dogb

396 41 6
                                    

Kanglim dan yang lain saat ini sedang berada di sebuah kafe bersama dengan orang yang sebelumnya membuat janji dengan mereka.

"Kuyang?" Hari dan yang lain berteriak kecuali Kanglim, membuat beberapa pelanggan yang ada di kafe itu menoleh melihat mereka. Tapi yaa.... Sa bodo teuing.

"Iya, nama setannya kuyang." Jelas seorang lelaki.

"Sebenarnya makhluk itu berasal dari mana?" Tanya Sara yang penasaran.

"Indonesia"

"Apaaa Indonesia?" Sekali lagi semua teriak karena terkejut tapi kali ini teriakannya lebih kencang bahkan mungkin terdengar sampai keluar karena beberapa orang diluar juga ikut menoleh kearah mereka.

"Iya, jangan teriak terus berisik." Ucap lelaki lainnya.

Khoirul Aldi Bastian dan Dimas Aditya Anggara mereka berdua adalah dua orang laki-laki yang bersekolah di Korea karena mendapatkan Beasiswa.

"Kenapa makhluk dari Indonesia melenceng jauh ke Korea?" - Doori

"Dia sudah lelah mungkin?"- Aldi

"Kenapa lelah?"- Hari

"Karena kami buru terus"- Dimas

(Author kehabisan kata-kata jadi begini tata dialognya tapi diusahakan untuk tidak terlalu sering seperti ini oleh author)

"Apa kalian akan membebaskan makhluk itu setelah kalian tangkap?" Pertanyaan dari Hari membuat mereka berdua kebingungan.

"Hah? Membebaskan? Maksudnya?" Aldi dan Dimas tidak mengerti maksud Hari.

"Iya, dibebaskan, dibawa ke alam atas." Jelas Doori lebih rinci.

"Oh, tidak" Jawab Aldi dengan datar.

"Lalu kalian apakan makhluknya?" Tanya Hyunwoo penasaran.

"Kami jual ginjalnya" jawab Dimas enteng.

"Apaaa" sekali lagi teriakan terdengar. Kanglim saja cengo karena tak bisa berkata-kata.

"Lalu apa kalian pernah menghadapi makhluk lainnya?" Tanya Sara.

"Kita bukan menghadapi makhluk tapi mencari makhluk." Mendengar penuturan Aldi yang lainnya mulai merasa ngeri kecuali Leon yang berbinar-binar.

"Terus kalian melakukan apa saja dengan makhluk makhluk itu?" Tanyan Leon, dengan mata yang terus berkilau.

"Palakin tuyul"- Aldi.

"Dandanin mbak Kunti"- Dimas. Secara tiba-tiba bahasa Dimas dan Aldi berubah membuat semua keheranan kecuali Leon.

"Ajarin suster ngesot renang"- Aldi.

"Paksa pocong makan dodol"- Dimas.

"Ambilin ginjal kuyang"- Aldi.

"Bantuin dukun beranak"- Dimas.

"gelut sama genderuwo"- Aldi.

"Adu mekanik sama kolor ijo"- Dimas.

"Keren!" Leon terlihat mengagumi dua orang itu.

'Huh mereka bicara apa ya?' batin semuanya yang tidak mengerti.

"Nanti kalau mau hajar kuyang itu ajak aku ya"- Leon.(udah balik kebahasaan Korea)

"Tidak kamu tidak boleh ikut mereka."- Kanglim.

"Eh, aku mau tanya sedikit boleh?"- Aldi.

"Boleh, ada apa?"- Hari.

"Apa ada ibu hamil di apartemen kalian?" Mendengar pertanyaan itu semuanya terdiam.

"Ada, memangnya kenapa?" Sara menjawab dengan waspada.

Pernikahan Dini Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang