Happy reading guys......
*****
Sring.
"Tidak secepat itu kawan. Kau harus melewati ku lebih dulu sebelum menyentuh Permaisuri." Belati yang hampir menusuk jantung Permaisuri Huang Zhisu itu terlempar jauh saat tiba-tiba ada sosok lain yang juga berada didalam ruangan yang sama dengannya.
Sosok itu muncul dari balik kepulan asap yang datang dengan tiba-tiba, dengan segera sosok misterius itu menendang pria yang kini menjadi lawannya saat hampir saja berhasil mengambil kembali belati miliknya yang terlempar jauh karena terkena tangkisan dari pedangnya.
"Siapa kau? Jangan ikut campur dalam urusanku." Ucap pria yang merupakan pembunuh bayaran itu dengan emosi.
"Oh, tentu saja ini menjadi urusanku karena kau hampir mencelakai Permaisuri Kekaisaran. Tidak bukan mencelakai tapi lebih tepatnya ingin membunuhnya." Diakhiri dengan senyum smirk yang terukir dibalik cadar yang menutupi sebagian wajahnya. Aura permusuhan sangat terlihat dari kilatan mata mereka, terdapat rasa ingin saling membunuh yang tinggi dibalik kilatan mata mereka.
Dengan segera pria itu langsung mengeluarkan pedang yang dibawanya dan menyerang sosok misterius yang telah berani mencampuri urusannya. Setiap serangan yang dilakukan dari pria itu berhasil ditangkis oleh sosok yang muncul dari balik kepulan asap misterius.
Sring.
Sring.
Sring.
Mereka masih saling menyerang satu sama lain, suara tangkisan pedang yang saling beradu tidak membuat sosok yang sedang tertidur pulas itu terganggu sedikitpun.
Sring.
Crash.
Pria yang menjadi lawan dari sosok misterius itu meninggal seketika saat sosok misterius itu menebas kepalanya yang membuat kepalanya terlepas dari tubuhnya. Cairan berwarna merah kental dengan aroma amis yang sangat menyengat menggenangi lantai ruangan yang dingin itu.
Tanpa membereskan kekacauan yang telah dibuatnya sosok misterius itu langsung menghilang dibalik kepulan asap yang muncul tiba-tiba.
Keesokan harinya seperti biasa beberapa pelayan yang bertugas untuk membersihkan kediaman Permaisuri Kekaisaran berjalan dengan bercanda ria. Saat sudah sampai didepan Paviliun mereka menjerit karena terkejut sekaligus ketakutan saat melihat banyaknya prajurit yang tidak sadarkan diri dan di antara mereka ada yang sudah meninggal dunia dengan keadaan leher yang berlumuran darah.
Tap.
Tap.
Tap.
"Ming Fu, Permaisuri?." Ming Fei dan Ming Fu dengan segera berlari menuju kamar Permaisuri mereka untuk memastikan tidak terjadi hal buruk pada tuan mereka.
Brak.
"Aaakkhhh...." Ming Fei yang lebih dulu memasuki Paviliun Permaisuri Huang Zhisu terkejut saat melihat ada mayat yang tergeletak didepannya dengan kepala yang sudah terputus.
"Ada apa Ming Fei kenapa kau...? ya dewa!." Ming Fu yang menyusul sepupunya masuk kedalam menutup mulutnya terkejut saat melihat mayat yang tergeletak di depan mereka.
"Ming Fu cepat lapor pada yang mulia Kaisar. Permaisuri, aku harus mengeceknya." Ming Fei dengan susah payah mengangkat kakinya untuk berjalan yang lemas seperti jelly karena terkejut, air matanya juga menetes seiring langkah kakinya mendekati ranjang Permaisuri Huang Zhisu sedangkan sepupunya itu berlari keluar ruangan untuk segera melapor pada Kaisar atas apa yang telah terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Empress From The Future [End]
FantasyApa yang akan terjadi jika seorang gadis dari masa depan bertransmigrasi ke dinasty China? Seorang gadis yang mati karena pilihannya sendiri, karena dia menolak perjodohan oleh orang tuanya. Saat dia mati jiwanya tidak pergi ke alam baka, tapi mal...