Chapter. 29

3.3K 192 0
                                    

Happy reading guys......


*****


Dua manusia berbeda usia terlihat sedang berjalan melewati jalan setapak yang jauh dari kerumunan dengan beriringan. Seorang wanita bercadar berjalan bersama seorang anak kecil melewati pepohonan yang menjulang tinggi. Semakin bertambah nya langkah kaki mereka maka mereka semakin menjauh dari pusat keramaian Ibukota.

"Xiaowen dimana rumahmu? Aku akan mengantarmu pulang, hari sudah semakin malam dan angin malam mulai terasa dingin." Zhisu berjalan beriringan bersama dengan Xiaowen melewati jalan setapak sambil mengeratkan jubahnya. Tangan kecil Xiaowen selalu berada didalam gandengan tangan Permaisuri Huang Zhisu.

"Itu, di depan sana nona." Xiaowen menunjuk siluet sebuah rumah sederhana yang berada tak jauh didepan mereka dengan tersenyum bahagia.

"Ehmm.. Nona sekali lagi saya mengucapkan terimakasih karena telah menyelamatkan saya. Oh iya nona anda harus menyapa paman Hong nanti beliau adalah paman yang telah merawat saya selama ini." Kedua mata Zhisu terlihat menyipit karena tersenyum. Semakin dia berjalan mendekati tempat singgah sederhana itu matanya semakin menatap waspada pada sekitarnya.

"Aku tahu kau mengikutiku." Ekor matanya tidak sengaja melihat siluet seseorang yang bersembunyi dibalik bayangan gelapnya malam. Saat sebuah suara memanggilnya saat itulah pandangannya kembali fokus kedepan.

"Nona, kita sudah sampai dan beliau adalah Paman Hong orang yang merawat saya selama ini." Masih dengan senyum cerahnya Xiaowen memperkenalkan orang yang telah merawatnya selama ini kepada wanita yang telah menyelamatkannya tadi.

Zhisu kembali tersadar dari lamunannya saat kedua matanya terkunci pada sosok seorang pria paruh baya bertubuh kurus yang berdiri dihadapannya dengan tatapan bertanya-tanya.

"Xiaowen apa kau baik-baik saja? Paman dengar kau diculik oleh mereka dan akan dijual menjadi budak." Paman Hong mengusap kedua pipi tembam keponakannya itu dengan berurai air mata lalu memutar tubuh keponakannya itu dengan sorot mata kehawatiran yang terlihat sangat jelas.

Zhisu yang melihat sorot mata kehawatiran itu malah tersenyum kecil dibalik cadarnya.

"Salam Paman Hong, anda terlihat sangat menyayangi Xiaowen." Paman Hong menatap Zhisu dengan tatapan bertanya-tanya. Zhisu yang ditatap seperti itu oleh Paman Hong merasa sedikit risih sedangkan Xiaowen terlihat sangat bahagia saat menatap Zhisu setelah dia menyapa Paman Hong.

"Kau siapa? Bagaimana bisa bersama keponakanku?." Xiaowen yang melihat pamannya kebingungan dengan hadirnya seorang wanita yang mengatarkannya pulang kembali ke rumahnya memutuskan untuk menjelaskannya secara singkat. Paman Hong yang mendengar penjelasan dari keponakan satu-satunya itu merasa sangat bersyukur karena keponakannya kembali padanya dengan keadaan baik-baik saja.

Beliau mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada Zhisu karena telah menyelamatkan keponakannya.

"Mari nona silahkan masuk, seperti inilah keadaan tempat tinggal kami. Saya akan menyiapkan makanan untuk anda." Zhisu menahan tangan sang pemilik rumah karena ingin mengatakan sesuatu.

"Terimakasih Paman anda tidak perlu repot-repot, saya harus segera kembali karena hari sudah semakin malam. Maaf, tapi mungkin lain kali saya akan menyempatkan waktu untuk mengunjungi kalian lagi." Zhisu menolak dengan hormat ajakan Paman Hong yang ingin menjamu nya di rumahnya.

"Tapi... Baiklah anda benar hari sudah semakin malam dan anda harus segera pulang." Paman Hong menatap tidak rela pada Zhisu, Zhisu yang ditatap seperti itu merasa tidak enak hati untuk segera pergi darisana. Tapi kalau dia menerimanya maka dia akan menghabiskan banyak waktunya untuk sekedar bercerita dengan mereka dan dia tidak mau kalau sampai salah satu penghuni istana mengetahui kalau dia tidak ada di Paviliun nya nanti.

Empress From The Future  [End]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang