Sebuah rasa yang selalu menjadi sendu apabila terus diingat.
Sebuah kata yang kurangkai untuk selalu merindukan sendu.
Sebuah air mata yang selalu membuatku merasa pilu.
Duka akan tetap menjadi Duka
Apabila terus dikenang.
Rindu akan tetap menjadi Rindu
Apabila tak pernah bertemu.
Sategorreng"Oma hari ini membosankan sekali!" teriak seorang gadis berkuncir dua yang, tengah sibuk berpikir apa yang akan dia lakukan.
"Oma Deja mau main!"
"Tapi main sama siapa?"
Gadis itu masih saja berteriak walaupun ia tahu bahwa neneknya tak pernah bisa menyahuti ucapannya, tapi apabila omanya bisa menyahutinya mungkin dia sudah dibuang kehutan.
Deja berjalan keluar dari rumahnya, berjalan menyusuri jalanan yang sepi berharap menemukan keramaian, titik panadangnya tertuju kepada anak-anak yang sedang bermain di pinggir jalan, hal itu mengingatkan dirinya tentang sesuatu yang ia sukai 'Anzel'
#Falshback
"Anzel, Deja dapet bunga!!!" teriak gadis kecil dengan tangan yang memegang tangkai bunga matahari.
"Deja!, jangan diambil kasian bunganya!" anak laki-laki yang tadinya hanya berdiri dihadapan gadis kecil itu kini mulai melangkah mendekati tempat bunga matahari itu tumbuh.
"Kenapa kasian?" gadis kecil itu menyerahkan bunga matahari kepada laki-laki di hadapannya.
"Karena aku suka bunga matahari, dan aku ga mau kalau nanti bunga matahari yang ada di sini bakalan punah karena diambilin sama kamu terus!!" Anak laki-laki itu kembali menancapkan tangkai bunga matahari kedalam tanah.
"Emang bunganya bisa hidup lagi ya, kalau cuma digituin?"
Anak laki-laki itu mengangkat kedua bahunya menyahuti ucapan gadis kecil yang tengah berdiri di sampingnya.
"Anzel aku mau bunga ini ya!" gadis kecil itu kini beralih memetik tangkai bunga mawar yang letaknya tak jauh darinya.
"Ya udah ambil aja!"
Selang beberapa detik Anzel kecil baru saja berbicara kini terdengar tangisan dari gadis yang sedang memetik bunga mawar.
"Kenapa nangis?, kamu jelek kalau nangis!!"
"Bunga mawarnya gigit tangan aku." gadis itu terus menangis menatap tangannya yang sudah berdarah terkena duri bunga mawat tersebut.
"Jangan nangis, makannya suka aja sama bunga matahari, jangan bunga mawar!"
"Bundaa sakiiit!!" Gadis itu berteriak memanggil bundanya.
"Bunda kamu udah meninggal, dia ga bakalan datang!" ucapan Anzel barusan berhasil membuat Deja semakin menangis.
"Omaa Anzel jahat!!"
#flashbackoff
"Bunda Anzel udah ga mau main sama Deja ya?"
"Anzel sekarang pergi-pergi terus!"
~🌻🌻~
KAMU SEDANG MEMBACA
Form His Diary | Haechan (end)
Teen FictionForm His Diary. Bermula dari persahabatan antara Bagaskarey Anzel Alderian dengan gadis manis yang bernama Jesie Joane Deja. Persahabatan berjalan begitu baik, dari mereka berumur tujuh tahun, hingga keduanya menginjak umur dua puluh satu tahun. Ke...