1st story.
Peperangan besar terjadi di dunia peri kala itu, sehingga mengharuskan salah satu dari mereka menghilang dari permukaan.
Tapi siapa sangka hilangnya mereka ternyata adalah pertanda bahwa mereka akan muncul kembali dengan jadi diri yang b...
Hai hai hai 👋🏽 Balik lagi sama akuu Sebelum baca jangan lupa pencet bintang dikiri bawah yaaa-!! Enjoy-!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
19. Mommy.
Archilleo dan Bunga telah sampai di rumah bunga beberapa menit yang laku setelah puas berjalan-jalan di Alun-alun.
Bunga sudah siap untuk keluar dari mobil Archilleo, namun saat ia akan membuka pintu mobil itu, tiba-tiba Archilleo mencekal tangannya.
Bunga menengok kearah Archilleo dengn tatapan bertanyanya.
"Kenapa?" tanya Bunga.
Archilleo masih terdiam tanpa ada niat menjawab pertanyaan Bunga. Tangannya masih menggenggam tangan Bunga erat namun lembut, membuat Bunga salting dibuatnya.
Archilleo menatao Bunga tepat dimatanya, tatapan lembut yang baru pertama kali dilihat oleh Bunga.
Bunga merasakan pipinya mulai panas saat melihat tatapan Archilleo padanya.
Ia mengalihkan wajahnya ke arah lain demi menghindari tatapan Archilleo.
"Muka lo merah," ucap Archilleo mengagetkan Bunga.
Bunga menelan ludahnya susah, ia gugup seketika setelah mendengar perkataan Archilleo.
Bunga melepaskan genggaman tangan Archilleo, ia menyentuh pipinya yang memanas dengan perasaan malu.
"A-ah ini, p-panas ya haha disini p-panas, iya jadi merah gini mukanya," ucap Bunga beralasan.
"Diluar ujan."
Deg.
Ah, Bunga melupakan hal itu. Mukanya semakin memerah karena malu. Mungkin setelah ini ia tak akan berani menampakan wajahnya didepan Archilleo.
"Y-ya udah lah, a-aku pulang dulu ya. M-makasih udah nemenin." Bunga keluar dari mobil Archilleo tanpa menoleh sekalipun pada Archilleo. Bahkan hujan rintik pun tak ia pikirkan, ia menerobos hujan demi melarikan diri dari malunya.
Archilleo yang berada didalam mobil tertawa pelan melihat hal tersebut. Ia menggelengkan kepalanya heran sembari menyunggingkan senyumnya.
Kemudian Archilleo kembali bersiap siap untuk pulang apartemennya. Ia akan pergi dari rumah Bunga, namun sebelum itu ia menatap rumah itu sejenak sebelum benar benar meninggalkannya.
