28

8K 1K 75
                                    

??? POV

Haah… sebenarnya kau dimana Tania?

Sudah 3 tahun, 5 bulan, 2 hari, 6 jam, 20 menit, dan 12 detik 13, 14…

Dimanapun aku berada… rasanya aku selalu melihatmu. Huh… dan lagi kenapa kamu harus pergi tanpa bilang terlebih dahulu?

Setiap aku ingin melupakanmu, tapi aku malah semakin merindukanmu..
Tania…

.

   “oh iya! Gimana dengan hadiah misi gue?”

“anda belum melangkahkan kaki anda disana Tuan..”

“yah… harus masuk kuliah dong? Bodo ah, gue mau makan aja!”

“Leo, saya akan keluar sebentar. Kalian tidak usah mengikuti saya.”

Ucap Tania kepada asistennya.

.

“one matcha latte and one burger!”
“okay miss, please wait!”
“hm..”

Kini Tania sedang berada disebuah café yang dimana tempat duduknya dipisah dan tertutup. Seperti satu ruang makan ditutup untuk beberapa orang. Tania membuka kacamatanya dan maskernya, dia sengaja memilih tempat makan yang seperti ini agar tidak usah membawa makanannya pulang.

“ini pertama kalinya gue makan di café setelah tiga tahun lamanya!!”

“e-e eexcuse me! T this is the- the food!”

“thankyou”

In another side..

“semua meja penuh…”-??

“sir? Do you have any problem?”

“full?”

“eumm… there, only one girl sat there. I think you can ask her to share a seat..”
(eum.. disana, hanya satu cewek duduk disana. Saya rasa anda bisa memintanya untuk berbagi tempat duduk)

Ucap waiters tersebut dengan ramah kepada pria itu

Pria itu berjalan dengan bermain handphonenya dan langsung duduk dihadapan Tania tanpa meminta izin dan berkata apapun.

“ngapain nih orang?”
Batin Tania aneh saat melihat seorang pria yang tidak dikenalnya duduk dengan seenak jidat dihadapannya.

“what are you doing sir?”
Ucap Tania memberhentikan acara makannya

“other places are full, the Waiter told me to join you here.”
Ucap pria itu masih berkutat dengan handphonenya, bahkan melirik Taniapun tidak.

“oh. Biarin ajalah, lagian dia ngga liatin gue juga..”

Drrt
Drrt

“Daddy?” -Tania
“hello dad?”

“hey! Kenapa tidak menelpon Daddy jika sudah sampai di London?”

“I’m sorry Dad, setelah mendarat aku langsung berangkat keperusahaan. So, Tania tidak ingat tentang itu, I’m sorry..”

DEG

“Tania?”

Pria yang berada didepan Tania langsung terdiam mendengar nama ‘kekasih’nya yang selama ini dia cari, sedangkan Tania masih berbicara dengan Sean. Pria itu menoleh melihat kearah Tania. Pupil matanya bergetar melihat Tania yang sedang mengoceh kepada orang yang sedang ditelfonnya.

“oh iya dad, peliharaan Tania yang didalam kamar to-“

Tak

  “kamu dari mana aja selama ini Tania? Saya selama ini selalu mencari kamu diseluruh penjuru dunia. Akhirnya takdir mempertemukan kita kembali…”

“maaf, anda siapa?”

“gila! Ni orang siapa? Ganteng banget woi!”

“bisa bisanya kamu lupa dengan saya. Saya Albert! Saya tahu saya tambah tampan..”
Ucap Albert sambil tersenyum miring membuat Tania tersadar dari lamunannya.

“eh bentar… Albert? Albert siapa anj?”

“maaf sepertinya anda salah orang. Saya tidak pernah mengenal orang dengan nama Albert!”
Ucap Tania yang sepertinya memang melupakan keberadaan Albert. Oh sebegitu tidak penting kah Albert hingga dilupakan.

“terserah apa kata kamu. Saya akan memberikan semua yang saya miliki kepada kamu, jadi tolong jangan pergi dari saya.”

Ucap Albert kembali memeluk Tania.

“begitu juga dengan nyawa anda?”
“tentu!”
Albert dengan cepat menjawab pertanyaan Tania. Tegas dan tanpa ragu.

“sistem… dia ini siapa sih?”

“sepertinya anda memang tidak mengingatnya tuan… orang yang sedang memeluk anda sekarang ini adalah Albert Dario. Orang yang pernah membantu anda pulang saat anda SMA dan orang yang pernah menculik anda..”

“apa? Bentar, Albert.. Albert? Albert…. OM ALBERT??”

“om.. Albert?”

“Benar… akhirnya kamu ingat. Bisa bisanya kamu lupa dengan saya..”
Ucap Albert sambil tersenyum dan mencubit pipi Tania.

“kamu tambah cantik ya..”

“I know that. But, I’m sorry.. aku sudah punya kekasih.”
Ucap Tania. Albert yang mendengar itu menatap datar Tania lalu menyeringai.

“oh. I don’t care about that. Kamu hanya berpacaran dengannya bukan… kamu tidak menjadi istrinya. Saya bisa merebutmu darinya. Jika perlu, saya akan membunuhnya agar kamu bisa menjadi milik saya.”
Ucap Albert sambil mendekat kearah wajah Tania dan mencium bibir kecil ranum milik Tania sekilas.

“tuan, asisten anda datang mencari anda kesini tuan..”

“apa? Gue kan udah bilang jangan ikutin gue!”

“ck, I’m sorry. I have to go.”
Ucap Tania dan mengambil tasnya meninggalkan Albert yang menyeringai tidak mencegahnya pergi.

“kenapa kau mengikutiku?”
Ucap Tania kepada asistennya yang tengah mencari keberadaannya.

“gawat, nona memakai kata kau!”

“Maaf no-na… t-tuan Sean khawatir kepada anda dan tuan menyuruh sa-saya untuk mencari nona. Dan juga perusahaan TEEC sedang menunggu nona di cabang perusahaan Iseza.”

Ucap Leo sambil menundukkan kepalanya gemetar.

TBC

Jangan lupa vote and komen

Sorry ya guys.. Pendek banget chap kali ini T-T

beetwen there and notTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang