beetwen there and not

14

" AKKKHH "

" eh anj-, siapa tuh? "

Tania melihat sebuah ruangan dengan pintu yang terbuat dari kayu seperti tidak terawat. Ini aneh.. kenapa ruangan itu saja yang terlihat suram?

" permisi?

BASTIAN??? "

Seorang cowok yaitu bastian, anak inti dari geng 'swordking' dirantai dengan kejam. Tangan yang terangkat keatas dengan rantai yang melingkar dipergelangan tangannya. Muka yang sudah membiru dan tubuh penuh dengan luka sayatan.

" lo ngga papa? Sumpah, siapa yang bikin lo jadi kayak gini? "

Ucap Tania sambil mencoba membuka rantai yang ada dipergelangan tangan Bastian

" p-pergi d-dari sini.. uhuk.. "

Bastian terbatuk bersamaan dengan darah yang keluar dari mulutnya.

" sistem, tukar point dengan pistol, cepat!! "

Batin Tania sambil berteriak. Tiba tiba ditangan Tania terlihat pistol desert eagle

TING!!

Point anda berkurang 2.

Tania tidak mendengar itu. Saat ini dia fokus untuk menembak rantai yang ada dipergelangan tangan Bastian. Yang mana Bastian sudah jatuh pingsan dengan wajah pucat.

DOR!
DOR!

Suara 2 tembakan pistol itu menggema diruangan yang tampak seperti ruangan penyiksaan itu.

" huft.. untung aku sering berlatih menggunakan pistol. Bastian? Hey? "

Tania yang tidak mendengar ada jawaban dari Bastian berusaha untuk tenang.

" baiklah, bagaimana cara keluar dari sini? "

" sistem, bisakah kau menunjukkan struktur tempat ini? "

" baik tuan.. "

Setelah system mengatakan itu. Kini dihadapan Tania terlihat ada sebuah layar ilusi yang memperlihatkan garis garis, nama nama tempat, Pergerakan orang orang, dan letak tempat cctv.
Tania berjalan sambil membopong Bastian yang sedang memegang perutnya. Untung Bastian setengah sadar jika tidak, bisa bisa Tania kesusahan untuk membawa Bastian keluar.

Tania menembak cctv disetiap tempat yang dia lewati. Walau ini sangat beresiko. Antara ketahuan ditepat pengawas dan suara tembakan pistol yang menggelegar. Suara derap kaki banyak orang menambah kesan menegangkan bagi Tania dan Bastian.

" ayo, lewat sini.. "

Ucap Tania menuntun Bastian. Keluar dari tempat yang seperti labirin dengan bantuan system. Tania mencari kendaraan yang bisa dipakainya dibelakang tempat itu.
Terlihat motor tua yang ditutupi kain coklat, Tania langsung menaikinya dengan Bastian yang dia ikat dengan kain agar tidak terjatuh

BRUM
BRUMM

Tania Melaju dengan kecepatan diatas rata rata sambil menghindari tembakan tembakan yang menghujani mereka. Tania membawa Bastian ke apartmen yang berasal hadiah dari misinya.

.

Esoknya

" eungh... ini dimana? "

Bastian terbangun dari pingsannya dan meringis saat merasa lukanya terasa perih.

"oh kau sudah bangun? Ini minum "

Ucap Tania sambil membantu Bastian untuk meminum air putih.

" bagaimana? Apa lukanya masih terasa perih? "

Tanya Tania dan dibalas anggukan oleh Bastian

" ini bubur gue baru buat. Habisin, biar ceper sembuh! "

Ucap Tania dan langsung pergi dari sana.

" dia tidak bertanya apa apa? "
Batin Bastian terheran heran

Meanwhile ditempat Tania
" sumpah! Hadiah apaan tuh? Kunci special yang membawa gue ke alam baka gitu? Dan lagi ngapain si Bastian dirantai gitu? Huwaa.. gue buat musuh namanya ini.. "

Ucap Tania frustasi. Iyalah frustasi, dia kira bakal dikasih surga cogan atau surge makanan gitu? Ini malah mau mati dengan hujan tembakan.
Tania beranjak dari duduknya dan pergi kekamar yang ditempati Bastian

" lo disini aja. Gue mau sekolah. Kalau lo mau makanan yang lain ada dibawah. Dan ini. kalau butuh sesuatu, lo bisa telfon gue. "

Ucap Tania sambil memberi sebuah Handphone yang sudah berisi nomor hpnya. Bastian terdiam, bagaimana cara menebus kebaikan Tania ini? Bastian merasa hutang nyawa kepada Tania

" makasih Tania.. "
Ucapnya sambil berkaca kaca

" hmm. Sama sama. Gue sekolah dulu ya. Lo kalau bisa disini aja. Gue rasa orang orang itu menyebar untuk mencari lo. "

Ucap Tania sambil mengelus kepala Bastian sekilas lalu pergi dari sana.

" Sistem? Lo udah hapus semua cctv dijalan yang kita lewati kan? "

" sudah tuan. Setelah anda sampai diapartmen, saya langsung menghapus semua cctv yang anda lewati. "

"hmm.. bagus. "

Sekolah I.L.S

" baiklah anak anak. Semua diharap berkumpul. Karena hari ini adalah hari dimana kita akan berlomba dengan sekolah Q.S internasional. Kita sudah berlatih selama berhari hari yang lalu. Bapak harap sekolah kita menang disemua bidang. "

Ucap bapak kepala sekolah dengan lantang.

Terlihat dari luar anak anak sekolah Q.S. berbaris rapi dengan anak anak berpakaian almamater yang mungkin saja adalah osis, menuntun mereka.
Di sebelah murid I.L.S juga terlihat para osis dengan almamater berwarna hitam dengan rangkaian berwarna emas dileher mereka menyuruh para siswa/I untuk berbaris rapi.

" an, kak Alfian ganteng banget ngga sih. Kakak lo untuk gue aja ya! "

Ucap Mila sambil berbisik kepada Tania. Ya, hanya Mila yang Tania beritahu jika Alfian adalah kakaknya.

" serah lo deh. Tapi, dia mau ngga sama lo? Ahaha "

Ucap Tania sambil tertawa. Untung saja dia memakai masker, dengan sedikit paksaan tentunya.

" sebelum kita berlomba hari ini, kita akan sarapan dulu. Untuk anak Q.S. bisa bertanya dengan anak I.L.S dimana kantin I.L.S berada. "

Ucap Alfian sebagai ketua osis dengan lantang dan dingin.

" kita makan dimana nih ? "

" gue ngga lah. Gue ngga mau buka masker soalnya. "

Ucap Tania dan dihadiahi dengan tabokan oleh Mila

" anjir, sakit Mil. "
" lo tenang aja. Kita kan ada perpustakaan. "
" terus? "

" ih, kok otak lo lemot banget sih?! Kita makan disana lah! "

" ngga ngga!! Disana itu tempat untuk membaca buku bukan tempat makan. Mending kita ke Rooftop. "

" Okeh, kita beli makanan dulu. Lo mau apa? Biar gue pesenin"

" roti rotian aja. Sama jus jeruknya satu. Gue tunggu disini. "

Mila mengangguk. Kini Tania menjadi pusat perhatian karena tingginya apa lagi rambut sebahunya menambah kesan badgirlnya.

TBC

Bing gabut, bing up awokawok

Jangan lupa Vote and komen

Eheh guys... Jadi Bing kilap Tania itu enam bersaudara okay! Kakak pertamanya ini yang lebih penting perannya.

Okeyy...

Nextt?