1. Sejenis?

2.7K 176 22
                                    

"Yoo, Megumi-chan, apa aku terlambat?"

Megumi menatap datar albino didepannya ini. Megumi sudah mengabarinya sejak satu jam yang lalu tapi dia baru datang sekarang. Kepala Megumi sudah bersimbah darah.

"Tidak, Sensei tidak terlambat." jawab Megumi datar.

"Sensei dibelakang mu!" peringat Megumi.

Gojo menoleh, wajahnya langsung dihadapkan dengan wajah seorang Sukuna.

"Apa ini yang membuat mu seperti ini Megumi?" tanya Gojo tanpa memalingkan wajahnya.

"Oi oi oi Sukuna, kau apakan muridku hm?" tanya Gojo semakin mendekatkan wajahnya.

"Aku tidak melakukan apapun. Dia yang menolakku." jawab Sukuna datar.

"Lalu, kenapa ini berlubang?" tanya Gojo sambil menunjuk dada Sukuna, tidak, bukan Sukuna, melainkan dada Yuuji.

Sukuna hanya menggidikkan bahu acuh dan berjalan ke samping Gojo kemudian memegang pundaknya.

"Aku ada urusan dengan Megumi, lebih baik kau urus makhluk sejenismu yang ada disana." ucap Sukuna.

Gojo melihat kedepan, ada seorang gadis berambut panjang biru terang di depan sana. Gadis itu memakai kaca mata hitam bulat.

"Siapa dia?" tanya Gojo.

"Aku tidak tau, dia tiba-tiba datang dan membantu Megumi, tapi energi kutukannya sangat lemah atau mungkin aku tidak bisa merasakannya. Tapi dia sangat menarik."

Gojo berjalan menghampiri gadis itu dan Sukuna menghampiri Megumi.

"Hai gadis manis, siapa kau?"

Gadis itu tampak terkejut saat melihat Gojo. Pria ini sangat tinggi! Mungkin tingginya sampai dua meter. (Name) harus mendongak jika ingin melihatnya, apalah daya (Name) yang tingginya hanya 157 cm.

"Namaku (Name)." jawab nya.

"Baiklah (Name)-chan, sedang apa kau disini?" tanya Gojo.

"Tadi aku melihat ada yang bertengkar jadi aku membantu."

"Kau membantu Megumi? Tapi kenapa dia tetap terluka?"

(Name) menunduk, "Aku tidak memiliki energi kutukan."

"Tapi aku bisa merasakan energimu."

"Aku tidak bisa mengendalikan kekuatanku." jawab (Name) lesu.

"Benarkah? Bagaimana kalau kita coba bertarung?"

(Name) langsung terbelalak kaget, "Apa? Bertarung? Bukankah aku baru saja mengatakan kalau aku tidak bisa mengendalikan kekuatanku, dan kau malah mengajakku berduel?"

Gojo hanya mengangguk tersenyum, dan sedikit merendahkan tubuhnya kemudian merenggangkan tubuhnya.

"Daijobu, boku wa saiko dakara." ucap Gojo percaya diri.

(Name) mulai menyerang Gojo, tapi energi yang dia keluarkan tidak seberapa.

Dan Gojo, dia terus menghindari serangan (Name) dengan terus berpindah tempat mengelilingi (Name).

(Name) terus berdecak sebal, sejak umur 10 tahun hanya sedikit energi yang dapat dia gunakan. Dia tidak tahu bagaimana cara menggunakan kekuatannya.

Gojo secara tiba-tiba muncul tepat dibelakang (Name) dan menyentuh pundaknya.

Dia sangat terkejut karena tiba-tiba merasakan energi yang besar.

"(Name)?......" panggil Gojo pelan.

(Name) berbalik dengan mata yang tertutup, kaca matanya sudah jatuh ketanah. (Name) membuka matanya perlahan. Mata (Name) menjadi biru menyala. Rambut (Name) pun semakin memutih hampir seperti rambut Gojo.

"Mata yang sama sepertiku." gumam Gojo.

"Aneh."

Gojo pun kebingungan melihat (Name) yang secara tiba-tiba berubah. Tatapan mata (Name) sangat sulit diartikan. Aura yang dia pancarkan pun sangat berbeda dibanding tadi.

Gojo melepaskan tangannya dari pundak (Name).

(Name) mundur beberapa langkah. Dia membuat jarinya seperti pistol dan mengarahkan nya ke Gojo. Ada sebuah bayangan tipis terlihat seperti sebuah senapan di tangan (Name).

Tatapan mata (Name) pun tak lepas dari Gojo. Tapi tatapannya terlihat kosong.

Dia sedikit menarik tangannya, seperti orang yang telah menembakkan peluru dari pistol.

"Uhuk,"

Gojo terpental sedikit kebelakang dan memuntahkan darah. Ini pertama kali dalam hidupnya dia seperti ini.

Gojo memegang perutnya dan mengusap sisa darah di bibirnya.

Setelah menembakkan energi yang cukup besar, (Name) langsung ambruk ke tanah.

Gojo berjalan mendekat ke (Name) yang sudah pingsan. Rambut (Name) yang tadinya memutih kini kembali membiru. Auranya pun tidak sepekat tadi.

"Baiklah, (Name)-chan kau sangat menarik." ucap Gojo sambil tersenyum tipis.

Dia mengganggkat (Name) dan menggendongnya ala bridal style.

Dia berjalan menghampiri Sukuna dengan Megumi yang sudah digendong Sukuna seperti karung beras.

"Kau apakan Megumi?" tanya Gojo.

"Dia kehabisan terlalu banyak darah." jawab Sukuna dingin.

"Hei apa kau tidak ingin bertukar dengan Yuuji?"

"Kau pikir bocah itu kuat menggendong Megumi?" cibir Sukuna.

"Ah, ya, kau benar juga."

"Jangan lupa perbaiki tubuh murid ku." lanjut Gojo.

Mereka berdua pun pergi ke SMA Jujutsu dengan bawaan masing-masing.

Tbc.

Apa kalian bisa melihat ending dari cover?(͡° ͜ʖ ͡°)

28-10-2021

Rambut mbak nem kira kira gini

Rambut mbak nem kira kira gini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lose [GojoxReader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang