⚠️⚠️⚠️
⛔⛔⛔"(Name)-chan, bangunn!" panggil Gojo, sejak 10 menit yang lalu dia terus mengetuk pintu kamar (Name) tapi tak kunjung mendapat jawaban.
Gojo mencoba membuka pintu kamar (Name), "Tidak dikunci."
Gojo pun masuk ke kamar (Name). Kamar yang menjadi tempat tinggal (Name) sejak beberapa hari yang lalu. Albino itu mendapati (Name) yang masih tertidur dengan damai.
Gojo duduk ditepi tempat tidur (Name). Tangannya terulur mengelus rambut biru panjang milik (Name).
"Rambutmu sangat indah (Name)."
(Name) melenguh saat merasakan ada sesuatu yang menyentuh rambutnya. Perlahan dia membuka matanya, mata merah menyala nya langsung bertemu dengan mata biru milik Gojo. Beberapa detik mereka tenggelam dalam mata satu sama lain. Sampai pada akhirnya (Name) memutusnya terlebih dahulu.
"(Name)-chan, cepat bangun dan mandilah kemudian kita sarapan."
"Sensei, aku masih mengantuk." rengek (Name) sambil mengerubuti dirinya dengan selimut.
"Kau tau? Aku sudah mengetuk pintu kamarmu selama sepuluh menit tapi kau tak kunjung bangun. Kau benar benar tidur seperti babi." ejek Gojo.
"Hei siapa yang Sensei sebut babi?!" (Name) langsung membuka selimutnya dan menatap Gojo sinis.
"Siapa lagi kalau bukan kau?"
"Sekarang aku mau meminta kompensasi untuk sepuluh menitku." lanjutnya.
"Ah sial,"
Baru satu detik selesai berucap kini bibir (Name) sudah dilumat oleh Albino itu.
(Name) hanya diam menerima setiap lumatan yang diberikan Gojo tanpa mau membalasnya.
"(Name) balas ciumanku!" perintah Goji disela-sela ciumannya.
(Name) tetap diam tak membalas. Gojo yang kesal pun menggigit bibir (Name).
"Aw, sshhhh"
Mulut (Name) yang terbuka membuat Gojo semakin bersemangat. Bibir (Name) setelah bangun tidur memang sangat menggoda karena bibir mungilnya menjadi sedikit lebih tebal.
Albino itu melumat bibir (Name) dengan rakus. Bibir yang kini menjadi favoritnya. Beberapa hari (Name) tinggal dirumahnya menjadikan Gojo semakin berani untuk mencium (Name) sesuka hatinya.
(Name) mengalungkan tangannya keleher Albino itu dan membalas ciumannya. Kini posisi mereka terlihat sangat vulgar dengan Gojo yag berada di atas (Name).
Entah mengapa (Name) merasa ciuman Gojo pagi ini terasa berbeda dengan biasanya. Senseinya ini lebih rakus dan sedikit kasar.
"Ngghh, se-sensei cukuphh!" (Name) memukul dada bidang Gojo karena dia sudah kehabisan oksigen.
Bukannya berhenti kini mulut Gojo turun ke leher jenjang nan mulus (Name).
Albino itu meniup-niup leher (Name) membuat tubuh (Name) serasa meremang. Gojo menggigit leher (Name) meninggalkan bekas merah keungunan disana.
"Ngghhhh"
"Tubuhku, rasanya aneh."
Ini adalah perasaan yang tidak pernah dirasakan (Name). Tubuhnya serasa disetrum listrik. Sangat lemah dan tak berdaya. Dia hanya bisa mengikuti alur permainan Gojo.
Albino itu menyibakkan selimut (Name). Matanya langsung terpukau dengan tubuh (Name). Baju yang berantakan, wajah memerah, bibir yang basah dan nafas yang terengah-engah membuat (Name) semakin terlihat menggoda dimata Gojo.
Gojo kembali mencium bibir ranum (Name). Tangannya menelusup masuk kedalam baju (Name). Menelusuri perut, dan semakin naik keatas hingga ke dada (Name). Dada yang tidak terbalut apapun membuat Gojo semakin mudah melaksanakan aksinya.
Tangan Gojo bermain-main di gundukan kenyal yang terasa pas ditangannya.
(Name) merasakan ada sesuatu yang menonjol disela-sela pahanya.
(Name) terus mencoba untuk memurnikan pikirannya. Hingga akhirnya dia sadar dan mendorong Gojo hingga terjatuh dari tempat tidur.
"Aw, (Name)..." pekik Gojo kesakitan.
(Name) membalut dirinya menggunakan selimut dan hanya penampakkan kepalanya saja.
"Mesum!"
"Apa sensei berfikir untuk melakukan itu pada gadis dibawah umur?"
"Ternyata Kugisaki benar, Sensei mesum!"
"(N-name)-"
Kata-kata Gojo terpotong oleh ucapan (Name).
"Bahkan umurku belum genap 17 tahun!"
"Maaf, aku kelewatan," Albino itu menundukkan kepalanya, dia sangat merasa bersalah.
(Name) mengalihkan pandangannya kearah lain. Dia benar-benar kesal dengan Gojo saat ini.
Gojo berdiri dan kembali menghampiri (Name).
"(Name)... Maaf kan aku,"
(Name) tetap diam tak menjawab.
Gojo duduk tepat dibelakang (Name).
"Maaf, aku benar-benar minta maaf, aku tidak berniat melakukan itu."
"Nee~ (Name)-chan, jangan diam saja.."
"Aku benar-benar tidak bisa mengendalikan diriku tadi.."
"Mesum!" ucap (Name).
"Hei, aku bukan orang yang seperti itu." elak Gojo.
Albino itu memberikan diri memeluk (Name) dari belakang.
"Maaf, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi." ucap Gojo lembut.
"Pergi kau!"
(Name) berusaha melepaskan pelukan Gojo. Bukannya terlepas Gojo malah membuang selimutnya dan semakin mengeratkan pelukannya.
"(Name)-chan maafkan aku.."
"Pergi!" (Name) terus bergerak, berusaha melepaskan diri dari Gojo.
"(Name), kalau kau terus bergerak aku tidak akan menjamin apa yang terjadi selanjutnya!"
Mendegar ucapan Gojo (Name) langsung berhenti bergerak. Dia tidak mau hal seperti itu terjadi pada dirinya.
Gojo sedikit melonggarkan pelukannya saat (Name) diam.
"Kesempatan."
(Name) langsung melepaskan diri dari Gojo dan berlari menuju kamar mandi. Dia langsung mengunci pintu kamar mandi.
Gojo yang melihat itu hanya diam ditempat.
"Sial sial sial, (Name) pasti marah padaku."
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lose [GojoxReader]
Romance"Mari bertemu dikehidupan selanjutnya sebagai sepasang manusia yang tetap saling mencintai, Satoru." -Itsuka (Name) Menceritakan sepasang manusia yang tanpa sengaja dipertemukan. Dan dipisahkan oleh takdir yang teramat menyakitkan. "Maaf, aku sudah...