Happy reading guys.....
*****
Brak.
Baik Zhisu atau pria misterius itu mereka sama-sama mengalihkan perhatian mereka pada jendela yang dibuka dengan tiba-tiba.
"Kau belum menghabisinya rupanya?." Pria misterius yang bekerja sebagai pembunuh bayaran itu menatap sengit pada salah satu temannya setelah mendengar dirinya dihina olehnya.
"Kau membawa teman rupanya heh? Cih, kupikir kemampuanmu tidak cukup bagus untuk menjadi pembunuh bayaran." Zhisu tersenyum mengejek saat melihat tatapan sengit dari kedua pria yang ditugaskan oleh seseorang untuk membunuhnya.
"Kau......"
Wuuushh....
Jleb.
Belum selesai pembunuh bayaran itu menyelesaikan perkataannya sebuah panah beracun misterius sudah lebih dulu menancap di lehernya dan membuatnya mati seketika.
"SIAPA PELAKUNYA? KELUAR KAU JANGAN MENJADI PENGECUT!!." pria yang sempat bertarung dengan Zhisu tadi menatap sekitarnya dengan teliti untuk mencari siapa pemilik anak panah yang telah membunuh temannya itu.
"Kau mencariku heh?." Seorang wanita dengan pakaian serba hitam keluar dari tempat persembunyiannya setelah mendengar suara seseorang memintanya untuk keluar dari persembunyiannya.
"Selir Yang Zhu? Apa yang kau lakukan disini?. Tunggu... apa kau yang membunuhnya?." Zhisu menatap kebingungan pada wanita dengan gelar Selir termuda Kekaisaran itu sambil tangannya menunjuk jasad yang tergeletak di lantai.
Zhisu menatap tidak percaya pada Selir Yang Zhu saat melihat wanita itu tersenyum manis padanya yang artinya pertanyaan yang di ajukan olehnya itu benar.
Sring.
Selir Yang Zhu melemparkan sebuah belati kearah pembunuh bayaran itu tapi dengan mudahnya ditangkis menggunakan pedang olehnya.
Tanpa basa-basi lagi pembunuh bayaran itu langsung bergerak dengan cepat menyerang Selir Yang Zhu. Selir termuda Kekaisaran itu dapat dengan mudah menghindari setiap serangan yang tertuju padanya bahkan beberapa kali dia melayangkan serangan balik pada pembunuh bayaran tersebut.
Selir Yang Zhu yang melihat ada kesempatan emas untuk nya dengan senang hati dia memanfaatkan kesempatan itu.
Crash.
Sebuah kepala manusia jatuh menggelinding di atas lantai setelah terpisah dari tubuhnya.
"Waah.... Kau membunuh pria itu Selir Yang Zhu. Kau sungguh hebat." Zhisu mengacungkan kedua jempolnya dengan senyum penuh kekaguman yang di tanggapi dengan sebuah senyuman yang mengembang oleh Selir Yang Zhu.
Selir Yang Zhu yang sudah faham dengan sikap dari permaisuri Huang Zhisu karena selama ini dia selalu mengikuti kemana perginya wanita itu dan dia juga tahu apa saja yang dilakukan olehnya sudah tidak terkejut lagi kalau dia tidak melihat Permaisuri Huang Zhisu ketakutan, menangis, atau pingsan karena melihat potongan tubuh manusia.
"Permaisuri, malam ini akan terjadi penyerangan besar-besaran. Saya mohon agar anda selalu bersama saya supaya anda tetap aman." Zhisu menaikkan salah satu alisnya menatap tidak mengerti pada Selir Yang Zhu setelah mendengar perkataannya.
Ceklek.
"Penyerangan apa maksudmu?." Selir Yang Zhu langsung menutup rapat kembali jendela kamar yang terbuka supaya tidak ada yang mendengar percakapan mereka.
"Mereka yang menentang Kaisar melakukan kudeta Permaisuri. Mereka ingin menggulingkan kekuasaan yang mulia Kaisar dengan melakukan serangan malam ini." Zhisu membulatkan kedua matanya karena terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress From The Future [End]
FantasyApa yang akan terjadi jika seorang gadis dari masa depan bertransmigrasi ke dinasty China? Seorang gadis yang mati karena pilihannya sendiri, karena dia menolak perjodohan oleh orang tuanya. Saat dia mati jiwanya tidak pergi ke alam baka, tapi mal...