Selamat datang untuk para readers. Dalam cerita ini tidak ada niatan untuk meniru karya siapapun atau menyinggung pihak manapun....
Murni hasil imajinasi sendiri....
Selamat berimajinasi.....
Happy reading guys.......
*****
Brak
"Berani sekali kau menolak perjodohan ini dan mempermalukan ku di depan mereka. " Seorang pria paruh baya mengamuk pada putrinya karena menolak dijodohkan dengan pria pilihannya.
"Aku tidak mau menikah dengan nya." Seorang gadis membalas perkataan ayahnya dengan acuh. Membuat emosi sang Ayah semakin besar.
"Berani sekali kau. Jika kau tidak menerima perjodohan ini maka Ayah akan menyita semua aset yang telah Ayah berikan padamu dan mengeluarkan mu dari anggota keluarga." Pria paruh baya itu semakin emosi saat melihat putrinya pergi meninggalkan ruang tamu untuk kembali ke kamarnya.
Mereka semua yang ada disana hanya melihat drama keluarga yang terjadi dengan diam. Sedangkan pria paruh baya itu hanya bisa menahan malu karena sikap putrinya.
"Nak, kau Terima saja perjodohan ini. Ini semua demi kebaikanmu." Seorang wanita paruh baya yang merupakan Ibu dari gadis itu mencoba untuk membujuk putri satu-satunya untuk menerima perjodohan kali ini.
Gadis itu yang mendengar perkataan Ibunya menghentikan langkah kakinya saat hendak menaiki anak tangga menuju kamarnya. Dia berbalik dan tersenyum remeh menatap tajam mereka semua yang ada di disana.
Prang.
"APA YANG KAU LAKUKAN NAK?." Wanita paruh baya itu menutup mulutnya terkejut dengan apa yang dilihatnya saat ini. Dengan perlahan dan kaki gemetar wanita paruh baya itu mencoba untuk mendekati sang putri yang berdiri di anak tangga pertama dengan menggenggam pecahan Guci.
Gadis itu meninju Guci yang ada di dekatnya karena sudah terlalu emosi membuat tangannya berdarah karena tergores pecahan Guci yang tajam dan mengambil sebuah pecahan Guci itu lalu menggenggamnya.
"Jangan mendekat Ibu, atau Ibu akan menyesalinya. " Gadis itu mengarahkan pecahan Guci yang ada di tangannya ke depan supaya wanita itu tidak mendekatinya.
"Nak, letakkan pecahan Guci itu atau kau akan semakin terluka." Pinta wanita paruh baya itu dengan berlinang air mata.
Gadis itu bernama Zhang Zhisu, putri tunggal dari seorang pengusaha yang memiliki cabang perusahaan dimana-mana. Gadis itu menolak mentah-mentah perjodohan yang di lakukan oleh orang tuanya karena dia tidak mencintai calon suaminya itu.
Dia juga merasa hanya di jadikan boneka oleh Ayahnya untuk memenuhi semua keinginan nya. Sudah cukup selama ini dia diam saat mereka memaksanya untuk melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan mereka.
Dia bahkan tidak bisa menikmati masa muda nya dengan bebas, karena kedua orang tuanya yang terus mengekang nya untuk selalu berada di dalam jangkauan mereka. Semua keinginan mereka telah dia turuti tapi tidak untuk kali ini dia akan melawan.
Dengan mengambil keputusan bodoh yang membuatnya harus menjalani tanggung jawab yang lebih besar.
"Dengarkan aku baik-baik Ayah." Gadis itu tersenyum remeh menatap Ayahnya.
"Apa kau pantas di panggil Ayah? Apakah seorang Ayah akan mengorbankan kebahagian putrinya hanya untuk urusan bisnis nya?." Pria paruh baya itu yang mendengar perkataan putrinya mengepalkan kedua tangannya sampai kuku tangannya memutih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress From The Future [End]
FantasyApa yang akan terjadi jika seorang gadis dari masa depan bertransmigrasi ke dinasty China? Seorang gadis yang mati karena pilihannya sendiri, karena dia menolak perjodohan oleh orang tuanya. Saat dia mati jiwanya tidak pergi ke alam baka, tapi mal...