16. kakak

298 24 2
                                    

"Lo jadi trending topik" ucap Dea yang masih melihat ke arahku, disusul tatapan Rena yang bingung melihat ungkapan trending topik yang disematkan Dea di pagi hari.

"Kenapa?" Tanyaku singkat mencoba untuk tidak menghiraukan Dea yang mulai berkoar-koar.

"Semua orang mencari putri Belle. Gadis yang dicintai oleh Matahari . Pebisnis buruk rupa yang sukses.

"Oh"

"Kalau gue kasih Lo ke dia buat uang seratus juta kayaknya ide bagus"

Kini aku tau kenapa Rudi mencintainya. itu semuaKarena Dea yang terlihat gila dan tak memiliki yang namanya sisi jaim sedikit pun.

"Lo mau jual gue?"

"Hmmm. Kalau artikelnya kita buat jadi bahan utama di buletin kita kayaknya bakal.laku keras"

"..."

"Itu bisa jadi hadiah pernikahan Lo ke gue. Gimana?" Ucapnya lagi membuatku mendengus kesal.tak menyangka wanita yang sebentar lagi akan menjadi kakak ipar berani untuk menjualku, dan seratus juta rasanya terlalu murah.

hargaku seharusnya lebih dari seratus juta.

di sisi lain, Pernikahan Rudi dan Dea membuatku jadi sedikit iri. Tapi begitulah hidup. Ini dunia nyata bukan dongeng ala-ala.

Aku hanya diam dan memilih pergi.

"Belum jam pulang princess Belle!" Teriak Dea membuatku malas meladeninya.

"Tugas gue udah selesai!" Aku balas meneriakinya melambaikan tangan dan membuat Dea tersenyum.

tugasku selesai, tak ada yang harus kukerjakan, semua artikel sudah selesai tepat ketika jam menunjukkan pukul satu dini hari.

entah apa yang kukejar dengan menjadi penggila kerja.

mungkin, dengan menggilai kerja, aku dapat mengenyahkan Matahari, dan semua kenangan tentang kami. tapi sebenarnya untuk melupakannya aku harus menghadapinya bukan menghindar.

bukan lari. 

aku ingin menghadapainya sendiri.

sama seperti pelaut yang menghadapi badai, karena aku tahu aku tak akan pernah lari dari bayang-bayang Matahari. aku sudah terlanjur masuk dan mencintainya terlalu dalam.

###

Jogjakarta.

Aku masih ingat benar tentang kota ini.

Bukan sengaja aku pergi ke kota ini. Namun mau tak mau karena pernikahan Rudi dan Dea diselenggarakan di Jogjakarta dengan pesta adat serta resepsi internasionalnya.

Belum cukup membubuhkan rasa perih di atas penderitaan ku. Kali ini mereka berdua berhasil membuatku terlihat semakin menyedihkan.

Apalagi kalimat Dea yang mengatakannya tanpa rasa bersalah

"Biar Lo bisa reuni sama kenangan..siapa tahu bisa dapat pangeran yang lain lagi"

ucap Dea Ketika aku menolak untuk datang ke pernikahan mereka.

Namun tanpa perasaan Dea dan Rudi justru saling bertukar senyum layaknya orang yang jatuh cinta. Walau kuakui mereka memang sedang dimabuk cinta menanti malam pertama.

"Huffttt" aku menghembuskan nafas pelan.membenarkan gaun tujuh perempat yang ditiup angin. melarikan diri dari pesta pernikahan yang disuguhi banyak tawa. terlalu ramai disana

Duduk di atas pasir sendirian sambil memegang kamera bukan hal yang baik untuk dilakukan.

Tapi menyenangkan merasakan hangatnya pasir yang mengubur kedua kakiku.

si buruk rupaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang