4

993 119 23
                                    

  Typo dikit..

  Rasa panas bagai menggetarkan seluruh tubuh Manjirou. Langkahnya tertatih, bahkan ia harus terima jatuh beberapa kali hingga akhirnya sampai di depan kamar penginapannya.

Suara ombak masih dapat ia dengar ketika tangan begetarnya menutup pintu kamar. Hari ini adalah pemakaman Emma, dan permintaan terakhir dari gadis berambut blonde itu adalah agar abunya ditabur di laut lepas. Dan karena itu Manjirou sekarang justru berada dipenginapan.

"Angghh Yahh~ ahh .."

Manjirou tak pernah menungga, saat ini akan datang. Meski hasil tes minggu lalu menyatakan bahwa dia omega, seharusnya heatnya tak terjadi sekarang.Ia bahkan baru berusia 14 tahun, dan itu masih terlalu dini untuk dirinya.

Feromonnya menguar, aromanya tercium seperti kacang manis dengan tambahan bunga wisteria. Sangat menggoda, dan membuat ruangan memanas. Jam masih menunjukan pukul 7 malam, dan bersyukur semua orang masih ada di kuil untuk penghormatan terakhir pada emma.

"Hah..hah.. Anggh"

"ini sakit, panas, tak enak.."

Manjirou tak punya pilihan selain melepas pakaiannya dan mengocok penisnya sendiri. Sebenarnya ia cukup sering melakukannya, hanya saja hari ini terasa sangat menyiksa baginya.

Ia menangis tak tahan, tubuhnya panas. Lubangnya basah. "Aneh, terasa aneh dibelakang uhh sakit ahh.."

Ini adalah kali pertama, dan Manjirou tak tau bahwa heat rasanya sangat menyiksanya.

Ketika tangannya mulai basah akan percume,  tanganya yang lain meraba lubangnya. Ia masukkan jari-jari kecil miliknya. "uhh! Ahh!.."

Terasa aneh namun nikmat. Tapi Manjirou merasa kurang. Dan ini kali pertama Manjirou menyumpah bahwa ia tak bisa menerima setatus omeganya.

Manjirou masih terbaring di lantai, tergelepar bagaikan ikan ditanah, pintu kamarnya terdobrak. Ryuguji Ken disana. Lelaki itu memiliki nafas yang tersenggal, keringat bercucuran serta seringai yang seram terpasang diwajahnya.

"kau benar-benar kacau, huh omega.."

Feromon tajam merebak didalam ruangan. Ryuguji mengigit bibirnya sendiri, kala tangan mengunci pintu.

Manjirou menciut, tubuhnya yang lemah berusaha mundur kala Ryuguji mendekat perlahan ke arahnya. Tapi Ryuguji bergerak cepat, tangannya menarik kaki Manjirou, membuat lelaki itu menjerit kaget dan membanting tubuh mungilnya ke atas kasur.

"Tu-tunggu, Apa yang, tungguhh Kenchinn ahh~"

Ryuguji menuli, kala lidahnya mulai bergerlia disekitar telinga dan leher Manjirou. Hal sejujurnya, ia tak bisa mengendalikan keinginannya.

Ryuguji ingat, ia berjalan di lorong setelah kembali dari kuil untuk melakukan penghormatan terakhir pada emma. Dan kala itu langkahnya terhenti, ketika hidungnya mencium feromon manis, sangat manis hingga bisa membuatnya tegang saat itu juga.

Ia mengeras, dan berkeringat. Alpha bertubuh tinggi dengan rambut blonde terurai itu segera kehilangan kontrol dirinya saat sampai di depan pintu kamar. Matanya berkabut akan nafsu, tanpa sadar bahwa kamar yang ia dobrak adalah kamar Manjirou.

Ketika bau manis menguar lebih kuat, dan matanya mendapati keadaan seorang omega dilantai saat itu Ryuguji benar-benar kehilangan kesadarannya. Ia mengalami Ruth pertamanya, hanya karena mencium feromon manis yang menggoda itu untuk pertama kalinya.

Bahkan ketika tubuh kecil itu, Ryuguji jilati ia masih tak sadar bahwa omega itu adalah Manjirou. Satu-satunya omega yang sebenarnya harus ia jaga, setelah kematian Emma.

Happy Ending ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang