hyunwoo pergi sejenak dan ketika kembali sudah dengan segelas susu yang terlihat sangat panas karena mengeluarkan uap yang banyak. Leon mengalihkan pandangannya sejenak.

"Kanglim." Panggilan Leon langsung disahuti.

"Apa?"

" Mau mie pedas." Sahut Leon yang sedikit membuat Kanglim bingung. Biasanya Leon hanya mau makan saat sore saja.

"Oke." Kanglim langsung pergi dari sana dan membelikan Leon mie. Yang penting dia mau makan. Karena seperti biasa Leon gak sarapan.

" Mie nya mie kuah, ya!" Teriak Leon saat Kanglim pergi menjauh.

"Oke" Balas Kanglim juga.

Mendengar jawaban Kanglim, Leon tersenyum. Tetapi langsung pudar karena ditatap oleh yang lain.

"Cieee, cieee dah mulai pdkt, ya?" Benar saja, ia langsung digoda oleh  semuanya.

"Langkah pertama Leon untuk pdkt ya, sodara sodara"

"Minta PJ nya dong, lagi kere nih gua"

"Dih ogah banget."

"Ahahahaahha!" Semuanya langsung tertawa bersama.

Tetapi tiba-tiba ada tangan yang mengambil minuman milik Hyunwoo dan langsung menyiramkannya ke tubuh Leon.

"Uwah! Panas!" Spontan Leon berdiri dan berteriak. Tapi setelah itu Leon ditendang sampai jatuh.

"Akh! Sakit!" Leon langsung memegangi perutnya yang ditendang. Karena semuanya terjadi begitu cepat membuat yang ada disana hanya bisa melihat sebelum akhirnya mendekati Leon.
Butuh waktu untuk memproses suatu kejadian apalagi secara tiba-tiba seperti itu.

"Leon!" Hyunwoo yang pertama sadar langsung mendekati Leon yang kesakitan.

"Siapa kau? Kenapa berbuat seperti ini kepada Leon?" Hyunwoo mulai menanyakan siapa siswi itu. Dilihat dari wajahnya sepertinya dia murid baru itu.

Gaeun segera pergi ke salah satu wastafel yang ada didekat sana dan membasahi sapu tangannya. Kemudian memberikannya kepada Leon. Karena sapu tangannya basah membuat Leon merasa lebih baik. Susu yang ditumpahkan kebaju Leon masih sangat panas wajar saja jika sekarang Leon kesakitan, bahkan uap terlihat ditubuh Leon. Ditambah dengan rasa lengket di seluruh tubuh atasnya.

Siswi yang menyiram Leon tadi tampak biasa saja, tak lama kemudian dia melanjutkan aksinya.
Dia menjambak rambut pirang Leon secara tiba-tiba kemudian membanting Leon kembali ke lantai.

Hari dan Sara yang sangat kesal. Tanpa pikir panjang Sara langsung memukul siswi itu dengan buku tebal yang ia pinjam dari perpustakaan untuk mencari jawaban pertanyaan.

Setelah Sara memukul siswi tadi ada bangku melayang dan langsung mengenainya. Siswi tadi tidak sendirian dia membawa beberapa siswi lain. Hari melempar buku yang lebih tebal dari Sara kearah siswi yang melempar bangku tadi. Suasana tampak ricuh, mereka semua saling melempar barang.

Keliatan kek tawuran.

Sampai akhirnya siswi baru dan beberapa siswi lain yang memenangkan tawuran itu. Hari dan yang lain kalah jumlah.

Beraninya keroyokan njik.

Leon terkulai lemas dilantai karena memang dia tidak punya tenaga untuk melawan, lagi pula mereka semua adalah perempuan. Leon tak ingin menyakiti perempuan.

Rambut Leon kembali dijambak, ia dipaksa berdiri.

"Banci sialan! Beraninya kau merebut Kanglim dariku! Aku tidak akan memaafkan mu!" Akhirnya siswi baru itu berbicara.

Tak kirain bisu-_-

Baru saja ia akan membanting Leon sebelum sebuah tangan menahannya. Semua menoleh dan terkejut melihat Kanglim dengan tatapan dingin.

"Lepaskan Leon sekarang" Nada yang dingin tegas dan memerintah, membuat siapa saja yang mendengar itu langsung merinding ketakutan.

"Tapi dia telah merebut mu dariku!" Siswi itu tak mau mendengarkan dan malah membentak Kanglim.

"Kita tak pernah punya hubungan apa pun, Mira Kyungri." Genggaman pada tangan Mira mengerat, semakin erat seolah-olah tangan Kanglim ingin mematahkan tulang nya itu. Ditahan dengan rasa sakit ditangannya Mira akhirnya melepaskan jambakannya pada rambut Leon.

Langsung saja Leon terjatuh, rasa sakit menjalar ke seluruh tubuh Leon. Melihat Leon yang jatuh Sara langsung menghampiri sang kakak dan memeluknya dengan erat, seakan-akan dia dan Leon akan berpisah.

Kanglim yang masih menggenggam tangan Mira, kemudian melemparnya dengan kencang membuat Mira jatuh kelantai sembari memegangi pergelangan tangannya yang terasa sakit. Tak lama rasa panas dan bau pedas menyelimuti kepalanya, matanya melihat cairan merah yang jatuh membasahi tubuh atasnya.

Semuanya terkejut (lagi, berapa kali mereka kaget?) melihat Kanglim menyiram Mira dengan mie kuah yang sebelumnya dipesan Leon.

Cacabean sia:D

"Aku benci berbuat kasar, terutama kepada perempuan. Tapi kau sudah keterlaluan." Kanglim mendekati Leon yang masih dipeluk oleh Sara mengambilnya dengan sangat hati-hati seakan-akan Leon adalah sebuah benda berharga yang sangat rapuh dan menggendongnya dengan gaya pengantin kemudian pergi begitu saja.

"Kalau ada yang berani melukai Leon maka aku tak segan-segan melukaimu juga tak peduli apa status atau pun gender." Setelah mengatakannya Kanglim pergi membawa Leon.

Pernikahan Dini Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang