Happy reading guys......
*****
Zhisu menatap jejeran senjata tajam berbagai jenis yang tersusun dengan sangat rapi di dalam gudang dengan sorot mata tak terbaca. Tangannya terulur untuk mengambil sebuah pedang yang terlihat sangat tajam hanya dengan melihat kilatan yang dipantulkan dari sisi tajam pedang tersebut.
Senyum manis terukir sempurna diwajah cantiknya saat tangannya menyentuh permukaan pedang kesayangannya itu dengan hati-hati, jari lentiknya menyusuri setiap sisi pedang yang akan selalu dibawanya saat pergi keluar istana.
Saat tangannya menyentuh pedang yang telah menjadi kesayangannya itu memorinya berputar menjadi kilas balik pada masa depan atau zaman modern dimana dia yang dulu selalu berada didalam kekangan orang tuanya. Sebagai pelampiasan rasa frustasinya dia memilih untuk mengikuti beberapa kelas bela diri dan belajar menggunakan senjata tajam. Saat dia merasa frustasi biasanya dia akan melampiaskan nya dengan banyak berlatih, mengasah kemampuannya dalam menggunakan senjata tajam. Jadi jangan heran kalau dirinya pandai dalam bela diri dan menggunakan senjata tajam.
Setelah mengambil beberapa barang yang mungkin akan dia perlukan nanti, sepasang kaki jenjang itu kembali melangkah keluar dari gudang dan berjalan mendekati pintu kamarnya yang tertutup rapat. Mata bulatnya menatap sekitar tempat tinggalnya dengan teliti dan waspada melalui celah kecil dari pintu kamarnya.
Hanya ada beberapa prajurit yang berdiri di depan pintu dan di sekitar halaman Paviliun nya untuk memastikan keamanan sang Permaisuri Kekaisaran. Setelah memastikan keadaan aman Permaisuri Huang Zhisu atau Zhisu gadis dari masa depan yang terdampar di tubuh Permaisuri Kekaisaran berjalan mengendap-endap menuju jendela kamarnya yang tertutup rapat lalu membukanya dan melompat dari sana.
Hap.
Pendaratan yang sempurna, setelah sampai dibawah kedua matanya kembali menatap waspada pada sekitarnya untuk memastikan kalau posisinya aman tidak ada yang mengetahui kalau Permaisuri Huang Zhisu tidak ada di Paviliunnya.
Zhisu terus berjalan menyusuri jalanan gelap minim penjagaan dan berakhir pada sebuah celah kecil yang tertutupi oleh lebatnya rerumputan. Setelah memastikan keadaan aman, Zhisu langsung menyibak rumput yang menutupi lubang tersebut.
Dan tara... Sebuah lubang yang sangat pas dengan ukuran tubuhnya kini telah nampak di hadapannya.
Tanpa pikir panjang, dengan cepat Zhisu langsung keluar melalui lubang tersebut dan berakhir dengan berada di perbatasan antara istana Kekaisaran dengan ibukota Kekaisaran dinasty Huang. Lubang tempat keluar tadi sudah ditutupi dengan tumpukan jerami yang ditemukannya berada tak jauh.
"Waaah.....tidak kusangka aku bisa keluar dari istana. Jadi seperti ini suasana desa pada masa Kekaisaran? , hmmm... Tidak buruk juga." Setiap langkah yang Zhisu tempuh matanya menatap banyaknya lentera yang dipasang disetiap sudut jalan, sepanjang jalan matanya memandang dimanjakan dengan indahnya bangunan tempat tinggal penduduk yang terbuat dari sebagaian besar tanah liat dan kayu.
Banyak pedagang yang menjajakan dagangannya mulai dari makanan, asesoris, perhiasan, senjata tajam, bahkan sampai budak pun di perjual belikan di pasar itu. Sepanjang jalan Zhisu menyusuri jalan dia tidak sadar kalau sedang diikuti oleh seseorang, dia masih asyik dengan pemandangan di depannya yang memanjakan matanya sampai di sebuah gang sepi seorang anak kecil menabraknya dan berhasil mengalihkan perhatiannya.
"Hei, kenapa kau berlari? Hati-hati nanti kau bisa menabrak orang lain atau terjatuh." Anak itu tidak mengatakan sepatah katapun hanya menunduk dan segera pergi dari sana meninggalkan Zhisu yang menatap dengan keheranan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress From The Future [End]
FantasyApa yang akan terjadi jika seorang gadis dari masa depan bertransmigrasi ke dinasty China? Seorang gadis yang mati karena pilihannya sendiri, karena dia menolak perjodohan oleh orang tuanya. Saat dia mati jiwanya tidak pergi ke alam baka, tapi mal...