⚠️TRIGGER WARNING ⚠️
The following chapter contains a violent sex sceneHyunjin berkata dengan bisikan rendah di telinga "fine... my kitty has his dignity"
Hyunjin 35– kitty master
Felix 23– kitty•
•
•Felix terduduk dilantai depan lukisan yang hampir selesai ia lukis, cat dimana mana dan kuas sudah tidak ada pada tempatnya. Cahaya senja sudah terpantul dari jendela— keesamasan dan elok dipandang.
Mengambil tongkat yang hanya berjarak sejengkal, Felix terkaget karena bunyi sepatu pantofel yang ia hapal.
Dalam hati Felix menyumpah nyerapahi orang yang datang. Bercicit kecil sebelum pertengkaran mereka dimulai "i dont want to this bastard right now"
Suara makin nyaring, ketukan pada pintu kayu dan Felix melihat sebentar ponselnya yang ada tiga belas panggilan dari Hyunjin.
"Annoying" decih Felix tak suka.
Sedangkan Hyunjin pasti melihatnya dengan sebelah mata.
Posisi Felix masih di bawah, berusaha memgambil tongkat karena kakinya cacat sebelah. Tidak bisa bergerak tanpa alat bantu yang ada.
"Felix—" penuh penekanan Hyunjin memanggilnya "kenapa kamu tidak menerima telponku and pissing me off!!"
"...Its none of your bussines Mr. Hwang" jawab Felix ketus.
Berlagak tegar, nyali Felix menciut takut tidak berani bergerak saat Hyunjin sudah berjongkok disampingnya dengan tenang. Wajah pangeran yang bak aristokrat itu mengeras dan menggambarkan raut yang amat sangat kesal.
Felix tau ia dipelihara dengan uang, tapi tetap tidak suka kepada Hyunjin tentang satu hal— lapor segala keadan.
Pipi tembam Felix di tarik menghadap Hyunjin yang matanya berkabut karena marah— "looks like my kitty's been a bad boy..."
Tangan Hyunjin yang lain mencengkram leher Felix.
"If you not answers the call, your master would obsiouvsly be worried wouldn't he."
Tangan Felix naik mencengkram tangan Hyunjin yang makin kuat menekan ke bagian pipi dan leher hingga nafasnya sesak.
"Look at me Felix" nama Felix dipanggil Hyunjin karena Felix terus melihat ke samping, tidak mau bersitatap karena Felix sungguh ketakutan.
" Why's this none of my bussines? Look me in the eyes when you talk to me."
Mata Felix bersiborok dengan mata hitam pekat Hyunjin. Saat sang empu terus berkata manipulatif untuk meluluhkan Felix bertekuk lutut.
"Aku khawatir, aku pikir sesuatu hal buruk terjadi padamu..."
Hyunjin melembut, tapi Felix berjaga jaga saat tangan Hyunjin bergeriliya naik ke mulutnya. Yang satunya digunakan untuk menahan tengkuk agar saat mencium Felix membabi buta yang muda tidak kanur kemana mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARENA
Short StoryArena punya Hyunjin dan Felix Just Oneshoot or Twoshoot Au 👄 kapalgetek ©