Meski angin tampak ribut diluar sana, suasana didalam bengkel masih terasa mencekat leher. Todongan pistol ditangan Koko tak memiliki tanda untuk diturunkan, bahkan Ryuguji tampak tak gentar hanya karena todongan senjata tajam itu.
Inupi hanya menghela nafas, agaknya ia tak ingin terlalu ikut campur untuk sekarang. Karena hanya para alpha lah yang memiliki hak untuk berbicara tentang pasangan omega.
Tapi tampaknya Ryuguji dan Koko tak memiliki titik terang perdebatan keduanya. Koko masih tetap kekeh melarang Ryuguji bertemu Manjirou, karena bagaimana pun ia yang melihat sendiri bagaimananya tersiksanya omega ringkih itu.
Bahkan sebenarnya untuk bisa bertahan selama ini adalah suatu keajaiban bagi lelaki mungil itu. Dan itu tidak adil bagi alpha bodoh didepannya untuk mengemis ingin bertemu.
"kau bahkan tak pernah tau apa yang ia rasakan selama ini.."
"Karena itu pertemukan aku dengannya lagi.."
"Lalu apa? Kau akan menyakitinya lagi? Atau meninggalkannya?!"
"Aku akan berada disisinya kali ini!"
Pembicaraan itu tampak alay sekali ditelinga Inupi. Semakin didengar semakin tampak mengecewakan.
Bahkan kala kedua alpha itu tak lagi saling meninggikan suara dan justru jadi beradu jotos, Inupi masih tak ingin angkat bicara.Pikiranya sedang tak ada ditempat untuk mengurusi keduanya. Mari kita pikir ulang semuanya. Manjirou ditandai tanpa sengaja oleh Ryuguji, lalu Ryuguji lupa ingatan akibat kehilangan Emma, dan kemudian Ryuguji jadi mulai meniduri banyak orang dan hal itu membuat Manjirou mengalami serangan panas terus menerus.
Tunggu plotwis menyebalkan macam apa ini. Dan harusnya semua ini segera diakhiri. Pikiran menyebalkan itu hadir, karena bagaimana pun seorang omega tak bisa hidup sendiri tanpa pasangannya, ditambah dalam keadaan seperti ini.
Bayangan bahwa dirinya yang menjadi Manjirou mendadak menghantui pikiran Inupi. Bagaimana perasaan kecewa sekaligus sedih itu pasti bagaikan perasaan jeruk diatas luka.
Inupi mengalihkan tatapannya dari sepatu pada kedua alpha yang tampak ricuh berkelahi. Saling adu jotos, bahkan Koko telah kehilangn pistolnya entah kemana.
Ketika Ryuguji menendang Koko akan mundur lalu membalas dengan tinjuan begitu pula sebaliknya. Tapi jika diteruskan kemungkinan seisi bengkel akan berantakan.
Mengentikan perkelahian 2 alpha sangat beresiko bagi omega seperti Inupi. Jika ia memaksa masuk kedalam pertarungan yang ada dia hanya akan menjadi korban saja.
Jadi dalam diamnya Inupi menyebar feromon omeganya memenuhi ruangan yang nyaris serupa kapal pecah itu. Dan tak sampai menit ketiga, Koko sudah berlari ke arahnya juga merangkulnya posesif lengkap dengan tatapan tajamnya untuk alpha lain disudut ruangan.
"kenapa kau keluarkan feromonmu?" tanyanya setengah terengah.
Inupi membawa wajah itu menatapnya, dan mengusap darah di sudut bibir sang alpha."ayo bicara..."
Sepasang Mate itu berlalu menjauh dari Ryuguji. Meski Koko setengah tak rela, tapi ia tetap melangkah mengikuti tarikan tangan Inupi.
"Ayo bawa dia menemui Manjirou.." ujar Inupi tanpa basa basi.
Koko bahkan sampai tersentak, terkejut mendengarnya "Kenapa? Kau tau kan apa yang ia lakukan.."
"Ko, bukan hak kita untuk menentukan hubungan mereka"
"tapi bukan hak kita juga untuk mempertemukan mereka Pi"
"tapi kita punya kewajiban untuk menolong, mau sampai kapan kau biarkan Manjirou begitu, Koko ingat satu hal kita berdua hanya pemeran pembantu dan tak bisa mengambil tindakan sendiri, kau paham maksudku.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Ending ✔️
FanfictionIni adalah kisah penghianatan 'tanda' milik keduanya. Sang omega akan meraung panas, juga sang Alpha yang akan kelimpungan akan hasratnya. Semua hal memiliki timbal balik, dan Manjirou percaya ia bisa hidup tanpa Ken di sisinya. Draken x Mikey Ken x...