Chapter 3.

8.9K 506 1
                                    

Happy reading guys........


*****




Matahari sudah tenggelam satu jam yang lalu, kini sang rembulan telah melakukan tugasnya untuk menghiasi langit malam ini.

Zhisu duduk termenung di pinggiran kolam buatan yang ada di depan kediamannya sendirian. Dia masih tidak percaya jika dia harus menjadi seorang permaisuri untuk negeri ini.

"Permaisuri hari sudah malam, sebaiknya anda masuk ke dalam sekarang, angin malam tidak baik untuk kesehatan anda." Ming Fei datang menghampiri junjungannya itu dan memintanya untuk segera masuk ke dalam.

Zhisu yang merasakan angin malam yang terasa cukup dingin menyapu kulitnya mengeratkan jubah yang di kenakannya. Dia bangun dari duduknya dan berjalan memasuki kediamannya.

Tanpa Zhisu sadari seoarang pria menatapnya dengan tatapan tak terbaca dari kejauhan. Pria itu pergi dari sana setelah melihatnya masuk kedalam kediamannya.

"Huh, kenapa aku harus terlempar ke masa lalu. Tidak ada TV disini, tidak ada Handphone, ini membosankan." Monolog Zhisu setelah merebahkan tubuhnya di atas peraduan nyamannya.

Tak lama kemudian sepasang netra coklat menenangkan itu tertutup rapat diiringi dengan suara dengkuran halus yang menandakan jika wanita dengan gelar permaisuri itu telah menyelami alam mimpi.

Sedangkan di tempat lain, seorang pria yang mendengar laporan dari tangan kanannya mengenai perkataan Zhisu barusan mengerutkan dahinya bingung dengan apa yang terjadi.

Pria yang menjabat sebagai tangan kanan pria itu sudah menghilang setelah melaporkan apa yang di dengarnya tadi. Sedangkan pria itu masih memikirkan laporan dari tangan kanannya.


*****



"Permaisuri hari sudah pagi. Anda harus bangun dan membersihkan diri anda lalu bersiap-siap untuk menghadiri pertemuan dengan para menteri permaisuri." Ming Fei membuka semua jendela yang ada di paviliin Bulan untuk membangunkan junjungannya.

"Engh... Ming Fei kau menggangu tidurku." Zhisu bangun dengan gerutuannya saat sinar matahari menyilaukan pandangannya.

"Anda harus bangun permaisuri dan membersihkan diri anda, apakah anda mau saya membantu anda untuk membersihkan diri anda permaisuri?." Ming Fei menggoda junjungannya dengan mengerlingkan matanya nakal.

Memang setelah kejadian tempo hari dia tidak memperbolehkan para pelayan membantunya untuk membersihkan dirinya, karena menurutnya tubuhnya adalah aset pribadi dan tidak boleh ada yang melihatnya selain suaminya. Eh?.

"Yak, jangan menggodaku Ming Fei." Zhisu berteriak saat Ming Fei mulai menggodanya lagi, sedangkan si gadis pelayan muda itu hanya terkikik geli.

Setelah kecelakaan yang menimpa junjungannya waktu itu menurut Ming Fei permaisuri Huang Zhisu yang sekarang mulai sering tertawa di bandingkan dengan permaisuri Huang Zhisu yang dulu.

Setelah selesai membersihkan diri dan menata rambut panjangnya, Zhisu menatap pantulan dirinya pada cermin dengan pandangan kosong.

"Ming Fei, kenapa kaisar brengsek itu menyuruhku untuk mengikuti rapat? Biasanya aku kan hanya di paviliun?." Zhisu merasa aneh dengan perubahan sikap dari suami permaisuri Huang Zhisu yang asli yang kini juga menjadi suaminya itu. Selama permaisuri Huang Zhisu yang asli masih hidup dia hanya mengikuti acara istana hanya jika ada tamu Kekaisaran atau pesta perayaan saja selebihnya dia tidak pernah mengikuti acara seperti ini.

Tugas seorang permaisuri digantikan oleh selir agung kesayangan suaminya itu sepenuhnya. Bahkan tempat yang seharusnya dia tempati di duduki oleh selir agung Wu Shasuang.

Empress From The Future  [End]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang