14. jijik

477 35 2
                                    

"Menjijikkan."

(Name) menatap jijik domain Mahito yang terdiri dari puluhan tangan itu.

Yuuji masih ada diluar dan Nanami ada didalam. (Name) melompat turun dengan anggun.

"(Name)-chan, kau masih ada disini?" tanya Yuuji kaget saat (Name) tiba-tiba ada disampingnya.

"Itu tidak penting. Apa Nanami ada didalam?" tanya (Name).

"Iya Nanami-san ada didalam. Aku ingin masuk tapi tidak bisa." jawab Yuuji.

Setelah mendengar jawaban Yuuji, (Name) langsung masuk ke dalam domain mahito dengan mudahnya.

"Tunggu, (Name) jangan!" cegah Yuuji.

Terlambat (Name) sudah masuk kedalam sana. Yuuji kembali mencoba menerobos masuk tapi dia tetap tidak bisa. Tangannya sampai berdarah memukul-mukul bagian luar domain Mahito.

(Name) sudah masuk kedalam domain Mahito. Dia menatap jijik tangan-tangan jelek itu.

Nanami kaget karena (Name) tiba-tiba masuk dengan mudahnya. Begitu pun dengan Mahito. Bagaimana bisa ada orang yang menerobos domainnya.

"Nanami lebih baik kau pulang. Kau ada digenggaman Mahito, ini berbahaya untukmu." ucap (Name).

"Bagaimana kau bisa masuk kesini (Name)?" tanya Nanami bingung. Nanami tak kalah bingung karena rambut serta mata (Name) yang berubah. tetapi ia masih bisa mengenalinya.

"Itu tidak penting."

Lagi-lagi (Name) menjentikkan jarinya. Dalam sekedip mata Nanami langsung menghilang dari sana.

"Gadis manis, bagaimana bisa kau masuk kesini?" tanya Mahito.

"Menjijikkan." (Name) tak menghiraukan pertanyaan Mahito. Matanya terus memandang tangan-tangan di sekitarnya dan dibawahnya.

"Beraninya kau!" geram Mahito.

"Tidak apa-apa kau menghina domain ku. Lagi pula kau tidak akan bisa keluar dari sini Hahahaha"

(Name) menatap sinis Mahito. Dia duduk begitu saja didepan Mahito. Sebuah kursi dengan puluhan bunga mawar muncul saat (Name) duduk.

Posisi duduknya terlihat sangat angkuh. Hampir seperti Sukuna. Dia menumpukan wajahnya disalah satu tangannya.

"Kau tau? Aku sangat malas berurusan dengan mu. Tapi kau sudah mengganggu temanku." ucap (Name) menatap dingin Mahito.

Mata (Name) benar-benar menyala. Dan rambutnya sudah sepenuhnya memutih.

Mahito yang ada didepan (Name) masih kebingungan.

"Siapa gadis ini? Dari mana kursi itu muncul?" pikir Mahito.

(Name) mengulurkan tangannya kesamping. Sebuah tanaman rambat muncul dari tangannya. Tanaman itu keluar dari domain Mahito.

(Name) menarik Yuuji masuk kedalam dengan tanaman rambat itu. Tepat saat Yuuji sudah berada disamping (Name). (Name) menatap dalam mata Yuuji.

Jiwanya masuk kedalam tubuh Yuuji untuk menghampiri Sukuna.

"Sukuna aku butuh bantuanmu." ucap (Name) saat dia sudah menemukan Sukuna yang tengah duduk diatas tumpukan tengkorak.

"Siapa kau?" tanya Sukuna menatap nyalang (Name).

"Tidak penting. Urus Mahito."

"Tidak. Siapa kau seenaknya memerintahku?" tolak Sukuna.

"Aku ibumu." jawab (Name) ngawur.

(Name) berdecak, kemudian dia berpindah tempat tepat dibelakang Sukuna dan menendangnya untuk turun dari sana.

Lose [GojoxReader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang