•22• Family

131 21 2
                                    

Hai hai hai 👋🏽
Maaf baru update guyss. Aku kemaren ngga sempet nulis huhuu.
Sebelum baca jangan lupa pencet bintang dikiri bawah yaaa-!!

Enjoy!!!

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

22. Family

Matahari terlihat menampakan sinar keterikannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 12 lebih 30, itu berarti sudah tiga jam berlalu dari kejadian yang membuat Bunga kepikiran sampai sekarang.

Siapa Archilleo?

Tadi gue halu?

Archilleo bukan manusia ya?

Banyak pertanyaan-pertanyaan tentang Archilleo yang ada di kepalanya. Kenapa Bunda tidak mendengar suara itu, kenapa Archilleo pergi tanpa jejak. Kalo gue halu ngga mungkin senyata itu.

Bunga terus melamun membuat Ersa yang sekarang duduk di sofa memegang novelnya menatap heran gadis tersebut.

"Una!" Panggil Ersya.

Bunga menoleh kepada Ersya, ia menaikan satu alisnya bertanya kepada Ersya.

"Lo kenapa sih, ngelamun terus daritadi?" tanya Ersya.

"Engga. Emang gue ngelamun," ucap Bunga mengelak.

"Inggi. Iming gii ngilimin." Ersya berucap serasa mengejek Bunga.

"Lo ngga nyadar apa, dari tadi ngelamun udah kayak orang gila begitu."

"Engga ngelamun Ersya," elak Bunga.

"Ngelamun."

"Ngga."

"Ngelamun Bunga!"

"Engga Ersya."

"Orang gue ngeliat kok."

"Gue ngga ngerasa kok."

"Bodoamat pokoknya lo ngelamun."

"Iya iya, gue ngelamun iya." Akhirnya Bunga pasrah akan perdebatan tak bergunanya dengan Ersya.

"

Nahkan. Kenapa sih lo ngelamun?" tanya Ersya.

"Ngga kenapa-napa, lagi banyak pikiran aja," jawab Bunga.

ARCHILLEO : The Fairy KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang