Sudah satu pekan berlalu sejak kejadian itu tapi Name masih belum sadarkan diri. keadaan Gojo saat ini benar-benar kacau. Gadisnya itu tak menunjukkan tanda bahwa ia akan kembali sadar. Saat ini Name sudah seperti mayat hidup tak ada respon apapun dari tubuhnya.
Gojo menyesal, tak seharusnya ia meninggalkan name hari itu. Ia tak tahu apa yang terjadi disana. Ia hanya tahu berdasarkan dengan cerita yang di ucapkan Nanami. Yang ia tahu saat ini adalah Name itu unik, ia berbeda dengan lainnya.
Walau pun Name tak sadarkan diri, aura kuat dan cukup pekat masih terasa disekitarnya. Gojo dapat merasakan itu tapi ia tak tahu apa itu.
Gojo masuk ke kamar Name dengan rambut berantakan, ia duduk disisi kasur menatap lekat wajah Name yang tak sadar. Dokter sudah memeriksanya, semuanya normal, tapi mengapa ia tak sadarkan diri?
Gojo mengulurkan tangan, memegang tangan Name yang terasa sedikit dingin. Mengusapnya dengan lembut kemudian mengecupnya pelan.
"Hei, apa kau tidak rindu denganku? Apa kau tak bosan tidur seperti ini terus?" tanya Gojo pada Name walau ia tahu tak akan ada respon darinya.
Albino itu menghela nafas, hari-hari nya terasa sepi tanpa Name. Harinya sudah tak berwarna seperti dulu. Pelanginya sudah redup.
...
Hari sudah cukup larut, jam menunjukan pukul 21.30 Gojo baru saja pulang dari pekerjaannya. Dikediamannya yang megah kini sepi tak ada suara ribut dari gadis kesayangannya.
Ia langsung mandi dan berganti pakaian. Gojo berjalan ke dapur dan mengambil sekaleng alkohol di lemari es dan meminumnya dalam sekali teguk an. Lelaki itu menaruh bekas kaleng tersebut sembarangan kemudian berjalan naik ke lantai 2 untuk tidur bersama Name.
Gojo selalu menemani Name dimalam hari. Ia sama sekali tak bisa melepaskannya. Satu pekan ini, Gojo tidur tak seperti memeluk manusia tetapi boneka. Tak ada bergerak sedikit pun dari gadis itu.
...
Suara burung berkicau menganggu tidurnya. Cahaya matahari yang menembus gorden membuat ruangan tersebut terang. Mau tak mau Gojo membuka matanya walau ia masih mengantuk.
Goji meraba disamping tempat tidurnya. Kosong. Tak ada seseorang disana.
Hilang. Name hilang dan Gojo tak menyadari itu. Gojo selalu menjadi orang yang sangat waspada. Ia biasanya sensitif terhadap gerakan walau hanya sedikit. Tapi kali ini ia lengah.
Albino itu segera bangun dan turun. Ia berteriak, suara bariton nya menggema di seluruh rumah.
"SEMUANYA BERKUMPUL!" perintahnya.
Semua orang yang ada dirumah itu berkumpul langsung menghadapnya dengan perasaan takut. Jika tuannya seperti ini sudah pasti bahwa dia sedang marah.
"dimana Name?" tanyanya.
Hening. Tak ada yang menjawab, semuanya saling pandang satu sama lain.
"SAYA TANYA DIMANA NAME?!"
"a-anu tuan, bukankah nyonya Name ada dikamarnya?" jawab salah seorang pembantu dengan ketakutan.
"Iya semalam dia ada, tapi pagi ini tidak ada!" jawab Gojo.
Semuanya diam dan kebingungan. Bukankah Name tak sadarkan diri atau bisa dibilang koma? Bagaimana bisa dia hilang.
"APA TIDAK ADA SEORANG PUN YANG MELIHATNYA?" tanya Gojo kesal.
"T-tidak tuan, dari semalam saya berjaga digerbang, tak ada seorang pun yang keluar." jawab satpam
Gojo mengacak rambutnya frustasi. Sudah cukup ia melihat gadisnya tak berdaya, dan sekarang dia hilang?
"sialan."
Gojo segera meraih kunci mobil nya dan menuju SMA Jujutsu. Siapa tahu Name ada disana.
...
Sesampainya disana Gojo segera menemui Nobara, dan Megumi.
"Apa kalian melihat Name? Apa dia kesini?" tanya Gojo berharap mendapat jawaban yang dia inginkan.
"Apa? Name? Bukannya dia koma?" Tanya Nobara balik.
"Dia hilang!"
Sontak Nobara dan Megumi terkejut.
"B-bagaimana bisa?" tanya Megumi.
"Mana aku tahu! Dimana Yuuji aku harus bertanya padanya juga!"
"Dia sedang mandi." jawab Nobara.
Gojo berdecak kesal. Ia berfikir tempat mana yang memungkinkan untuk Name datangi.
Gojo langsung berpikir untuk menghubungi orang tua Name.
Ia memencet nama ayah Name diponselnya dan menelponnya.
"Halo, tuan Itsuka?"
"Ya halo, ada apa Satoru menelpon pagi-pagi seperti ini?"
"Apakah Name pulang kerumah tuan?"
"Tidak, Bukankah dia bersama mu? Apa dia sudah sadar?"
"Maaf aku harus mengatakan ini, tapi Name hilang!"
"Apa?! Bagaimana bisa? Kau sudah mencarinya?"
"Sudah tapi belum ketemu."
"Aku akan menyuruh anak buatku juga untuk mencarinya. Mungkin kami juga bisa melacaknya."
"Baik terimakasih dan maaf tuan aku sudah lalai menjaganya."
"Tidak apa-apa Satoru, mungkin ini sudah waktunya."
"Waktu apa tuan?"
Tut
"Halo halo tuan?"
telepon dimatikan secara sepihak, membuat Gojo tak dapat bertanya lebih banyak lagi.
"ARGHHH ADA APA SEBENARNYA INI?!"
Gojo benar benar frustasi. Apa yang sebenarnya terjadi ia tak tahu. Gojo yang biasanya tahu segala hal kali ini ia tak tahu apa pun. Ia tak tahu apapun mengenai gadisnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lose [GojoxReader]
Romance"Mari bertemu dikehidupan selanjutnya sebagai sepasang manusia yang tetap saling mencintai, Satoru." -Itsuka (Name) Menceritakan sepasang manusia yang tanpa sengaja dipertemukan. Dan dipisahkan oleh takdir yang teramat menyakitkan. "Maaf, aku sudah...