Happy reading guys.........
*****
Suara langkah kaki terdengar menggema di lorong istana yang terlihat sepi, hanya terdapat beberapa prajurit saja yang sedang bertugas untuk menjaga keamanan istana. Suara jubah yang menyapu lantai lorong istana menjadi musik pengiring sang pemilik langkah kaki menuju tempat tujuannya.
Dipersimpangan lorong istana terdapat sosok tak kasat mata yang berada disana sambil membawa makanan di tangan kanannya entah darimana dia mendapatkannya. Hantu berjenis kelamin laki-laki itu melihat sang pemimpin Kekaisaran sedang berjalan menuju kearahnya, matanya sukses membulat sempurna saat tahu kemana arah pemimpin Kekaisaran ith akan pergi dengan cepat dia menghilang darisana dan menembus dinding Paviliun tempat tinggal temannya.
Splash.
Jleb.
Sebuah anak panah melesat dengan cepat lalu menancap pada sebuah apel yang memang dijadikan sebagai target sasaran. Apel itu jatuh menggelinding tepat dibawah kaki hantu itu.
"Yaakk.... Zhisu cepat bereskan semua ini karena suamimu itu sedang menuju kemari." Teriak nyaring hantu itu yang berhasil membuat konsentrasi Zhisu menjadi terpecah.
Splash.
Jleb.
Sebuah anak panah menacap pada senderan sebuah kursi yang berada di sudut ruangan. Sebuah papan sasaran yang dipasang untuk menjadi target kini masih terlihat mulus karena belum ada satu anak panah pun yang menancap disana.
"Haish kau mengganggu konsentrasi ku hantu sialan. Ada apa?." Tanya Zhisu kesal.
Hantu itu dengan tidak sabaran mencoba untuk mengambil panah yang berada digenggaman Zhisu namun tangannya menembus panah itu begitu saja. Zhisu yang melihatnya memutar bola matanya malas.
"Apa yang kau lakukan Fu Pei?." Tanya Zhisu dengan memutar bola matanya malas.
Ya, nama hantu itu adalah Fu Pei. Fu Pei yang di sebut namanya dengan ogah-ogahan seperti itu angsung melihat kearah temannya itu dengan tatapan gelisah.
"Suamimu itu sedang menuju kemari cepat bereskan ini semua." Ucap Fu Pei dengan sedikit panik.
"APA? KENAPA KAU TIDAK BILANG DARI TADI?." Kedua mata Zhisu kini terlihat seperti ingin keluar dari tempatnya, dengan cepat dia membereskan semua senjatanya dan memasukkannya kedalam gudang penyimpanan tak lupa juga dengan kursi yang menjadi sasaran anak panahnya yang meleset dan sebuah apel yang masih terdapat anak panahnya.
"SALAM YANG MULIA SEMOGA YANG MULIA PANJANG UMUR, ADA PERLU APA ANDA DATANG KEMARI YANG MULIA?." Ming Fei yang bertugas untuk berjaga di depan pintu untuk memastikan tidak ada yang masuk kedalam disaat tuannya sedang latihan di dalam memberikan salam hormatnya dengan sedikit berteriak.
Zhisu yang mendengar suara Ming Fei kalau suaminya sudah sampai di kediamannya menjadi bertambah panik takut kalau kegiatannya itu akan terbongkar.
Setelah memasukkan semua senjatanya dan menutup pintu gudang dengan sedikit keras, Zhisu sedikit berlari dengan niat kembali ketempat tidurnya sebelum saat suaminya itu masuk merasa curiga padanya sampai akhirnya salah satu kakinya menendang kaki kursi dan membuat kursi itu terjatuh.
Gubrak.
Kaisar Huang Qianfan yang sudah sampai di depan pintu kamar Permaisurinya mengernyitkan dahinya bingung saat mendengar suara bising dari dalam kamar. Ming Fei yang mendengar kegaduhan dari dalam menatap takut-takut pada sosok yang kini menatap penuh selidik kearah pintu yang tertutup rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress From The Future [End]
FantasyApa yang akan terjadi jika seorang gadis dari masa depan bertransmigrasi ke dinasty China? Seorang gadis yang mati karena pilihannya sendiri, karena dia menolak perjodohan oleh orang tuanya. Saat dia mati jiwanya tidak pergi ke alam baka, tapi mal...