17

13.9K 1.9K 98
                                    

⚠ada adegan kiss⚠
  Kalau ngga suka skip okayy!

   “ hikss.. m-maafin Tian.. ini- memang salah Tian… s-sakit.. hiks hiks…”

 

“ hey? Bastian? Are you okay? He’s crying!

“ kakak- hiks.. maaf- maafin Tia-aan hiks “

Tania yang melihat tangisan Bastian yang menjadi - jadi langsung mengelus lembut kepala Bastian.

“ don’t cry. I’ll be here. “

Ucap Tania dan tidur di samping Bastian yang masih terisak isak.

“ apa yang sebenarnya terjadi kepadanya? Gue mau nanya, tapi nanti dia sedih dan tersinggung. Dahlah, gue tidur aja. “

Tring
Tringg

“ hm… jam 8? Bastian.. bangun. “
“ mandi gih. Nanti gue bantu ganti perban lo! “

“ sshhh.. “
“ maaf.. “

Setelah Bastian selesai mandi. Tania menyiapkan kotak p3K dan mengobati luka luka yang ada di tubuh Bastian..

“ sebenarnya kenapa lo bisa kayak gini? “

Ucap Tania spontan. Bastian yang mendengar itu terdiam sebentar

“ mommy aku lebih memilih lahirin aku dari pada selametin nyawanya. Dan.. dia meninggal. Jantung aku saat itu terlalu lemah dan kondisi itu membuat nyawa aku terancam. Mommy aku lebih memilih menjalani operasi dengan kesadaran penuh untuk menyelamatkan nyawaku dan karena itu dia meninggal.

Jadi kakak dan daddy aku nyiksa aku selama ini karena mommy mati gara gara aku.“

Ucap Bastian sambil menunduk dengan pandangan kosong

“ sorry.. gue ngungkit masa lalu lo. Tapi Bas, mommy lo lebih memilih lahirin lo dari pada nyawa dia, bukti dia sayang banget sama lo. Mereka salah karena menyia nyiakan seseorang yang lebih penting nyawanya dari mommy lo sendiri. Lo ngga harus bilang kalau lo sendiri ngga mau lahir kedunia ini.
buktinya waktu lo jadi sperma lo yang menang kan? Lo yang berjuang ingin lahir kedunia ini.

mereka belum menerima aja kalau orang yang mereka cintai meninggal. Tapi lo kan anak mereka, lo kan adik mereka. Keluarga untuk mereka. Yang penting, lo hanya harus bersabar. Dan ini bukan salah lo.“

ucap Tania menenangkan walau pembahasannya agak emm..

“ ma-makasih Tania hikss.. mmakasih.. “

Ucap Bastian sambil memeluk tubuh Tania yang tenggelam karena tubuh besar dirinya.

“ eh jangan erat erat, nanti luka lo kebuka lagi.. “

“ hiks.. iya. Tapi Tania.. aku mau nanya… kok kamu bisa disana? “

DEG

“ gue pergi dulu ya, ahaha.. gue ngga bilang siapa siapa soalnya, kalau gue pergi dari rumah. “

“ huft.. walau keliatan banget ngehindarnya, biarin ajalah. “

Tiba di rumahnya Tania langsung manjat ke kamarnya yang berada dilantai dua.

“ Tania!??? Kamu denger ngga? Bangun nakk!“

“ hosh.. hosh.. huft,, iya mom Tania udah bangun..”

Tania langsung pergi kekamar mandi setelah itu dia mengenakan seragam sekolahnya. Ya, dia bakalan sekolah bagaimanapun caranya.

“ hohoho. Tentu gue ngga bakal melewatkan pertandingan memperebutkan diri gue yang cantik, pintar, tidak sombong dan rajin menabung ini. “

beetwen there and notTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang