Pernah dengar catatan bahwa seorang alpha dominant adalah seorang berjiwa paling tinggi, bahkan diatas para alpha lainnya. Spesies alpha dominant memiliki perbandingan 15 banding 1 disetiap kelompok alpha.
Lelaki berambut pirang itu, melangkah membela keramaian. Feromonnya menyebar, menyekik banyak orang yang bersalipan dengannya. Para Beta hanya dapat terdiam, bingung melihat hal-hal yang terjadi disekitar mereka.
Langkahnya mendekat dengan pasti, satu demi satu. Bahkan Akashi tak bisa mengentikan lelaki itu, karena sibuk menangani sang adik yang ikut terpancing akan feromon si alpha itu.
Pintu gedung yang sedikit bertagar itu, dihadang Sanzu. Nafas alpha itu tersengal, dan sungguh kali ini ia ingin menyumpah kenapa hanya ada dirinya saja yang berjaga disini.
"menjauh! Aku tak akan mengizinkanmu mendekat lebih dari ini.."
Sanzu menggerang kesal, feromon bodoh ini sangat menganggunya. Dan ia meyakini lelaki ini adalah lelaki yang benar-benar harus ia habisi.
Ryuguji tak tegar, pelipisnya berkeringat wajahnya memerah. Dalam kondisi banyak hal, jika ia tak benar-benar berkeinginan mengawini Manjirou diatas, ia bisa saja meniduri alpha dihadapannya.
Gigi keduanya bergelutuk, saat akhirnya mereka beradu tinju. Suasana sekitar kembali meramai ketika beberapa ambulan khusus omega yang datang menjemput para omega yang tergelepar dijalanan.
Suara hantaman keduanya, tak terdengar karena ditutup sirine ambulan. Bahkan kala tubuh Sanzu terlempar menatap dinding pintu, lelaki itu masih bangkit berdiri. Bahkan kali ini ia menyempatkan diri mengambil katananya disamping motor.
"hoohh jadi kau tak bisa melawanku tanpa benda itu.." Ryuguji menyeringai, meludahkan darah dari belahan bibirnya.
"peduli setan, selama aku bisa menghalangimu masuk kedalam.."
.
.
.
.
.Mantan lelaki bernomer 2 di Touman, geng besar di 12 tahun yang lalu itu mendobrak pintu kayu dihadapanya dengan kasar. Ia terlihat bertelanjang dada, dengan beberapa luka gores dipunggunya. Kuncir rambutnya lepas, dan terurailah rambut blonde itu menutupi tato naga khasnya.
Nafasnya berat, tapi feromonnya masih kental mengelilingi tubuhnya. Ia sungguh tak habis pikir, pertarungannya dengan lelaki bermabut merah muda tadi.
Siapa namanya? Sanzu?. Ooh ia akan tandai wajahnya. Setelah keinginan sahwat miliknya selesai terurus ia akan berenca beradu dengan lelaki tadi. Jika ia dalam keadaan normal mereka pasti bisa beradu dengan imbang.
Mata Ken menelusuri kamar bergaya minimalis itu. Matanya menangkap sang omega yang masih berdiri di balkonnya dalam diam.
"oii Manjirou.."
Angin membelai masuk saat Manjirou menoleh. Kedua pasang mata itu bertatap dalam diam. Tatapan manjirou kosong, terlihat tak lagi memiliki jiwa. Wajahnya datar dan sedikit kurus, tapi rambut putihnya terlihat bersinar tertempa cahaya dari luar.
Pintu yang tadi Ken buka, sekarang ia tutup dan bahkan menguncinya. Langkahnya termasuk cepat mendekat kearah Manjirou dan mencekal tangan mungil itu.
Si omega menatap ke arah matanya, lalu kembali ke tangan yang mencengkram pergelanganya. "kau mau apa?" tanyanya pelan.
"Tidur denganmu.." Ryuguji Ken menjawab setenang yang ia bisa. Menahan keinginan dirinya untuk benar-benar melempar tubuh mungil itu ke atas kasur.
"Kau lihat wajahku, apa aku terlihat tertarik?"
Ken mengelutukkan giginya kesal, emosi diubun-ubun. Dan itu membuat feromonnya semakin menjadi-jadi. Tapi sepertinya tak terlihat berpengaruh lebih pada sang omega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Ending ✔️
FanfictionIni adalah kisah penghianatan 'tanda' milik keduanya. Sang omega akan meraung panas, juga sang Alpha yang akan kelimpungan akan hasratnya. Semua hal memiliki timbal balik, dan Manjirou percaya ia bisa hidup tanpa Ken di sisinya. Draken x Mikey Ken x...